Sudarsono Sudarsono
STAI Denpasar Bali

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

MANAJEMEN KURIKULUM PENDIDIKAN ISLAM DAN PESANTREN Sudarsono Sudarsono
EDUTHINK: Jurnal Pemikiran Pendidikan Islam Vol. 1 No. 2 (2020)
Publisher : Prodi PAI Fakultas Tarbiyah IAI Miftahul Ulum

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (191.627 KB)

Abstract

For educational institutions that hone the social and mental attitudes ofstudents with a unique, character-driven model of coaching, with itssimplicity, pesantren has been able to produce graduates who are ready totake part and withstand the challenges and temptations that hinder theirstruggles. uphold scientific and religious values. Management of organizingand implementing the curriculum with regard to all actions related to thedetailing and distribution of all possible tasks to be carried out. In curriculumimplementation management aims to ensure that the curriculum can beimplemented properly. In this case, the management is tasked with providingmaterial, personal facilities and conditions so that the curriculum can beimplemented.
Dinamika motivasi Personalia di Pondok Pesantren (Analisa Komparatif Teori Abraham Maslow dan Victor Vhroom) Sudarsono Sudarsono
Widya Balina Vol 3 No 1 (2018): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.54 KB)

Abstract

Motivasi personalia pondok pesantren merupakan motivasi yang unik yang sulit dijelaskan secara empiris sebagaimana teori kebutuhan Abraham Maslow. Namun keunikan ini menjadi nilai tersendiri yang sulit ditemukan di luar lembaga pondok pesantren. Hal ini menjadi kekuatan pondok pesantren dalam mengembangkan lembaganya dan juga menjaga keberlangsungan hidupnya agar tidak tergantung seberapa banyak biaya yang mereka miliki.
Kebijakan Pendidikan Islam di Madrasah (Pra dan Pasca SKB 3 Menteri Tahun 1975 dan dalam UU Sisdiknas No 20 Tahun 2003) Sudarsono Sudarsono
Widya Balina Vol 3 No 2 (2018): Jurnal Ilmu Pendidikan dan Ekonomi
Publisher : widya balina

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (78.394 KB)

Abstract

Sebagian ahli sejarah berpendapat, bahwa madarasah sebagai lembaga pendidikan Islam muncul dari penduduk Nisapur, tetapi tersiarnya melalui Perdana Menteri Bani Saljuk yang bernama Nizam al-Mulk, melalui Madarasah Nizamiyyah yang didirikannya pada tahun 1065 M. Selanjutanya, Gibb dan Kramers menuturkan bahwa pendiri madarasah terbesar setelah Nizam al_mulk adalah Salahuddin Al-Ayyubi. Sementara, di Indonesia diilihat dari sejarahnya setidak-tidaknya ada dua faktor penting yang melatarbelakangi kemunculan madrasah, yaitu: pertama, adanya pandangan yang mengatakan bahwa sistem pendidikan Islam tradisional dirasakan kurang bisa memenuhi kebutuhan pragmatis masyarakat; kedua, adanya kekhawatiran atas cepatnya perkembangan persekolahan Belanda yang akan menimbulkan perkembangan sekularisme, maka masyarakat Muslim-terutama para reformis berusaha melakukan upaya pengembangan pendidikan dan pemberdayaan madrasah. Kata “madrasah” adalah isim makan dari kata: darasa-yadrusu-darsan wa durusan wa dirasatan, yang berarti: terhapus, hilang bekasnya, menghapus, menjadikan usang, melatih, mempelajari. Dilihat dari pengertian ini, maka madrasah merupakan tempat untuk mencerdaskan atau menghilangkan kebodohan.