Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

STRATEGI KOMUNIKASI PUSAT KEGIATAN BELAJAR MASYARAKAT ( PKBM) MOTEKAR DESA PUSAKANAGARA KABUPATEN CIAMIS DALAM MENGATASI HAMBATAN SOSIALISASI PROGRAM KEAKSARAAN USAHA MANDIRI (KUM) KEPADA MASYARAKAT Rika Ferayanti; Agus Ganjar Runtiko; Muh Sultan
Widya Komunika Vol 5 No 1 (2015): Widya Komunika
Publisher : Jurusan Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.wk.2015.5.1.923

Abstract

Adanya masyarakat yang mengalami buta aksara di kalangan ekonomi menengah kebawah yang sebagian besar tinggal di daerah pedesaan disebabkan karena mereka mengalami drop out dari sekolah dasar. Salah satu program dari pemerintah ialah Program Keaksaraan Usaha Mandiri (KUM) yang diselenggarakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Motekar yang berada di Desa Pusakanagara Kabupaten Ciamis yang memiliki tujuan agar masyarakat dapat memperoleh keterampilan yang bisa dijadikan sebagai mata pencaharian dan bisa menjadi tambahan penghasilan juga dapat mengentaskan buta aksara sekaligus kemiskinan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi yang dilakukan oleh Pusat kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Motekar Desa Pusakanagara, Kabupaten Ciamis dalam mengatasi hambatan sosialisasi Program Keaksaraan Usaha Ma ndiri kepada masyarakat. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan menggunakan pendekatan deskriptif. Data diperoleh melalui observasi, wawancara mendalam dan dokumentasi. Teknik pemilihan informan yang digunakan adalah Purposive Sampling. Hasil penelitian dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi komunikasi yang dilakukan oleh PKBM Motekar adalah dengan menggunakan komunikasi secara langsung atau Komunikasi Antar Pribadi dengan mendatangi secara langsung rumah calon peserta didik (door to door). Hambatan dalam strategi komunikasi Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Motekar Desa Pusakanagara, Kabupaten Ciamis dalam menosialisasikan Program Keaksaraan Usaha Mandiri kepada masyarakat yaitu hambatan dalam proses penyampaian (process barrier) dimana proses penyampaian informasi mengenai Program KUM terhadap calon peserta didik terhambat oleh aktivitas sehari-hari calon peserta didik yang bervariasi. Dan juga hambatan psiko-sosial (psychosocial barrier) dimana sebagian besar calon peserta didik Program KUM merupakan ibu ibu yang sudah lanjut usia dan enggan untuk mengikuti kegiatan belajar karena memiliki anggapan bahwa kegiatan belajar itu hanya untuk orang yang masih muda bukan yang sudah tua.