Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

INTEGRASI TRANSPORTASI MULTIMODA DALAM MENDUKUNG TRANSPORTASI BARANG DI KABUPATEN BOVENDIGOEL herawati herawati; Mutharuddin Mutharuddin
Jurnal Transportasi Multimoda Vol 18, No 2 (2020): Desember
Publisher : Puslitbang Transportasi Antarmoda-Kementerian Perhubungan Republik Indonesia

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/mtm.v18i2.1716

Abstract

Pola dasar penyebaran penduduk Kab. Boven Digoel terbagi dalam 3 kelompok yaitu wilayah dataran tinggi, rendah dan pegunungan. Mobilitas penduduk di dataran rendah dan tinggi menggunakan alternatif transportasi perairan dan jaringan jalan sedangkan  masyarakat di pegunungan menggunakan transportasi udara. Ketiga moda tersebut sangat perlu terintegrasi satu sama lain baik jaringan maupun pelayanan dalam memwujudkan transportasi yang efisien dan efektif. Pengembangan tiga moda tersebut tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit sehingga perlu dirumuskan prioritas pengembangan dan pembangunan transportasi dalam menghubungkan antar wilayah di Kabupaten Bovendigoel dan antar Kabupaten lainnya yang terletak disekitar Kabupaten Bovendigoel. Metode yang digunakan dalam analisis ini adalah metode regresi linear untuk mendapatkan prediksi pergerakan transportasi masing-masing wilayah dan metode spasial untuk melihat keterintegrasian masing-masing moda transportasi. Hasil analisis menujukkan model pengembangan jaringan transportasi kedepannya harus memperhatikan ketersediaan infrastruktur saat ini, karakteristik daerah dan kemampuan daerah secara finansial. Keterhubungan antar wilayah sebaiknya merupakan pelayanan door to door service dan sifatnya fleksibilitas atau dengan kata lain keterhubungan antar distrik dengan transportasi jalan. Berdasarkan topografi wilayah, Perkampungan di Kabupaten Boven Digoel terletak disepanjang sungai-sungai yang dapat dilayari dengan kapal-kapal besar, sehingga transportasi air masih menjadi moda transportasi yang dominan bukan saja untuk jangka pendek tetapi juga jangka panjang ke depannya. Sedangkan untuk wilayah dataran tinggi akan terus bergantung pada transportasi udara. Selanjutnya, pengembangan jaringan jalan dapat menjadi komplemen dari kedua moda tersebut.
DAMPAK PENERAPAN KEBIJAKAN KENDARAAN BERPLAT GANJIL GENAP TERHADAP KINERJA LALU LINTAS (STUDI KASUS: PERGERAKAN KENDARAAN BERMOTOR DARI BEKASI MENUJU DKI JAKARTA) IMPACT OF POLICY IMPLEMENTATION OF VEHICLE LICENSE PLATE ODD EVEN TRAFFIC PERFORMANCE (CASE STUDY: MOVEMENT OF MOTOR VEHICLES FROM BEKASI TO DKI JAKARTA) Mutharuddin Mutharuddin; Herawati Herawati
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 15 No. 1 (2013): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v15i1.1215

Abstract

Untuk mengurangi kemacetan lalu lintas, Pemerintah DKI Jakarta akan memberlakukan pembatasan kendaraan dengan penerapan sistem berplat ganjil dan genap beroperasi pada hari yang bergantian. Apabila kebijakan tersebut diterapkan apakah ada dampak terhadap kinerja lalu lintas. Penelitian ini dilakukan pada ruas jalan  Kalimalang dan ruas jalan Pondok Kopi. Lokasi survei dilakukan pada daerah yang merupakan perbatasan antara Bekasi dan DKI Jakarta yaitu bagi kendaraan yang menuju wilayah DKI Jakarta. Metode yang digunakan untuk menganalisis dampak adalah dengan menggunakan Manual Kapasitas Jalan Indonesia (MKJI 1997) dilihat dari volume lalu lintas, kapasitas jalan, derajat kejenuhan, kecepatan dan tingkat pelayanan. Hasil analisis diperoleh bahwa jumlah mobil pribadi yang memiliki plat ganjil lebih banyak dari jumlah kendaraan pribadi yang berplat genap yaitu 54,5% (ganjil) dan 44,5% (genap). Volume lalu lintas mengalami penurunan 12% (1.966 smp/jam) apabila plat ganjil tidak diperbolehkan dan 9% (2.109 smp/jam) apabila plat genap tidak diperbolehkan melintasi ruas jalan tersebut. Kecepatan awal pada ruas jalan tersebut meningkat dari 28 km/jam menjadi 36,5 km/jam untuk larangan plat genap dan 38 km/jam untuk larangan plat ganjil melintas. Penurunan derajat kejenuhan sebesar 9% untuk larangan genap dan 12% untuk larangan ganjil. Tingkat pelayanan sebelum dan setelah diterapkannya kebijakan ini ada di level F.
Pengaruh Pendemi Covid-19 Terhadap Persepsi Masyarakat Jabodetabek Untuk Melakukan Perjalanan Mudik Mutharuddin Mutharuddin; Budi Dwi Hartanto
Jurnal Penelitian Transportasi Darat Vol. 22 No. 2 (2020): Jurnal Penelitian Transportasi Darat
Publisher : Sekretariat Badan Kebijakan Transportasi, Formerly by Puslitbang Transportasi Laut, Sungai, Danau, dan Penyeberangan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25104/jptd.v22i2.1657

Abstract

Potensi pemudik Jabodetabek sebelum pandemi Covid-19 dari penelitian sebelumnya adalah sebesar 62,66%. Ketika Covid-19 melanda Indonesia angka ini kemungkinan besar mengalami perubahan, sehingga diperlukan penelitian untuk mengetahui berapa besar peubahan yang terjadi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis pengaruh penyebaran Covid-19 terhadap persepsi masyarakat jabodetabek untuk melakukan perjalanan mudik. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dan pengumpulan data primer dilakukan dengan wawancara rumah tangga melalui sambungan telephon. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya tatap muka antara responden dan surveyor, sehingga memperkecil kemungkinan terjadinya penyebaran Covid19. Dari hasil analisis diperoleh bahwa potensi pemudik dari Jabodetabek mengalami penurunan dari 62,66% sebelum pandemi Covid-19 dari penelitian sebelumnya, menjadi 23,93 % ketika pandemi Covid-19 terjadi. Alasan utama masyarakat Jabodetabek tetap melakukan mudik adalah tempat tinggal tetap mereka saat ini adalah di kampung halaman. Sedangkan alasan utama responden untuk membatalkan atau tidak melakukan mudik adalah adanya kekhawatiran akan tertular atau menularkan virus Covid-19.