Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Analisis Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dalam Mpower Sebagai Upaya Intensi Berhenti Merokok Remaja Putra Lelin Parlina Dewi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v9i1.95

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menurunkan prevalensi perokok serta meningkatkan lingkungan bebas rokok di tempat umum.8 WHO dalam Framework Convention on Tobacco Control (FTCT) telah menyusun strategi digunakan oleh negara-negara anggota dalam melakukan pengendalian epidemi tembakau. Strategi MPOWER ini berisi langkah-langkah berupa M untuk Monitor tobacco use and prevention policies, P untuk Protect people from tobacco, O untuk Offer help to quit tobacco use, W untuk Warn about the dangers of tobacco, E untuk Enforce bans on tobacco advertising, promotion and sponsorship, dan R untuk Raise taxes on tobacco. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran pemerintah daerah terhadap MPOWER pada intensi berhenti merokok remaja putra. Metodologi Desain yang digunakan adalah kualitatif. Subyek penelitian adalah stakeholder dari instansi pemerintah yaitu Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, kepala sekolah SMA/sederajat, pimpinan pondok pesantren, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka yang diambil secara purposive. Saran ditujukan bagi Pemerintah kabupaten Majalengka, diharapkan segera membuat draft Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sehingga masalah rokok memiliki payung hukum yang jelas dan bagi Perawat diharapkan menjadi referensi yang bernilai untuk memaksimalkan kinerja dalam menangani remaja yang merokok juga penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
Analisis Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dalam MPOWER sebagai Upaya Intensi Berhenti Merokok Remaja Putra Lelin Parlina Dewi; Ade Suryawirawan
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.114

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menurunkan prevalensi perokok serta meningkatkan lingkungan bebas rokok di tempat umum. WHO dalam Framework Convention on Tobacco Control (FTCT) telah menyusun strategi untuk melakukan pengendalian epidemi tembakau. Strategi MPOWER ini berisi langkah-langkah berupa M untuk Monitor tobacco use and prevention policies, P untuk Protect people from tobacco, O untuk Offer help to quit tobacco use, W untuk Warn about the dangers of tobacco, E untuk Enforce bans on tobacco advertising, promotion and sponsorship, dan R untuk Raise taxes on tobacco. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran pemerintah daerah terhadap MPOWER pada intensi berhenti merokok remaja putra. Metodologi desain yang digunakan adalah kualitatif. Subyek penelitian adalah stakeholder dari instansi pemerintah yaitu dinas pendidikan, dinas kesehatan, kepala sekolah SMA/sederajat, pimpinan pondok pesantren, kantor kementerian agama Kabupaten Majalengka yang diambil secara purposive. Saran ditujukan bagi pemerintah Kabupaten Majalengka, diharapkan segera membuat draft Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sehingga masalah rokok memiliki payung hukum yang jelas dan bagi perawat diharapkan menjadi referensi yang bernilai untuk memaksimalkan kinerja dalam menangani remaja yang merokok juga penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
Perceived Behavior Factors dengan Intensi Berhenti Merokok pada Remaja Putra di Majalengka Ade Suryawirawan; Lelin Parlina Dewi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : STIKES YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.117

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Bahkan, rokok juga menjadi kajian agama khususnya Islam yang mencantumkan hukum rokok. Remaja adalah tahapan usia antara 12-18 tahun yang ditandai dengan berkembangnya tanda-tanda sekunder reproduksi. Secara psikologis, masa remaja merupakan transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Di masa ini, remaja mencari identitas diri dan tergantung pada pengaruh sebaya. Merokok dipandang sebagai salah satu tolak ukur kedewasaan dan simbol identitas dalam interaksi sosial dengan teman sebaya. Data nasional menyatakan bahwa usia mula- mula merokok terbanyak pada usia 15-19 tahun (43,7%), kemudian 10-14 tahun (12,2%) dan ada satu persen remaja yang mulai merokok di usia 5-9 tahun. Data dari GYTS (Global Youth Tobacco Survey) menyatakan bahwa ada 30,4% pelajar Indonesia usia 13-15 tahun yang pernah merokok (laki-laki 57,8% dan perempuan 6,4%). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asosiasi antara perceived behavior factors dengan intensi berhenti merokok pada remaja putra di Majalengka. Metodologi desain yang digunakan adalah cross-sectional study. Subyek penelitian adalah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) laki-laki di Kabupaten Majalengka. Sampel diambil dengan teknik cluster dan stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan Sequential Equation Model (SEM). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah untuk lebih memperhatikan masalah merokok pada remaja terutama di lingkungan sekolah. Bagi Perawat hendaknya melakukan penelitian dan pengembangan yang lebih dalam tentang merokok pada remaja sehingga dapat memotivasi remaja untuk berhenti merokok.
Analisis Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dalam Mpower Sebagai Upaya Intensi Berhenti Merokok Remaja Putra Lelin Parlina Dewi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 9 No 1 (2021): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v9i1.95

