Claim Missing Document
Check
Articles

Found 12 Documents
Search

Model Plastisitas Mohr-Coulomb, Drucker-Prager, Cam-Clay, dan Cap Berdasarkan Konsep Critical State Andrias Suhendra Nugraha
Jurnal Teknik Sipil Vol 3 No 2 (2007): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v3i2.1288

Abstract

Semua jejak lintasan sejarah pembebanan pada tanah akan berakhir dan runtuh menuju pada suatugaris yang dikenal sebagai critical state line. Di luar boundary surface, tidak mungkin dijumpai jejakpembebanan tanah. Jejak lintasan tanah pada umumnya adalah elastoplastis. Jejak pembebanan padabidang elastic wall hingga interseksi bidang tersebut bidang drained atau undrained merupakanperilaku elastis dari tanah. Keluar dari yield line, perilaku tanah menjadi plastis hingga menujuboundary surface dan berakhir di critical state line. Tulisan ini hendak menjabarkan mengenaibeberapa model plastisitas yang dapat digunakan untuk memberi gambaran mengenai fenomenaplastis pada tanah. Model yang akan dibahas adalah Mohr-Coulomb, Drucker-Prager, Cam-Clay, danCAP model. Beberapa parameter, cara memperoleh parameter, serta keuntungan dan kelebihan padamodel-model tersebut juga dicoba dijabarkan. Studi kasus dilakukan pada tanah lempung UniversitasKristen Maranatha Bandung dengan data hasil pengujian triaxial compression consolidatedundrained. Data hasil penyelidikan tersebut digunakan untuk mendapatkan parameter-parametertanah yang diperlukan dalam model-model plastisitas yang dibahas, serta memberi keterangan yangdiperlukan sebagai interprestasi hasil dari kurva yang dihasilkan.
Tahanan Gesekan Selimut pada Tiang Bor Panjang Andrias Suhendra Nugraha
Jurnal Teknik Sipil Vol 10 No 2 (2014): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v10i2.1391

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari mekanisme transfer beban (load transfer) dan tahanangesekan selimut (skin friction resistance) dari hasil uji beban aksial terinstrumentasi pada tiang bor(bored pile). Diameter tiang, d, yang ditinjau pada penelitian ini adalah 1.00 m dan panjang tiang,L, yang ditinjau adalah 43.10m dan 48.00m. Hasil uji beban aksial terinstrumentasi pada 2 tiangbor panjang (long bored pile) dengan ujung bawah tiang terletak pada tanah lanau (silt) danlempung (clay) dengan konsistensi very stiff hingga hard menunjukkan bahwa tahanan gesekanselimut termobilisasi pada deformasi yang kecil yaitu pada 0.9% d hingga 2.6% d.
Pengaruh Bentuk dan Rasio Kelangsingan pada Tiang Pancang yang Dibebani Lateral Andrias Suhendra Nugraha; Poppy Chaerani Mulyadi
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 1 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v11i1.1398

Abstract

Tiang pancang adalah salah satu jenis pondasi dalam (deep foundation). Pondasi tiang pancangberfungsi untuk meneruskan beban-beban yang bekerja pada suatu struktur ke dalam tanah.Kedalaman pemancangan tiang bergantung pada besarnya beban kerja (working load), jenis tanah,dan spesifikasi tiang yang digunakan. Pada penelitian ini bentuk tiang pancang yang dianalisisadalah bentuk dengan penampang melintang (cross section) segiempat dengan dimensi 0.35 m x0.35 m dan lingkaran dengan diameter 0.35 m. Panjang tiang pancang yang dianalisis adalah 7.0m, 10.0 m dan 15.0 m. Jenis tanah yang ditinjau adalah tanah non-kohesif ; loose sand, mediumsand dan dense sand. Hasil analisis menunjukkan bahwa kapasitas lateral tiang pancang betonbentuk persegi lebih besar dibandingan dengan kapasitas lateral tiang pancang beton bentuklingkaran dengan perbandingan 17.61 % untuk kondisi pemancangan pada tanah loose sand, 13.41% untuk kondisi pemancangan pada tanah medium sand, 23.24 % untuk kondisi pemancanganpada tanah dense sand. Perubahan nilai rasio kelangsingan, L/d tidak mempengaruhi besarnyakapasitas lateral tiang pancang baik untuk tiang persegi maupun tiang lingkaran. Penurunan nilairasio kelangsingan, L/d akan memperkecil nilai defleksi lateral pada kepala tiang baik untuk tiangpersegi maupun tiang lingkaran
Analisis Beban-Penurunan pada Pondasi Tiang Bor Berdasarkan Hasil Uji Beban Tiang Terinstrumentasi dan Program Geo5 Andrias Suhendra Nugraha; Angel Refanie
Jurnal Teknik Sipil Vol 11 No 2 (2015): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v11i2.1408

