Harsoyo Notoatmojo
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

Hubungan Pola Pemberian ASI dan Karakteristik Ibu dengan Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan di Desa Bajomulyo, Juwana Megawati, Retno Ayu; Notoatmojo, Harsoyo; Rohmani, Afiana
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pendahuluan: Masa tumbuh kembang bayi 0-6 bulan membutuhkan asupan gizi yang diperoleh melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI)eksklusif. Gangguan tumbuh kembang pada awal kehidupan bayi diantaranya disebabkan karena ibu tidak memberi ASI eksklusif kepadabayinya. Jumlah penderita gizi kurang di Desa Bajomulyo sebesar (24%) dengan jumlah 12 balita dari 50 balita. Hal ini tentunya erat kaitannya dengan rendahnya cakupan ASI eksklusif.Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola pemberian ASI dan karakteristik ibu dengantumbuh kembang bayi0-6 bulan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan sampel sebanyak 42 orang ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulandan masih menyusui. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi. Analisis datamenggunakan uji Chi-Square.Hasil: Pola pemberian ASI dan karakteristik ibu berhubungan dengan pertumbuhan bayi yaitu pemberian kolostrum (p=0,000), frekuensipemberian ASI (p=0,000), durasi pemberian ASI (p=0,000), waktu antara pemberian ASI (p=0,000), usia ibu (p=0,003), pendidikan ibu (p=0,000), pekerjaan ibu (p=0,000),jumlah anak ibu (p=0,001). Pola pemberian ASI dan karakteristik ibu juga berhubungan dengan perkembangan bayi yaitu pemberian kolostrum (p=0,002), frekuensi pemberian ASI (p=0,002), durasi pemberian ASI (p=0,000), waktu antara pemberian ASI (p=0,000), usia ibu (p=0,002), pendidikan ibu (p=0,000), pekerjaan ibu (p=0,002), jumlah anak ibu (p=0,001).Kesimpulan: Ada hubungan bermakna antara pola pemberian ASI dan karakteristik ibu dengan tumbuh kembang bayi 0-6 bulan di DesaBajomulyo Kecamatan Juwana.Kata kunci : Pola pemberian ASI, karakteristik ibu, tumbuh kembang bayi
Hubungan Antara Status Gizi dengan Anemia pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Semarang Wibowo, Cahya Daris Tri; Notoatmojo, Harsoyo; Rohmani, Afiana
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Latar belakang : Anemia banyak terjadi terutama pada usia remaja baik kelompok pria maupun wanita. Indonesia sendiri prevalensi anemia yang didapatkan masih cukup tinggi, dimana data depkes tahun 2009 didapatkan angka kejadian anemia pada remaja putri mencapai presentasi 33,7 %. Sedangkan angka kejadian anemia di jawa tengah mencapai presentasi sebesar 30,4 % dan disemarang sendiri angka kejadian anemia pada remaja mencapai 26 %. berdasarkan survey awal yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Semarang dari 55 siswi terdapat 5 siswi dengan status gizi baik tetapi mempunyai riwayat anemia. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan anemia pada remaja putri SMP Muhammadiyah 3 Semarang Metode : Penelitian yang dilakukan bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 254 siswi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 siswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non random sampling, yaitu purposive sampling. Kemudian dilakukan uji Chi-Square.Hasil : responden dengan status gizi baik sebanyak 31 siswi Kata kunci : status gizi, anemia
Hubungan Pola Pemberian ASI dan Karakteristik Ibu dengan Tumbuh Kembang Bayi 0-6 Bulan di Desa Bajomulyo, Juwana Retno Ayu Megawati; Harsoyo Notoatmojo; Afiana Rohmani
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 1 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (175.76 KB)

