Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

INTERFERENSI LEKSIKAL BAHASA SIAU DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA Katlin Yuli Kagiling; Ferry H. Mandang Mandang; Thomas M. Senduk
KOMPETENSI Vol. 1 No. 07 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (241.949 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i07.2022

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu gejala interferensi leksikal bahasa Siau, dalam pembelajaran bahasa Indonesia pada siswa kelas VII SMP Negeri 2 Siau Timur, Kecamatan Sitaro, Sulawesi Utara. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kualitatif dengan teknik digunakan rekaman atau rekam tulis agar dapat ditemukan kosa kata bahasa Siau dalam kegiatan pembelajaran bahasa Indonesia di kelas. Hasil penelitian menunjukan bahwa inferensi terjadi dalam kata-kata yang dipakai dalam aktifitas pembelajaran dikelas baik berupa penggantian atau penambahan fonem. Ditemukan pula bahwa dari 26 siswa hanya 5 siswa tidak mengalami interferensi.
PREFIKS PEMBENTUK VERBA DALAM BAHASA PAMONA DI KABUPATEN POSO Delvyna Natalita Petuda; Thomas M Senduk; Elvie A Sepang
KOMPETENSI Vol. 1 No. 10 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (446.665 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i10.3578

Abstract

Permasalahan yang diangkat dalam penelitian ini mencakup bagaimana bentuk, fungsi, dan makna prefiks pembentuk verba dalam bahasa Pamona di Kabupaten Poso Adapun tujuan penelitian ini yaitu (1) mendeskipsikan bentuk prefiks pembentuk verba dalam bahasa Pamona di Kabupaten Poso; (2) mendeskripsikan fungsi prefiks pembentuk verba dalam bahasa Pamona di Kabupaten Poso; (3) mendeskripsikan makna prefiks pembentuk verba dalam bahasa Pamona di Kabupaten Poso. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis deskriptif. Teknik pengumpulan data menggunakan metode cakap dengan teknik dasar berupa teknik pancing serta teknik lanjutan yaitu teknik cakap semuka. Selanjutnya, data yang terkumpul dianalisis menggunakan dua metode yaitu: (1) metode distribusional dengan teknik dasar Bagi Unsur Langsung (BUL); dan (2) metode padan dengan teknik dasar Pilah Unsur Penentu (PUP). Hasil analisis data disajikan dengan metode formal dan informal. Kesimpulan penelitian ini: (1) prefiks pembentuk verba dalam bahasa Pamona: prefiks {maN-}, {moN-}, {me-}, {mombe-}, {mampo-}, {mampaka-}, {na-}, dan {te-}; (2) fungsi prefiks pembentuk verba dalam bahasa Pamona ada dua yaitu: (a) tidak dapat mengubah kelas kata; dan (b) dapat mengubah kelas kata; dan (3) makna-makna yang ditimbulkan oleh prefiks pembentuk verba bahasa Pamona bervariasi tergantung pada bentuk dasar yang dilekatinya seperti menyatakan dalam keadaan, saling, memperlakukan, menganggap, dan menjadikan objek seperti pada bentuk dasar, menjadikan sesuatu lebih, pasif atau dikenai perbuatan, dan menyatakan tidak sengaja.
KEMAMPUAN MENYUSUN TEKS TANGGAPAN KRITIS SISWA KELAS IX SMP NEGERI 1 TOMOHON DENGAN MODEL PEMBELAJARAN EXAMPLE NON EXAMPLE Gladys F Togas; Thomas M Senduk; Viktory N J Rotty
KOMPETENSI Vol. 1 No. 12 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (581.749 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i12.3593

Abstract

Tujuan penelitian ini adalah: (1) mendeskripsikan pembelajaran menulis teks tanggapan kritis dengan model example non example pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tomohon dan (2) mengetahui kemampuan siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tomohon menulis teks tanggapan kritis dengan model example non example. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif analitik. Sumber data penelitian ini adalah siswa kelas IXb SMP Negeri 1 Tomohon yang berjumlah 31 orang. Teknik pengumpulan data menggunakan observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan anlisis data secara deskriptif untuk data pelaksanaan pembelajaran dan kuantitatif untuk data hasiltes kemampuan siswa menulis teks tanggapan kritis dengan menggunakan rumus persentase. Berdasarkan hasil penelitian diperoleh hasil : 1) pembelajaran menulis teks tanggapan kritis dengan model example non example cocok digunakan dalam pembelajaan menulis teks tanggapan kritis pada siswa kelas IX SMP Negeri 1 Tomohon. Pembelajaran model example non example yang menekankan penggunaan media gambar dapat membantu siswa menemukan ide dan mengembangkan idu tulisan menjadi teks yang utuh. Model example non example jugadapat menumbuhkan motivasi dan minat siswa dalam pembelajaran menulis dan 2) Kemampuan siswa kelas Kelas IXb menulis teks tanggapan kritis dengan model example non example scara individual cukup tinggi. Secara klasikal nilai rata-rata yang dicapai siswa adalah 85,61 atau berada pada kategori mampu. Nilai rata-rata yang diperoleh siswa ini memenuhi/melampaui ketuntasan minimal yakni 76.
PENGGUNAAN BAHAS A TOUTEMBOAN DI DES BERINGIN KECAMATAN RANOYAPO KABUPATEN MINAHASA SELATAN Samuel Randi Naa; Nicolas Pesik; Thomas Martin Senduk
KOMPETENSI Vol. 1 No. 12 (2021): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (482.667 KB) | DOI: 10.36582/kompetensi.v1i12.3596

