Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

MENINGKATKAN KARAKTER JUJUR ANAK USIA DINI KELOMPOK B MELALUI METODE CERITA PARA RASUL DI RA RUHUL ISLAM AL-MUNTAHA GAPURA TIMUR GAPURA SUMENEP TAHUN PELAJARAN 2018/2019 Khalilatul Ummi; Matroni Matroni
JURNAL SETIA PANCASILA Vol 1 No 1 (2020): Jurnal Setia Pancasila, September 2020
Publisher : PRODI PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN STKIP PGRI SUMENEP

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36379/jsp.v1i1.78

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) Untuk mengetahui karakter jujur anak sebelum diterapkan metode Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan metode cerita para Rasul di TK Ruhul Islam Al-Muntaha Gapura Sumenep. (2) Untuk mengetahui pelaksanaan metode Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan metode cerita Para Rasul dalam meningkatkan karakter jujur anak usia dini di kelompok A di TK TK Ruhul Islam Al-Muntaha Gapura Sumenep. (3) Untuk mengetahui apakah dengan melalui metode Tindakan Kelas (Classroom Action Research) dengan menggunakan metode cerita para Rasul dapat meningkatkan karakter jujur anak usia dini di kelompok A Di TK Ruhul Islam Al-Muntaha Gapura Sumenep. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Metode pengumpulan data yang digunakan adalah observasi, wawancara dan dokumentasi. Teknik analisis data dilakukan secara deskriptif kualitatif. Hasil analisis data pada Pra Tindakan nilai rata-rata (37%) diperoleh data bahwa karakter jujur anak yaitu tidak ada anak yang tergolong berkembang sangat baik dan 2 orang anak atau (14%) tergolong berkembang sesuai harapan, mulai berkembang (29%) dan belum berkembang (57%). Hasil analisis data pada siklus I diperoleh data bahwa peningkatan karakter jujur anak yaitu sebanyak 2 orang anak atau (14%) tergolong berkembang sangat baik, 4 orang anak atau (29%) tergolong berkembang sesuai harapan, 1 orang anak atau (7%) tergolong mulai berkembang dan 7 orang anak atau (50%). Dari data hasil observasi tersebut hingga perlu dilakukan pembelajaran melalui metode bercerita dengan menggunakan media pada sikus II. Dari hasil analisis siklus II diperoleh hasil bahwa peningkatan karakter jujur anak meningkat yaitu terdapat 9 orang anak atau (75%) yang tergolong Berkembang Sangat Baik, 5 orang anak atau (16,66%) yang tergolong Berkembang Sesuai Harapan dan tidak ada anak yang tergolong Mulai Berkembang dan Belum Berkembang. Dari hasil temuan peneliti tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa melalui metode bercerita kisah para rasul dapat meningkatkan karakter anak usia 5-6 kelompok B RA. Ruhul Islam Al-Muntaha Gapura Timur Gapura Sumenep.
Pancasila sebagai Living Ideology: Strategi Deradikalisasi dan Penguatan Toleransi di Tengah Arus Globalisasi Digital Muhammad Haizul Falah; Matroni Matroni
Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora Vol. 4 No. 3 (2025): JURRISH: Jurnal Riset Rumpun Ilmu Sosial, Politik dan Humaniora
Publisher : Pusat Riset dan Inovasi Nasional

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.55606/jurrish.v4i3.6013

Abstract

This study explores the strategic role of Pancasila as a living ideology in addressing the rising challenges of radicalism and intolerance in the era of digital globalization. The increasing spread of radical ideologies through social media, along with the growing exclusivist attitudes within Indonesia’s multicultural society, demands an adaptive and applicable ideological approach. This research employs a descriptive qualitative method using literature review techniques. The findings indicate that collaboration among state institutions, civil society organizations, and educational institutions is crucial in grounding the values of Pancasila within public and digital spaces. Deradicalization strategies that emphasize ideological education, media literacy, and humanistic approaches have proven more effective in fostering tolerance and preventing the spread of extremist ideologies. This study affirms that Pancasila must continuously be revitalized through cross-sectoral, concrete actions to remain relevant and influential in preserving national unity.