Abstract

Pendahuluan: Masa tumbuh kembang bayi 0-6 bulan membutuhkan asupan gizi yang diperoleh melalui pemberian Air Susu Ibu (ASI)eksklusif. Gangguan tumbuh kembang pada awal kehidupan bayi diantaranya disebabkan karena ibu tidak memberi ASI eksklusif kepadabayinya. Jumlah penderita gizi kurang di Desa Bajomulyo sebesar (24%) dengan jumlah 12 balita dari 50 balita. Hal ini tentunya erat kaitannya dengan rendahnya cakupan ASI eksklusif.Metode: Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis hubungan pola pemberian ASI dan karakteristik ibu dengantumbuh kembang bayi0-6 bulan. Jenis penelitian yang digunakan yaitu cross sectional dengan sampel sebanyak 42 orang ibu yang memiliki bayi berusia 0-6 bulandan masih menyusui. Metode pengumpulan data menggunakan wawancara dengan panduan kuesioner dan observasi. Analisis datamenggunakan uji Chi-Square.Hasil: Pola pemberian ASI dan karakteristik ibu berhubungan dengan pertumbuhan bayi yaitu pemberian kolostrum (p=0,000), frekuensipemberian ASI (p=0,000), durasi pemberian ASI (p=0,000), waktu antara pemberian ASI (p=0,000), usia ibu (p=0,003), pendidikan ibu (p=0,000), pekerjaan ibu (p=0,000),jumlah anak ibu (p=0,001). Pola pemberian ASI dan karakteristik ibu juga berhubungan dengan perkembangan bayi yaitu pemberian kolostrum (p=0,002), frekuensi pemberian ASI (p=0,002), durasi pemberian ASI (p=0,000), waktu antara pemberian ASI (p=0,000), usia ibu (p=0,002), pendidikan ibu (p=0,000), pekerjaan ibu (p=0,002), jumlah anak ibu (p=0,001).Kesimpulan: Ada hubungan bermakna antara pola pemberian ASI dan karakteristik ibu dengan tumbuh kembang bayi 0-6 bulan di DesaBajomulyo Kecamatan Juwana.Kata kunci : Pola pemberian ASI, karakteristik ibu, tumbuh kembang bayi
Hubungan Antara Status Gizi dengan Anemia pada Remaja Putri di Sekolah Menengah Pertama Muhammadiyah 3 Semarang Cahya Daris Tri Wibowo; Harsoyo Notoatmojo; Afiana Rohmani
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 2 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (249.685 KB)

Abstract

Latar belakang : Anemia banyak terjadi terutama pada usia remaja baik kelompok pria maupun wanita. Indonesia sendiri prevalensi anemia yang didapatkan masih cukup tinggi, dimana data depkes tahun 2009 didapatkan angka kejadian anemia pada remaja putri mencapai presentasi 33,7 %. Sedangkan angka kejadian anemia di jawa tengah mencapai presentasi sebesar 30,4 % dan disemarang sendiri angka kejadian anemia pada remaja mencapai 26 %. berdasarkan survey awal yang telah dilakukan di SMP Muhammadiyah 3 Semarang dari 55 siswi terdapat 5 siswi dengan status gizi baik tetapi mempunyai riwayat anemia. Tujuan : Untuk mengetahui hubungan antara status gizi dengan anemia pada remaja putri SMP Muhammadiyah 3 Semarang Metode : Penelitian yang dilakukan bersifat analitik observasional dengan pendekatan cross sectional. Populasi penelitian sebanyak 254 siswi dan sampel dalam penelitian ini sebanyak 44 siswi. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik non random sampling, yaitu purposive sampling. Kemudian dilakukan uji Chi-Square.Hasil : responden dengan status gizi baik sebanyak 31 siswi Kata kunci : status gizi, anemia
Karakteristik Demam Berdarah Dengue pada Anak di Rumah Sakit Roemani Semarang Wiwik Durrotun Nisa; Harsoyo Notoatmojo; Afiana Rohmani
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 1, No 3 (2012): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (601.658 KB)

