Akmal Rizki Gunawan Hasibuan
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Pendidikan Multikulturalisme Berbasis Alquran Akmal Rizki Gunawan Hasibuan
Idrak: Journal of Islamic Education Vol. 1 No. 1 (2018): Idrak
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Tarbiyah (STIT) Ar-Raudlatul Hasanah, Medan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Salah satu problematika masyarakat postmodern adalah euforia perbedaan. Ketika arus multikulturalisme itu mencapai eksremitasnya, akan lahir rasisme, yaitu puncak individu atau kelompok meneguhkan perbedaannya sehingga tidak bisa dipertemukan. Wacana ini sangat bertentangan dengan penjelasan Alquran (al-Hujarat: 13), yang mengindikasikanbahwasanya seluruh bangsa adalah kawan, seluruh manusia adalah sahabat, dan tujuan yang paling akhir adalah perdamaian. Dengan pendekatan library research, kajian ini menyimpulkan bahwa konsep pendidikan multikultural berbasis Alquran dalammembangun karakter kebangsaan penting dielaborasi, yang meliputi: Ketauhidan Kemanusiaan, Persatuan, Permusyawaratan, dan Keadilan. Hal ini berdasarkan deskripsi Alquran mengenai interkoneksi dan interaksi harmonis antara manusia dengan Allah(habl ma’a Allah), manusia dengan dirinya sendiri (habl ma’a nafsih ) manusia dengan manusia (habl ma’a al-nas). Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir maudu’i dan metode historis-kritis-kontekstual. Dari itu, diperoleh bahwa sesungguhnya konsep pendidikan multikultural berbasis Alquran dapat membangun karakter kebangsaan dengan empat langkah, yaitu; penerapan pendidikan multikultural bersandarkan akidah, pengembangan potensi intelektual manusia, pengembangan akhlak baik terhadap sesama, penerapan menyerukan kedamaian.
Dirkursus Tafsir di Masa Para Sahabat dan Ruang Lingkupnya Akmal Rizki Gunawan Hasibuan; Syaza El-Millah Mtd; Sabila Phutri Balqis
As-Syar'i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga Vol 6 No 2 (2024): As-Syar’i: Jurnal Bimbingan & Konseling Keluarga
Publisher : Fakultas Syariah IAIN Laa Roiba Bogor

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.47467/as.v6i2.6438

Abstract

This writing aims to explain the differences in interpretation of the Qur'an among friends. The research methodology uses a descriptive analysis method with a qualitative approach by applying the library research type of research. The results and discussion of this research show several pros and cons between the two interpretive views of marfu' and mauquf and the emergence of differences in interpretation among friends which are driven by two causes. First, the reason for dzatiyyah is a reason related to the personality of the commenter. For example, the level of knowledge, accuracy, ability to listen carefully or not tell stories, it could be wrong if you obey the law. The second is the reason for maudzu'iyyat, namely reasons related to the text or dilalah. Such as differences in the qiraat side, the irab side, controversies among linguists in the interpretation of sentences, the pronunciation of isytarak, am khas, muthlaq and muqayyad, haqiq and majazi, idlmar and istiqlal, sentence additions, the beginning and end of a series, muhkam and mansukh, differences in story interpretation.