Abstract

Pondasi tiang bor merupakan salah satu jenis pondasi dalam. Pada pondasi tiang bor yangmenerima beban aksial, beban didistribusikan ke tanah melalui tahanan ujung dan tahanan selimuttiang. Uji beban aksial tiang terinstrumentasi yang dilengkapi instrumentasi berupa VWSG(Vibrating Wire Strain Gauge) dan tell-tale extensometer dilakukan untuk mengetahui perilakudistribusi beban dan beban-penuruan dari pondasi tiang bor. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis beban-penurunan pada pondasi tiang bor akibat pembebanan aksial. Analisisdilakukan pada pondasi tiang bor dengan diameter 1,0 m, panjang 59,3 m, pada tanah yang terdiriatas medium silty clay, stiff silty clay, dan hard clay. Pembebanan saat uji beban dilakukan hingga300% dari beban kerja (working load) sebesar 600 ton melalui 6 siklus pembebanan. Hasil ujibeban terinstrumentasi menunjukkan bahwa penurunan pondasi tiang bor adalah sebesar 3,8 mmsaat beban uji mencapai 600 ton (working load). Sementara hasil dari program GEO5 saat bebanuji 600 ton, penurunan pondasi tiang bor adalah sebesar 16.3 mm
Pengaruh Ukuran Butir Terhadap Water Absorption Material Crushed Limestone Padalarang Andrias Suhendra Nugraha; Zulhazmi Ardi
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 1 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v13i1.1429

Abstract

Salah satu kriteria desain timbunan pada suatu konstruksi perkerasan jalan adalahparameter kompaksi. Parameter kompaksi yang dimaksud antara lain adalah berat volume keringmaksimum, ?dry max dan kadar air optimum, wopt yang diperoleh dari uji kompaksi materialtimbunan di laboratorium. Kadar air, w suatu material akan berdampak pada kemampuan(workability) material tersebut saat uji kompaksi di laboratorium dilaksanakan. Untuk kondisidimana kadar air, w material uji melampaui nilai kadar air optimum, wopt, maka terdapat kondisi dimana material uji tidak lagi mempunyai kemampuan menyerap air, sehingga jumlah air yangditambahkan terhadap material uji tidak dapat secara optimal diserap oleh material uji. Untukmengantisipasi tidak terjadinya ketidakmampuan material dalam hal menyerap air pada ujikompaksi, maka diperlukan suatu proses uji untuk memberikan informasi tentang kemampuanpenyerapan air. Salah satu proses uji tersebut antara lain adalah uji water absorption (WA).Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis pengaruh ukuran butir terhadap waterabsorption material crushed limestone. Material crushed limestone yang digunakan berasal daridaerah Padalarang, Jawa Barat dengan ukuran butir maksimum, dmax = 2,0mm dan dmax =4,75mm. Jenis gradasi dari material uji adalah poorly graded. Pengujian water absorptionmengacu pada standar NF EN 1097-6:2001 (European Standard).Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan ukuran butir maksimum dari dmax2,0mm ke 4,75mm untuk material crushed limestone Padalarang dengan jenis gradasi poorlygraded, menghasilkan penurunan nilai water absorption, WA sebesar 42,65% dan peningkatankadar air, w maksimum sebesar 40,94%
Studi Pengaruh Ukuran Butir terhadap Parameter Kompaksi dan Nilai CBR Material Crushed Limestone Padalarang Andrias Suhendra Nugraha; Jordan D. Fahlevi; William H. Soentpiet
Jurnal Teknik Sipil Vol 13 No 2 (2017): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v13i2.1442

