Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

Pengaruh Susunan Bambu terhadap Peningkatan Kekuatan dan Kekakuan Elemen Struktur Bangunan Noverma, Noverma; Yusrianti, Yusrianti; Hapsari, Oktavi Elok
Jurnal Teknik Sipil Vol 15, No 1 (2018)
Publisher : Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Atma Jaya Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (350.431 KB) | DOI: 10.24002/jts.v15i1.3150

Abstract

Abstract: Bamboo is one of the building materials that come from nature, has a very light density. Besides that also has high tensile strength and flexural strength. Bamboo in construction activities can also reduce environmental impacts. Base on its characteristics, bamboo can support the concept of green buildings and earthquake-resistant buildings. As a building material, bamboo can be used as structural and non-structural elements in building construction. Properties of bamboo,with high flexural strength, are interesting to be studied. Because besides being a strength, it is also a weakness related to the convenience of construction. In practice in the field, the use of bamboo as beam elements when the load is applied, bamboo suffers from a high deflection that exceeds the permit deflection and causes discomfort to the structure's function. One of the solutions is to combine bamboo culms. This research is to compare the strength and stiffness of bamboo culmscombined with two bamboo culms and three bamboo culms and then modeled as beam elements, and then apply the bending load till the ultimate limit. The results reveal that load and stiffness increased with the number of bamboo culms is combined. The percentage increase in load and stiffness reached 44% and 5.35% with the stacking of two bamboo culms and 169% and 9.62%with three bamboo culms. Abstrak: Bambu merupakan salah satu material bangunan yang berasal dari alam dan mempunyai berat jenis yang ringan, serta kuat tarik dan kuat lentur yang tinggi. Disamping itu pemanfaatan bambu dalam kegiatan konstruksi juga dapat mengurangi dampak lingkungan. Berdasarkan ciri tersebut, bambu dapat menjadi alternativ dalam mendukung konsep green building dan bangunan tahan gempa dalam desain konstruksi. Sebagai bahan bangunan, bambu dapat dimanfaatkan sebagai elemen struktur maupun elemen non struktur. Salah satu sifat bambu yang menarik untuk diteliti adalah permasalahan kuat lentur bambu yang tinggi. Sifat ini selain menjadi keunggulan juga dapat menjadi kelemahan, hal ini terkait kenyamanan fungsi struktur yang harus dipenuhi pada suatu konstruksi. Salah satu solusi untuk mengatasi kelemahan ini, dapat dilakukan dengan menyusun batang-batang bambu dalam penggunaannya sebagai elemen struktur. Penelitian dilakukan dengan mengkomparasi kekuatan dan kekakuan satu batang bambu terhadap batang bambu yang disusun dua dan batang bambu yang disusun tiga yang dimodelkan sebagai elemen balok. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terjadi peningkatan beban dan kekakuan seiringbanyaknya jumlah susunan batang bambu. Porsentase peningkatan beban terhadap bambu tunggal mencapai 44% untuk bambu susun 2 dan 169% untuk bambu susun 3. Sedangkan porsentase kekakuan terhadap bambu tunggal naik 5,35% untuk bambu susun 2 dan 9,62% untuk bambu susun 3.
Pemanfaatan PhET interactive simulation sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan alam di sekolah menengah pertama Noverma, Noverma; Perawati, Perawati; Susanti, Tri
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol 9, No 4 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/025377jpgi0005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan PhET Interactive Simulation sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPA di tingkat SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan data diperoleh melalui observasi, wawancara semi-terstruktur dengan guru, dan kuesioner kepada siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati interaksi siswa dengan simulasi dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Wawancara mengungkap manfaat dan tantangan penggunaan PhET, sementara kuesioner mengevaluasi pemahaman siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PhET Interactive Simulation efektif meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, seperti listrik statis, gaya, dan gerak. Simulasi ini memfasilitasi eksplorasi konsep-konsep abstrak melalui eksperimen virtual, meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran berbasis inkuiri. Analisis data juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam motivasi belajar siswa, yang merasa lebih tertarik dan terlibat dengan pembelajaran berbasis simulasi dibanding metode tradisional. Selain itu, kolaborasi dalam kelompok kecil selama eksplorasi simulasi memperkuat kemampuan diskusi dan kerja sama siswa. Dengan demikian, penggunaan PhET Interactive Simulation tidak hanya membantu pemahaman konsep tetapi juga membangun sikap positif siswa terhadap pembelajaran IPA. Penelitian ini mendukung integrasi teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan sains.
Pemanfaatan PhET interactive simulation sebagai sumber belajar ilmu pengetahuan alam di sekolah menengah pertama Noverma, Noverma; Perawati, Perawati; Susanti, Tri
JPGI (Jurnal Penelitian Guru Indonesia) Vol. 9 No. 4 (2024): JPGI
Publisher : Indonesian Institute for Counseling, Education and Therapy (IICET)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29210/025377jpgi0005

