Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN BERDASARKAN GENDER (Studi di Sekolah Menengah Pertama Negeri 1 Kediri Kecamatan Kediri Kabupaten Lombok Barat) Ridho Aditya; Muhammad Mabrur Haslan; Yuliatin Yuliatin
Jurnal Pendidikan Sosial Keberagaman Vol. 6 No. 1 (2019): JURNAL PENDIDIKAN SOSIAL KEBERAGAMAN
Publisher : Jurusan P. IPS, FKIP, Universitas Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1207.517 KB) | DOI: 10.29303/juridiksiam.v6i1.90

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan: (1) latar belakang implementasi pembelajaran berdasarkan gender di SMP Negeri 1 Kediri (2) implementasi pembelajaran berdasarkan gender di SMP Negeri 1 Kediri (3) kelebihan dan kekurangan implementasi pembelajaran berdasarkan gender di SMP Negeri 1 Kediri. Temuan dalam penelitian yaitu: 1) latar belakang implementasi pembelajaran berdasarkan gender adalah: a) berada di wilayah religius; b) laporan dari orang tua siswa; c) kepala sekolah mendapat ilmu kebijakan pemisahan kelas; d) mengurangi kontak fisik siswa. 2) implementasi pembelajaran berdasarkan gender: a) Pada perencanaan, tidak ada perbedaan untuk kelas laki-laki dan perempuan; b) Pada pelaksanaan, terdapat perbedaan yang cukup signifikan antara kelas laki-laki dan perempuan; c) Pada penilaian, terdapat beberapa perbedaan kriteria penilaian pada siswa laki-laki dan perempuan 3) kelebihan: a) Bagi siswa: lebih konsentrasi, berani mengungkapkan pendapat, leluasa bergaul di kelas, hubungan yang erat antarsiswa, meningkatkan motivasi belajar; b) bagi guru: nyaman mengajar, mudah mengurus kelas, mudah membagi kelompok diskusi, pembelajaran berhasil, memiliki kompetensi kepribadian; c) bagi sekolah: memiliki keunikan, berbaur dengan pendidikan agama sekitar; (c) daya tarik bagi wali murid; (d) jumlah peserta didik meningkat. 3) kekurangan: a) bagi siswa: motivasi belajar berkurang, daya saing berkurang, kelas laki-laki menjadi ribut; perempuan bertingkah semena-mena, tidak terlalu memperhatikan kebersihan kelas; b) bagi guru: belum bisa mengatur kelas laki-laki; harus terlihat galak; Bagi sekolah: belum mampu menambah sarana dan prasarana