Abstract

Suatu konstruksi jalan terdiri dari beberapa lapisan yaitu subgrade (tanah dasar), subbase (lapispondasi bawah), base (lapis pondasi atas), dan surface (lapis permukaan). Untuk lapisan subbase,dan base dapat digunakan batu pecah (crushed rock). Salah satu material batu pecah tersebutadalah crushed limestone. Crushed limestone adalah limestone (batu kapur) yang telah melaluiproses crushing di pabrik untuk mendapatkan berbagai ukuran butir yang dibutuhkan dalamkeperluan desain.Tujuan studi ini adalah untuk menganalisis pengaruh ukuran butir terhadap parameter kompaksidan nilai California Bearing Ratio (CBR) material crushed limestone. Material crushed limestoneyang digunakan berasal dari daerah Padalarang, Jawa Barat. Ukuran butir equivalent dari materialcrushed limestone yang digunakan sebagai sampel uji antara lain adalah:2mm (SU1), 3mm (SU2)dan 4mm (SU3). Uji kompaksi di laboratorium menggunakan tata cara standard Proctor testdengan mengacu pada standar uji ASTM D 698. Uji CBR di laboratorium mengacu pada standaruji ASTM D 1883.Hasil penelitian menunjukkan bahwa rasio kenaikan maximum dry density, ?dry max SU2 dan SU3terhadap ?dry max SU1 berturut-turut adalah; 0.6% dan 1.9%, hal ini menunjukkan bahwapeningkatan ukuran butir equivalent dari 2mm ke 4mm tidak berpengaruh secara signifikanterhadap parameter ?dry max. Rasio kenaikan nilai CBR design SU2 dan SU3 terhadap CBR designSU1 berturut-turut adalah; 16.3% dan 32.7%. Hal ini menunjukkan bahwa semakin besar ukuranbutir equivalent material crushed limestone maka semakin tinggi nilai CBR design.
Pengaruh Waktu Pembebanan Uji Konsolidasi 1 Dimensi terhadap Nilai Oedometric Modulus Tanah Silty Clay Andrias Suhendra Nugraha; Sutan A.H.M. Manurung
Jurnal Teknik Sipil Vol 14 No 2 (2018): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v14i2.1798

Abstract

Investigasi geoteknik baik di laboratorium maupun di lapangan sangat penting dilakukan padasuatu pembangunan infrastruktur. Parameter yang diperoleh dari hasil investigasi geoteknikmenentukan pula kualitas analisis dan desain pada suatu konstruksi. Pekerjaan bidang geoteknikyang umum dilakukan antara lain adalah analisis penurunan tanah. Parameter penurunan tanahdapat diperoleh dari hasil investigasi geoteknik dengan melakukan uji konsolidasi 1 (satu) dimensidi laboratorium. Salah satu parameter yang dihasilkan oleh uji konsolidasi tersebut adalahoedometric modulus, Eoed.Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi pengaruh waktu pembebanan untuk setiapkenaikan beban (load increament) pada uji konsolidasi 1 dimensi di laboratorium terhadap nilaieodometric modulus. Metode yang digunakan adalah, membandingkan nilai Eoed hasil ujikonsolidasi dengan waktu pembebanan 24 jam dan waktu pembebanan 48 jam untuk setiapkenaikan beban. Penelitian ini menggunakan 2 sampel uji (sample A dan sampel B) tanah siltyclay yang diperoleh dari 2 lubang bor yang berbeda, dimana untuk setiap sampel uji dibagimenjadi dua, yaitu; 1 sampel untuk kondisi waktu pembebanan 24 jam dan 1 sampel lainnya untukkondisi waktu pembebanan 48 jam untuk setiap kenaikan bebannya.Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai Eoed dipengaruhi oleh waktu pembebanan pada saattegangan konsolidasi efektif, ?’vc bekerja pada rentang; 200 – 400kPa. Pada sampel A, nilai Eoeduntuk waktu pembebanan 48 jam lebih besar 49,4% dari Eoed dengan waktu pembebanan 24 jam.Sementara pada sampel B, nilai Eoed untuk waktu pembebanan 48 jam lebih besar 21,6% dari Eoeddengan waktu pembebanan 24 jam
PENGARUH FLY ASH DAN KADAR AIR TERHADAP NILAI CALIFORNIA BEARING RATIO SUATU FILL MATERIAL Murtedza, Muhammad Fadhil; Nugraha, Andrias Suhendra
Jurnal Kacapuri : Jurnal keilmuan Teknik Sipil Vol 7, No 2 (2024): Vol 7, No 2 2024 JURNAL KACAPURI : JURNAL KEILMUAN TEKNIK SIPIL (Edisi Desember
Publisher : Universitas Islam Kalimantan Muhammad Arsyad Al-Banjari Banjarmasin