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi pemanfaatan PhET Interactive Simulation sebagai sumber belajar dalam pembelajaran IPA di tingkat SMP. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif deskriptif, dengan data diperoleh melalui observasi, wawancara semi-terstruktur dengan guru, dan kuesioner kepada siswa. Observasi dilakukan untuk mengamati interaksi siswa dengan simulasi dan keterlibatan mereka dalam pembelajaran. Wawancara mengungkap manfaat dan tantangan penggunaan PhET, sementara kuesioner mengevaluasi pemahaman siswa sebelum dan sesudah pembelajaran. Hasil penelitian menunjukkan bahwa PhET Interactive Simulation efektif meningkatkan pemahaman siswa terhadap konsep-konsep IPA, seperti listrik statis, gaya, dan gerak. Simulasi ini memfasilitasi eksplorasi konsep-konsep abstrak melalui eksperimen virtual, meningkatkan keterlibatan siswa secara aktif dalam pembelajaran berbasis inkuiri. Analisis data juga menunjukkan peningkatan signifikan dalam motivasi belajar siswa, yang merasa lebih tertarik dan terlibat dengan pembelajaran berbasis simulasi dibanding metode tradisional. Selain itu, kolaborasi dalam kelompok kecil selama eksplorasi simulasi memperkuat kemampuan diskusi dan kerja sama siswa. Dengan demikian, penggunaan PhET Interactive Simulation tidak hanya membantu pemahaman konsep tetapi juga membangun sikap positif siswa terhadap pembelajaran IPA. Penelitian ini mendukung integrasi teknologi dalam pembelajaran untuk meningkatkan kualitas pendidikan sains.
Zonasi Tingkat Kerentanan Terhadap Banjir Berdasarkan Parameter Sosial,Ekonomi, Fisik, dan Lingkungan di Pesisir Pasuruan, Jawa timur Noverma, Noverma; Hapsari, Oktavi Elok; Yusrianti, Yusrianti
Jurnal Kelautan Nasional Vol 19, No 3 (2024): Desember
Publisher : Pusat Riset Kelautan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/jkn.v19i3.13129

Abstract

Pasuruan adalah kota pesisir yang aktivitas ekonomi masyarakatnya rentan terhadap bencana alam seperti banjir. Bencana banjir  terjadi hampir setiap tahun dan berdampak pada banyaknya kerugian, sehingga diperlukan upaya untuk menguranginya. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengetahui tingkat kerentanan terhadap bencana tersebut.  Tujuan dari penelitian ini adalah memetakan tingkat kerentanan wilayah pesisir Pasuruan  terhadap ancaman bencana banjir. Metode penelitian mengacu pada Perka BNPB No. 02 Tahun 2012 dan berbagai penelitian yang relevan dengan memperhitungkan kerentanan sosial, fisik, ekonomi dan lingkungan.  Hasil penelitian menginformasikan  bahwa sebagian besar  pesisir Kota Pasuruan, diantaranya desa Panggungrejo, Ngemplakrejo, Mandaranrejo, dan Kepel mempunyai tingkat kerentanan sedang. Sementara 2 desa lainnya yaitu desa Desa Tambaan dan desa Gadingrejo mempunyai tingkat kerentanan tinggi dan   hanya 1 desa yaitu desa Blandongan yang mempunyai tingkat kerentangan rendah. Berdasarkan hasil analisis ini maka upaya tindak lanjut untuk meminimalkan risiko terjadinya bencana perlu dilakukan terutama untuk wilayah dengan kerentanan tinggi  dan sedang, seperti perencanaan pemanfaatan ruang wilayah dan upaya  mitigasi baik secara struktur maupun non-struktur untuk meminimalkan dampak bencana.
Analisis Sifat Fisis Penyerapan Air Pada Paving Block Dengan Campuran Variasi Limbah Abu Ketel dan Limbah Botol Plastik Yusrianti, Yusrianti; Noverma, Noverma; Hapsari, Oktavi Elok
Al-Ard: Jurnal Teknik Lingkungan Vol. 5 No. 1 (2019): September
Publisher : Department of Environmental engineering, Faculty of Science and Technology, Islamic State University Sunan Ampel Surabaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29080/alard.v5i1.747

Abstract

Abu ketel dan ampas tebu memiliki perbedaan dalam stuktur fisiknya, oleh karena itu pengelolaan dan pemanfaatannya juga terbatas. Pada Pabrik Gula Kremboong kapasitas penggilingannya adalah 2700 ton/hari. Produksi gula yang cukup tinggi juga berdampak pada limbah pabrik yang dihasilkan. Limbah abu yang dihasilkan setiap harinya tidak kurang dari 115 kwintal. Plastik merupakan limbah yang akan terus menjadi permasalahan lingkungan apabila tidak tertangani secara baik. Paving block sering digunakan untuk jalan dengan perkerasan kelas ringan, trotoar, taman, dan penutup permukaan yang fungsinya masih mampu menyerap air di permukaan. Paving block banyak digunakan karena kemudahan dalam pemasangan dan perawatannya. Salah satu alternatif penanganan limbah padat yang dapat dilakukan adalah dengan memanfaatkan abu ketel menjadi campuran paving blok, dengan variasi menggunakan penambahan limbah plastik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kuantitatif eksperimen. Pengaruh penambahan limbah abu ketel dan limbah plastik terhadap kemampuan penyerapan air pada paving block cukup berpengaruh. Dan pada penyerapan air paving block menunjukkan variasi campuran 5% dan 7% dengan hasil dibawah 2%, ini memenuhi persyaratan mutu paving block sesuai SNI 03-0691, 1996.