Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

WADANA RÊNGGAN PADA MANUSKRIP SERAT SEJARAH INGKANG SAKING PANGIWA Gayuh Styono; Guntur Guntur
Ornamen Vol 17, No 1 (2020)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v17i1.3239

Abstract

Manuskrip Serat Sejarah Dalem Sampeyan Dalem Ingkang Sinuhun Kanjeng Susuhunan Paku Buwana Kaping X, Sejarah Ingkang Saking Pangiwa, memiliki muatan ragam bentuk gambar. Gambar bingkai yang terdapat dalam manuskrip kuno dinamakan Wadana Rênggan. Bentuk Wadana Rênggan dalam manuskrip Jawa memiliki ciri khas yang menunjukkan sifat kedaerahan. Struktur bentuk Wadana Rênggan  pada manuskrip memiliki karakter yang khas. Pola yang dihasilkan menunjukkan adanya tujuan tertentu. Permasalahan ragam bentuk dan pengorganisasian elemen Wadana Rênggan era PB X menjadi dimensi tersendiri yang layak dikaji dalam sudut pandang budaya rupa. Artikel ini membahas tentang, bagaimana aspek jenis dan bentuk elemen motif ragam hias Wadana Rênggan pada manuskrip Serat Sejarah Pangiwa?, bagaimana karakteristik pengorganisasian elemen motif ragam hias Wadana Rênggan pada Serat Sejarah Pangiwa? Penelitian ini adalah penelitian kualitatif, yang bertujuan mencapai pemahaman tentang struktur bentuk dan pengorganisasian elemen Wadana Rênggan. Teknik analisis data menggunakan model interaksi analisis. Interaksi analisis digunakan sebagai bagian dari upaya mendapatkan data dari emik untuk kemudian diarahkan menjadi etik. Teks berkaitan dengan sejarah keluarga Keraton Surakarta berkaitan dengan peristiwa kelahiran, pernikahan, dan kematian. Pada Wadana rênggan  ditemukan dua jenis motif yaitu motif tumbuhan dan motif artifisial. Terdapat dua struktur bidang besar yaitu bidang tunggal dan bidang ganda. Warna yang diterapkan pada Wadana rênggan  terdiri dari biru, kuning atau prada, hijau dan merah.Kata Kunci: Wadana rênggan, struktur visual, dan Sejarah Ingkang Saking Pangiwa
Eksistensi Kertas Tradisional Gendhong Ponorogo Styono, Gayuh; Pamungkas, Ageng Satria
Ornamen Vol. 21 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari pada akhir abad 19 dan awal abad 20, dikenal oleh pemerintahan kolonial selain Pesantren sekaligus desa Perdikan juga memiliki tradisi pembuatan kertas Jawa. Kertas yang dihasilkan dari Pesantren ini dinamakan kertas gendhong atau kertas gendhong. Tradisi pembuatan ini masih bertahan lama di Tegalsari meskipun di beberapa tempat sudah punah seperti di Madura dan Garut. Seiring meredupnya Pondok Pesantren Tegalsari tradisi pembuatan kertas gendhong juga mulai memudar. Berdasarkan uraian latar belakang maka pertanyaan penelitian diarahkan pada bagaimana eksistensi kertas gendhong sebagai warisan budaya lokal yang berorientasi pada tradisi Pesantren Tegalsari. Penelitian ini berupaya untuk menggali kembali proses pembuatan kertas tradisional gendhong. Penelitian ini sebagai usaha untuk menjaga keberadaan budaya, meliputi sistem pengetahuan serta teknologi tradisional pembuatan kertas gendhong.
Eksistensi Kertas Tradisional Gendhong Ponorogo Styono, Gayuh; Pamungkas, Ageng Satria
Ornamen Vol. 21 No. 2 (2024)
Publisher : Institut Seni Indonesia Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33153/ornamen.v21i2.6456

Abstract

Pesantren Gebang Tinatar Tegalsari pada akhir abad 19 dan awal abad 20, dikenal oleh pemerintahan kolonial selain Pesantren sekaligus desa Perdikan juga memiliki tradisi pembuatan kertas Jawa. Kertas yang dihasilkan dari Pesantren ini dinamakan kertas gendhong atau kertas gendhong. Tradisi pembuatan ini masih bertahan lama di Tegalsari meskipun di beberapa tempat sudah punah seperti di Madura dan Garut. Seiring meredupnya Pondok Pesantren Tegalsari tradisi pembuatan kertas gendhong juga mulai memudar. Berdasarkan uraian latar belakang maka pertanyaan penelitian diarahkan pada bagaimana eksistensi kertas gendhong sebagai warisan budaya lokal yang berorientasi pada tradisi Pesantren Tegalsari. Penelitian ini berupaya untuk menggali kembali proses pembuatan kertas tradisional gendhong. Penelitian ini sebagai usaha untuk menjaga keberadaan budaya, meliputi sistem pengetahuan serta teknologi tradisional pembuatan kertas gendhong.
Penguatan Peran Karang Taruna Hasan Besari dalam Menjaga Warisan Budaya melalui Pelatihan Pembuatan Kertas Tradisional Gendhong Styono, Gayuh; Pamungkas, Ageng Satria; Primadi, Ario Ganang
I-Com: Indonesian Community Journal Vol 5 No 3 (2025): I-Com: Indonesian Community Journal (September 2025)
Publisher : Fakultas Sains Dan Teknologi, Universitas Raden Rahmat Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.70609/i-com.v5i3.7737

Abstract

Desa Tegalsari memiliki potensi alam, wisata religi, dan peninggalan budaya Pesantren Tegalsari. Keberadaan Pondok Pesantren Tegalsari merupakan bukti berkembangnya masyarakat Tegalsari. Konteks seni tradisi, Pesantren Tegalsari pada akhir abad 19 dan awal abad 20, dikenal oleh pemerintah kolonial memiliki tradisi pembuatan kertas Jawa. Kertas tradisional ini dinamakan kertas Gendhong. Seiring meredupnya Pesantren Tegalsari teknik pembuatan kertas ini sulit ditemui. Karang Taruna Hasan Besari sebagai generasi muda Desa Tegalsari menjadi pihak yang turut andil dalam pelestarian kertas Gendhong tersebut. Adapun program PKM yang dirancang adalah pelatihan pembuatan kertas tradisional. Metode yang dipergunakan Participation Action Reseach (PAR). Pelatihan ini mengacu pada teknik tradisional hasil penelitian rekonstruksi pembuatan kertas tradisional Gendhong. Hasil dari pelatihan ini memberikan kontribusi terhadap pelestarian budaya, serta pemberdayaan masyarakat melalui pengembangan ekonomi kreatif berbasis warisan tradisi lokal.