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31602/jk.v7i2.14121

Abstract

Abu terbang (fly ash) merupakan hasil limbah nonB3 dari pembakaran batu bara yang di manfaatkan untuk Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).  Pemanfaatan fly ash tengah diupayakan untuk meningkatkan nilai tambah sebagai reuse material yang ramah terhadap lingkungan. Penelitian ini bertujuan untuk memahami dan mengkaji pengaruh fly ash dan kadar air terhadap nilai California Bearing Ratio (CBR) laboratorium suatu fill material yang akan digunakan pada hauling road. Fly ash dan fill material yang digunakan sebagai materal uji berasal dari Tanjung Selor, Kabupaten Bulungan, Kalimantan Utara. Komposisi campuran yang digunakan pada penelitian ini antara lain adalah; fly ash 50% + fill material 50% dan fly ash 70% + fill material 30%. Kadar air campuran untuk fly ash dan fill material adalah pada rentang: 10.24% - 29.88%. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar air yang semakin besar akan mengurangi nilai CBR. Persentase fly ash (FA) 50% terhadap campuran FA+FM akan menghasilkan nilai CBR yang lebih besar jika dibandingkan persentase FA (70%) terhadap campuran FA+FM. Campuran fly ash 50% + fill material 50% merupakan kondisi komposisi campuran yang optimal dengan nilai CBR 31.84% dan kadar air 10.24%.
Efek Persentase Fly Ash terhadap Parameter Kompaksi Suatu Fill Material Situngkir , Hegi Priel; Nugraha, Andrias Suhendra; Riyadi, Slamet
Jurnal Teknik Sipil Vol 21 No 1 (2025): Jurnal Teknik Sipil
Publisher : Universitas Kristen Maranatha

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.28932/jts.v21i1.9694

Abstract

Mining road construction is heavy equipment infrastructure for transportation that carries mining products to facilitate activities. Mining road construction requires high costs, with this research it is hoped that it can utilize by utilizing leftover materials or non-B3 waste around the mining area, it can save costs for mining road construction. This research aims to understand and assess the effect of fly ash presentation originating from coal burning residue from the mining area in Tanjung Selor, North Kalimantan, on the compaction parameters of a fill material that will be used as mining road material. These compaction parameters include maximum dry density, gdry max and optimum moisture content, wopt. The composition of the mixture between fly ash (FA) and fill material (FM-I) includes: FA(50%)+FM-I(50%) and FA(70%)+FM-I(30%).The research results show that increasing the fly ash presentation from 50% to 70% in a mixture of fly ash and fill material will increase the optimum moisture content from 12.9% to 21.9% and will reduce the maximum dry density from 1.44 t/m3 to 1.20 t/m3. The presentation of fly ash affects the compaction parameters of the fill material.
PENGARUH PERUBAHAN SUHU TERHADAP NILAI HUMIDITY MATERIAL FLY ASH PADA KONDISI ROOM TEMPERATURE Pinangkaan, Deananta Julliana; Nugraha, Andrias Suhendra; Kambuaya, Brance
JMTS: Jurnal Mitra Teknik Sipil Volume 8, Nomor 3, Agustus 2025
Publisher : Prodi Sarjana Teknik Sipil, FT, Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jmts.v8i3.33858

Abstract

Fly ash is a non-B3 waste resulting from the combustion of coal as the main fuel for Steam Power Plants (PLTU). The use of fly ash is used as a reuse material to optimize the utilization of fly ash and increase the use of waste. This study aims to analyze the physical parameters, namely humidity in a range of temperature changes and its relationship with fly ash moisture content both in the stockpile area and at room temperature conditions in the laboratory. The research location was in the coal mining area, Tanjung Selor, North Kalimantan. Research studies on fly ash material show that humidity is directly proportional to water content and humidity is inversely proportional to temperature. The higher the fly ash temperature, the lower the humidity and the lower the fly ash temperature, the higher the humidity. The humidity value is affected by changes in temperature and test location and the water content value is affected by the humidity value. Field data shows that in the fly ash temperature range: 32˚C - 36˚C, the humidity value is 80% - 87%. Laboratory data shows that in the temperature range of fly ash: 27˚C - 31˚C, the humidity value is 83% - 89%. Abstrak Fly ash (abu terbang) merupakan limbah non-B3 hasil dari pembakaran batubara sebagai bahan bakar utama Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU). Penggunaan fly ash digunakan sebagai reuse material untuk pemanfaatan fly ash secara optimalisasi dan meningkatkan penggunaan limbah. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisa parameter fisik yaitu humidity pada suatu rentang perubahan suhu serta hubungannya dengan kadar air fly ash baik di area stockpile maupun pada kondisi room temperature di laboratorium. Lokasi penelitian dilakukan di area pertambangan batubara, Tanjung Selor, Kalimantan Utara. Kajian penelitian terhadap material fly ash menunjukkan bahwa humidity berbanding lurus dengan water content dan humidity berbanding terbalik dengan suhu. Suhu fly ash semakin tinggi maka humidity semakin rendah dan suhu fly ash semakin rendah maka humidity semakin tinggi. Nilai humidity dipengaruhi oleh perubahan suhu dan lokasi pengujian dan nilai water content dipengaruhi oleh nilai humidity. Data lapangan menampilkan bahwa pada rentang suhu fly ash: 32˚C - 36˚C, nilai humidity adalah 80% - 87%. Data laboratorium menampilkan bahwa pada rentang suhu fly ash: 27˚C - 31˚C, nilai humidity adalah 83% - 89%.