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menurunkan prevalensi perokok serta meningkatkan lingkungan bebas rokok di tempat umum.8 WHO dalam Framework Convention on Tobacco Control (FTCT) telah menyusun strategi digunakan oleh negara-negara anggota dalam melakukan pengendalian epidemi tembakau. Strategi MPOWER ini berisi langkah-langkah berupa M untuk Monitor tobacco use and prevention policies, P untuk Protect people from tobacco, O untuk Offer help to quit tobacco use, W untuk Warn about the dangers of tobacco, E untuk Enforce bans on tobacco advertising, promotion and sponsorship, dan R untuk Raise taxes on tobacco. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran pemerintah daerah terhadap MPOWER pada intensi berhenti merokok remaja putra. Metodologi Desain yang digunakan adalah kualitatif. Subyek penelitian adalah stakeholder dari instansi pemerintah yaitu Dinas pendidikan, Dinas Kesehatan, kepala sekolah SMA/sederajat, pimpinan pondok pesantren, Kantor Kementerian Agama Kabupaten Majalengka yang diambil secara purposive. Saran ditujukan bagi Pemerintah kabupaten Majalengka, diharapkan segera membuat draft Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sehingga masalah rokok memiliki payung hukum yang jelas dan bagi Perawat diharapkan menjadi referensi yang bernilai untuk memaksimalkan kinerja dalam menangani remaja yang merokok juga penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
Analisis Peran Pemerintah Daerah Kabupaten Majalengka dalam MPOWER sebagai Upaya Intensi Berhenti Merokok Remaja Putra Lelin Parlina Dewi; Ade Suryawirawan
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.114

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Berbagai upaya sudah dilakukan untuk menurunkan prevalensi perokok serta meningkatkan lingkungan bebas rokok di tempat umum. WHO dalam Framework Convention on Tobacco Control (FTCT) telah menyusun strategi untuk melakukan pengendalian epidemi tembakau. Strategi MPOWER ini berisi langkah-langkah berupa M untuk Monitor tobacco use and prevention policies, P untuk Protect people from tobacco, O untuk Offer help to quit tobacco use, W untuk Warn about the dangers of tobacco, E untuk Enforce bans on tobacco advertising, promotion and sponsorship, dan R untuk Raise taxes on tobacco. Tujuan penelitian ini adalah menganalisis peran pemerintah daerah terhadap MPOWER pada intensi berhenti merokok remaja putra. Metodologi desain yang digunakan adalah kualitatif. Subyek penelitian adalah stakeholder dari instansi pemerintah yaitu dinas pendidikan, dinas kesehatan, kepala sekolah SMA/sederajat, pimpinan pondok pesantren, kantor kementerian agama Kabupaten Majalengka yang diambil secara purposive. Saran ditujukan bagi pemerintah Kabupaten Majalengka, diharapkan segera membuat draft Raperda tentang Kawasan Tanpa Rokok (KTR) sehingga masalah rokok memiliki payung hukum yang jelas dan bagi perawat diharapkan menjadi referensi yang bernilai untuk memaksimalkan kinerja dalam menangani remaja yang merokok juga penyakit-penyakit yang ditimbulkannya.
Perceived Behavior Factors dengan Intensi Berhenti Merokok pada Remaja Putra di Majalengka Ade Suryawirawan; Lelin Parlina Dewi
Jurnal Kampus STIKES YPIB Majalengka Vol 8 No 2 (2020): Jurnal Kampus STIKes YPIB Majalengka
Publisher : Universitas YPIB Majalengka

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.51997/jk.v8i2.117

Abstract

Merokok merupakan perilaku yang memberikan dampak besar bukan hanya pada diri perokok tetapi juga orang di sekitarnya. Merokok tidak hanya memberikan dampak kesehatan, tetapi juga sosial budaya dan ekonomi. Bahkan, rokok juga menjadi kajian agama khususnya Islam yang mencantumkan hukum rokok. Remaja adalah tahapan usia antara 12-18 tahun yang ditandai dengan berkembangnya tanda-tanda sekunder reproduksi. Secara psikologis, masa remaja merupakan transisi dari kanak-kanak menuju dewasa. Di masa ini, remaja mencari identitas diri dan tergantung pada pengaruh sebaya. Merokok dipandang sebagai salah satu tolak ukur kedewasaan dan simbol identitas dalam interaksi sosial dengan teman sebaya. Data nasional menyatakan bahwa usia mula- mula merokok terbanyak pada usia 15-19 tahun (43,7%), kemudian 10-14 tahun (12,2%) dan ada satu persen remaja yang mulai merokok di usia 5-9 tahun. Data dari GYTS (Global Youth Tobacco Survey) menyatakan bahwa ada 30,4% pelajar Indonesia usia 13-15 tahun yang pernah merokok (laki-laki 57,8% dan perempuan 6,4%). Tujuan penelitian ini adalah menganalisis asosiasi antara perceived behavior factors dengan intensi berhenti merokok pada remaja putra di Majalengka. Metodologi desain yang digunakan adalah cross-sectional study. Subyek penelitian adalah pelajar Sekolah Menengah Atas (SMA) laki-laki di Kabupaten Majalengka. Sampel diambil dengan teknik cluster dan stratified random sampling. Instrumen yang digunakan adalah kuesioner. Data dianalisis dengan Sequential Equation Model (SEM). Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan bagi pihak sekolah untuk lebih memperhatikan masalah merokok pada remaja terutama di lingkungan sekolah. Bagi Perawat hendaknya melakukan penelitian dan pengembangan yang lebih dalam tentang merokok pada remaja sehingga dapat memotivasi remaja untuk berhenti merokok.