Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

PENGGUNAAN BAHAS A TOUTEMBOAN DI DES BERINGIN KECAMATAN RANOYAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN Samuel Randi Naa; Nicolas Pesik; Thomas Martin Senduk
KOMPETENSI Vol. 1 No. 12 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.667 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i12.3596

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui situasi penggunaan bahasa daerah masyarakat desa Beringin Kecamatan Ranoyapo Minahasa Selatan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penfekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di desa Beringin Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Sumber data diambil dari dua belas orang yang terdiri dari pemuda dan orang dewasa yang tinggal di desa Beringin, dengan memenuhi syarat sebagai berikut: (1) berjenis kelamin pria atau wanita, (2) berusia dua puluh lima sampai enam puluh lima tahun (tidak pikun dan alat ucap masih lengkap), (3) lahir dan dibesarkan di desa serta jelas atau tidak pernah meninggalkan desa, (4) berpendidikan maksimal SD sampai SMA, (5) berstatus sosial menengah dengan harapan tidak tinggi mobilitasnya, (6) memiliki kebanggaan terhadap dialeknya, (7) dapat berbahasa Indonesia, dan (8) sehat jasmani dan rohani. Penelitian menggunakan tiga cara pengumpulan data yaitu obsevasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk mengamati penggunaan bahasa daerah di tengah masyarakat desa Beringin Kecamatan Ranoyapo Minahasa Selatan. Wawancara digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab, sehingaa terkumpul data mengenai penggunaan bahasa daerah masyarakat desa Beringin. Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan: Pemakaian bahasa Tontemboan di desa Beringin Kecamatan Ranoyapo sudah sangat rendah karena dari 12 informan tinggal 19% yang dapat menggunakan bahasa Tontemboan dalam berkomunikasi, 2) Masyarakat yang berkomunikasi dengan campuran BTswg berjumlah 8,3% dalam berkomunikasi. 3) Masyarakat yang berkomunikasi dengan BMM, berjumlah 74% dalam arti informan yang berjumlah 12 orang di dominasi oleh bahasa Melayu Manado.