Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGARUH MUSIK BAGI TINGKAT KESENANGAN PENUMPANG MIKROLET TUMINTING PASAR 45 Glenie Latuni; Meyny Kaunang; Anggi Moonik
KOMPETENSI Vol. 1 No. 09 (2021): KOMPETENSI : Jurnal Imiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (105.408 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i09.2896

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah musik itu mempengaruhi penumpang pada mikrolet tuminting pasar 45 Manado. Penelitian ini menggunakan teori musikologi. Metode yang dipakai dalam penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif untuk mengetahui dan mengidetifikasi hasil penelitian yang akan dilakukan di lapangan, berkaitan dengan pandangan masyarakat tentang pengaruh musik terhadap penumpang. Data-data yang dikumpulkan melalui wawancara, pengambilan foto/gambar, dengan data-data tertulis. Hampir semua mikrolet di Manado diperlengkapi sound system yang mewah dan lengkap, seperti sebuah studio musik berjalan.Hal tersebut dilakukan untuk memberikan kenyamanan pada penumpang agar mereka tertarik untuk naik di mikrolet mereka. Penumpang kota biasanya selektif memilih mikro, mereka menunggu mikro yang terlihat indah dan mewah. Menurut penumpang, pemberian musik di kendaraan mikrolet sangat bagus karena mereka merasa nyaman dan senang ketika mendengarkan musik disaat melakukan perjalanan ke tempat tujuan. penumpang yang masih mudah atau umurnya di bawah 30an lebih menyukai musik pop terkini yang sedang tren, musik hip-hop atau rap, musik RnB dan ada juga beberapa yang menyukai musik instrumen. Dan mereka yang umurnya di atas 30an lebih menyukai musik pop dan musik instrumen. Mereka yang masih muda, masih sekolah atau umurnya dibawa 30an merasa senang ketika mendengarkan musik pop yang lagi tren, musik hip-hop atau rap dan musik RnB, ketika mendengarkan musik-musik tersebut mereka bernyanyi mengikuti liriknya sampai selesai, ada juga yang merasa sangat senang sehingga bernyanyi sambil berjoged, dan mereka yang umurnya di atas 30an tidak merasa senang ketika mendengarkan musik-musik tersebut malahan merasa terganggu, mereka lebih menyukai musik pop yang dibawa tahun 2000an kebawa dan musik instrumental, ketika mereka mendengarkan musik tersebut mereka bernostalgia sampai ada yang merasa kembali di masa lalu. Dan mereka yang umurnya 50an keatas mengatakan tidak suka mendengarkan musik dengan suara volume yang terlalu kuat karena getaran suaranya membuat pendengaran menjadi tertanggu, efek dari getaran membuat jantung terganggu, berkomunikasi dengan penumpang lain menjadi terganggu dan juga pada saat menelfon menjadi terganggu.