Abstract

Penelitian ini bertujuan mengetahui situasi penggunaan bahasa daerah masyarakat desa Beringin Kecamatan Ranoyapo Minahasa Selatan. Metode yang di gunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan penfekatan deskriptif kualitatif. Penelitian dilakukan di desa Beringin Kecamatan Ranoyapo Kabupaten Minahasa Selatan. Sumber data diambil dari dua belas orang yang terdiri dari pemuda dan orang dewasa yang tinggal di desa Beringin, dengan memenuhi syarat sebagai berikut: (1) berjenis kelamin pria atau wanita, (2) berusia dua puluh lima sampai enam puluh lima tahun (tidak pikun dan alat ucap masih lengkap), (3) lahir dan dibesarkan di desa serta jelas atau tidak pernah meninggalkan desa, (4) berpendidikan maksimal SD sampai SMA, (5) berstatus sosial menengah dengan harapan tidak tinggi mobilitasnya, (6) memiliki kebanggaan terhadap dialeknya, (7) dapat berbahasa Indonesia, dan (8) sehat jasmani dan rohani. Penelitian menggunakan tiga cara pengumpulan data yaitu obsevasi dan wawancara. Observasi dilakukan untuk mengamati penggunaan bahasa daerah di tengah masyarakat desa Beringin Kecamatan Ranoyapo Minahasa Selatan. Wawancara digunakan untuk mendapatkan jawaban dari responden dengan cara tanya jawab, sehingaa terkumpul data mengenai penggunaan bahasa daerah masyarakat desa Beringin. Proses analisis data dilakukan secara terus menerus dimulai dengan menelaah seluruh data yang tersedia. Hasil penelitian menunjukkan: Pemakaian bahasa Tontemboan di desa Beringin Kecamatan Ranoyapo sudah sangat rendah karena dari 12 informan tinggal 19% yang dapat menggunakan bahasa Tontemboan dalam berkomunikasi, 2) Masyarakat yang berkomunikasi dengan campuran BTswg berjumlah 8,3% dalam berkomunikasi. 3) Masyarakat yang berkomunikasi dengan BMM, berjumlah 74% dalam arti informan yang berjumlah 12 orang di dominasi oleh bahasa Melayu Manado.
Politeness Speech on Solidarity Scale-Based Manado Malay Speakers Thelma I. M. Wengkang; Thomas M. Senduk
Jurnal Lingua Idea Vol 12 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2021.12.1.3545

Abstract

This study aims to describe the form and meaning of politeness speech on solidarity scale-based Manado Malay speakers. This study conducted in Manado city and used qualitative as a method. Observation and interviews were used as a technique of the study. The observation was used to observe the speakers of Manado Malay in using polite speech in daily social activities, whereas an interview was used by the researcher to questioning the informant about the use of polite speech in social interaction. This technique is complemented with listening, proficient, and note-taking techniques. The researcher plays a role as a key instrument who collects and analyzes the data. The source of data is the native speakers of Manado Malay who do interact in various places. Three informants who master Manado Malay were chosen. Techniques of analyzing data consist of 1) data reduction, simplified data collection, 2) data presentation, simplified data presented, categorized based on form and meaning, 3) verification, the data that has been presented were checked once more to ensure the accuracy according to the expected data, 4) conclusions, answering the predetermined problem formulations. The results showed that the social dimension, especially the solidarity scale, is a consideration for Manado Malay speakers in realizing polite speech, as well as when to use informal variants and when to use formal ones. The relationship among speakers has made them create the appropriate language choices, but language ethics that embody politeness remain a consideration. In various social interactions, occupations, religious meetings, associations, and family interactions, it turns out that Manado Malay people realize the politeness of speaking by changing command sentences into declarative sentences and asking along with the use of a flat intonation when speaking. The consideration of solidarity is the reason they speak politely, in addition to the status and formality scale.
KEMAMPUAN MENELAAH STRUKTUR TEKS DAN ASPEK KEBAHASAAN TEKS FABEL MELALUI TEKNIK ACAK SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 2 TONDANO Yilianti Irene Mamato; Oldie S. Meruntu; Thomas Senduk
KOMPETENSI Vol. 2 No. 10 (2022): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Tujuan penelitian ini ialah untuk (1) Untuk mendeskripsikan kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Tondano dalam menelaah struktur teks dan aspek kebahasaan teks fabel dengan menggunakan teknik acak. (2) Untuk mendeskripsikan penerapan teknik acak dalam pembelajaran memahami struktur teks dan aspek kebahasaan teks fabel pada siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Tondano. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif. Sumber data penelitian ini ialah Siswa Kelas VII A SMP Negeri 2 Tondano yang berjumlah 15 siswa. Untuk mengumpulkan data teknik yang digunalan ialah observasi, tes, dan wawancara. Sedangkan untuk menganalisis data, teknik yang digunakan ialah menarik persentase dari setiap aspek penilaian dan nilai-nilai rata-rata kelas (x). Hasil penelitian menunjukan bahwa : 1) Siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Tondano dapat dikategorikan mampu dalam menelaah struktur teks dan aspek kebahasaan teks fabel karena nilai rata-rata kelas (X) yang diperoleh adalah 81%. Dari kedua aspek yang dinilai kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Tondano dalam menelaah struktur teks adalah 96 % yang dapat dikategorikan sangat mampu, sedangkan kemampuan aspek kebahasaan adalah 71 % yang dapat dikategorikan cukup mampu. 2) Penerapan teknik acak ini telah mampu memaksimalkan kemampuan siswa kelas VII A SMP Negeri 2 Tondano dalam mengelaah struktur teks dan aspek kebahasaan teks fabel karena nilai rata-rata kelas (X) yang diperoleh adalah 81%.
Politeness Speech on Solidarity Scale-Based Manado Malay Speakers Thelma I. M. Wengkang; Thomas M. Senduk
Jurnal Lingua Idea Vol 12 No 1 (2021): June 2021
Publisher : Faculty of Humanities, Universitas Jenderal Soedirman