Abstract

Pendahuluan : Jumlah penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) di Semarang tahun 2010 mengalami peningkatan cukup signifikan dibandingkan periode tahun lalu. Jika pada 2009 jumlah penderita DBD sebanyak 3883 orang, pada 2010 ini naik menjadi 5556 kasus. Kota Semarang  menduduki peringkat pertama di Jawa Tengah. Usia  yang paling sering terkena DBD adalah 5 – 15 tahun. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik pasien demam berdarah dengue di Rumah Sakit Roemani Semarang periode Januari – Juni 2011 Metode : Penelitian yang dilakukan bersifat deskriptif dengan pendekatan retrospektif. Populasi penelitian adalah seluruh pasien anak yang menderita DBD yang dirawat di bangsal anak Rumah Sakit Roemani Semarang. Jumlah sampel dalam penelitian ini sebanyak 86 pasien anak yang menderita DBD yang dirawat di bangsal anak RS. Roemani Semarang. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan teknik total sampling. Hasil : kelompok umur tertinggi yang menderita DBD adalah 1–3 tahun sebanyak 24 pasien (27,9%), jenis kelamin laki-laki sebanyak 41 pasien (47,7%) dan perempuan 45 pasien (52,3%), jumlah trombosit penderita saat masuk RS terbanyak pada kelompok 100.000-150.000/mm3 sebanyak 26 pasien (30,2%), kadar hematokrit terbanyak saat masuk RS pada kelompok 35,1-39,9 sebanyak 47 (54,7%), lama perawatan rata-rata 4,26 hari (4 hari), keadaan saat pulang tertinggi adalah pulang dengan keadaan sembuh sebanyak 83 pasien (96,5%). Simpulan : Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan dapat diambil kesimpulan kelompok usia penderita DBD terbanyak 1 – 3 tahun,  laki-laki 41 anak dan perempuan 45 anak, jumlah trombosit terbanyak pada kelompok 100.000-150.000 sebanyak 26 pasien, kadar hematokrit terbanyak saat masuk RS pada kelompok 35,0-39,9 sebanyak 45 pasien, lama perawatan rata-rata 4,26 hari dan lama rawat inap paling singkat 1 hari sedangkan paling lama 9 hari, keadaan saat pulang tertinggi dengan keadaan sembuh 83 pasien, pulang permintaan sendiri 3 pasien, dan meninggal tidak ada.
Kualitas Fisik dan Sumber Air yang Dikonsumsi Berpengaruh Terhadap Kejadian Diare pada Balita Ika Dyah Kurniati; Harsoyo Notoatmojo; Dhevana Pradika Yanda Putra
Jurnal Kedokteran Muhammadiyah Vol 3, No 1 (2014): JURNAL KEDOKTERAN
Publisher : Jurnal Kedokteran Muhammadiyah

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (137.239 KB)

Abstract

Latar Belakang: Sumber air utama merupakan sumber air yang digunakan oleh keluarga. Diare merupakan salah satu penyakit utama pada balita. Kurangnya perhatian pada sumber air utama dapat menimbulkan berbagai penyakit terutama diare. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui hubungan antara kualitas fisik dan sumber air utama dengan kejadian diare pada balita.Metode : Penelitian ini menggunakan desain penelitian crossectional yang dilakukan pada bulan Desember 2012-Januari 2013. Sampel penelitian ini adalah balita usia 1-4 tahun di wilayah kerja Puskesmas Banget Ayu Semarang. Pengambilan data menggunakan alat bantu kuesioner dan data dianalisis menggunakan uji Chi-square.Hasil : Jumlah responden sebanyak 90 sample, dimana 58 keluarga menggunakan PDAM dengan 27 balita (46,6%) terserang diare infeksi, 7 balita (12,1%) diare non infeksi dan 24 balita (41,4%) tidak diare. Sedangkan dari 32 keluarga (35.6%) pengguna air sumur terdapat 19 balita (59,4%) terserang diare infeksi, 3 balita (9.4%) terserang diare non infeksi dan 10 balita (31,3%) tidak diare. Hasil analisis chi-square hubungan diare dengan sumber air utama sebesar 0,507(p>0,05) sedangkan hubungan diare dengan kualitas fisik air sebesar p =0,005(p<0,05).Kesimpulan : Kualitas fisik dan sumber air minum berpengaruh terhadap kejadian diare pada balita.Kata Kunci: kualitas air minum, sumber air minum, diare pada balita,