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.jli.2021.12.1.3545

Abstract

This study aims to describe the form and meaning of politeness speech on solidarity scale-based Manado Malay speakers. This study conducted in Manado city and used qualitative as a method. Observation and interviews were used as a technique of the study. The observation was used to observe the speakers of Manado Malay in using polite speech in daily social activities, whereas an interview was used by the researcher to questioning the informant about the use of polite speech in social interaction. This technique is complemented with listening, proficient, and note-taking techniques. The researcher plays a role as a key instrument who collects and analyzes the data. The source of data is the native speakers of Manado Malay who do interact in various places. Three informants who master Manado Malay were chosen. Techniques of analyzing data consist of 1) data reduction, simplified data collection, 2) data presentation, simplified data presented, categorized based on form and meaning, 3) verification, the data that has been presented were checked once more to ensure the accuracy according to the expected data, 4) conclusions, answering the predetermined problem formulations. The results showed that the social dimension, especially the solidarity scale, is a consideration for Manado Malay speakers in realizing polite speech, as well as when to use informal variants and when to use formal ones. The relationship among speakers has made them create the appropriate language choices, but language ethics that embody politeness remain a consideration. In various social interactions, occupations, religious meetings, associations, and family interactions, it turns out that Manado Malay people realize the politeness of speaking by changing command sentences into declarative sentences and asking along with the use of a flat intonation when speaking. The consideration of solidarity is the reason they speak politely, in addition to the status and formality scale.
REPRESENTASI PERLAWANAN MAHASISWA DALAM LIRIK LAGU DARAH JUANG DAN PEMBEBASAN (ANALISIS SEMIOTIKA CHARLES SANDERS PIERCE) Johanes Gerung; Oldie S. Meruntu; Thomas Senduk
KOMPETENSI Vol. 3 No. 9 (2023): KOMPETENSI: Jurnal Ilmiah Bahasa dan Seni
Publisher : Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Manado

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53682/kompetensi.v3i9.7642

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perlawanan gerakan mahasiswa dalam lirik lagu Darah Juang karya John Tobing dan Pembebasan karya Safi’I Kemamang melalui analisis semiotika Charles Sanders Peirce. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik kajian pustaka (library research). Peneliti menjadi instrumen penelitian utama dan teknik note taking digunakan untuk mengumpulkan data. Penelitian ini menggunakan dua sumber data: primer dan sekunder. Data primer pada penelitian ini adalah lirik lagu Darah Juang karya John Tobing dan Pembebasan karya Safi’I Kemamang. Untuk data sekunder, peneliti menggunakan artikel-artikel ilmiah yang telah dipublikasi di berbagai jurnal ilmiah dan buku-buku yang terkait dengna judul dan tujuan penelitian ini. Data yang diperoleh dianalisis dengan menggukanan pendekatan analisis konten (Content Analysis) dengan menggunakan teori semiotika Pierce. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perlawanan mahasiswa dimaknai sebagai resistensi yang dilakukan oleh kaum intelektual. Hal inilah yang direpresentasikan dalam lirik lagu Darah Juang dan Pembebasan. Dalam lirik lagu Darah Juang representasi perlawanan mahasiswa muncul pada penggalan lirik “Mereka dirampas haknya, Tergususr dan lapar, Bunda relahkan darah juang kami, Tuk bebaskan rakyat, Padamu kami berjanji.” Pada lirik lagu Pembebasan, perlawanan mahasiswa direpresentasikan dalam lirik “Buruh, Tani, mahasiswa, kaum miskin kota, Bersatu padu rebut demokrasi, Marilah kawan mari kita nyanyikan, Sebuah lagu tentang pambebasan.”