Ummi Kalsum Hasibuan
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

TELAAH KITAB AL-SUNNAH QABLA AL-TADWĪN KARYA M. ‘AJJAJ AL-KHATIB Ummi Kalsum Hasibuan; Sartika Suryadinata
Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin Ushuluna: Jurnal Ilmu Ushuluddin | Vol. 4 No. 2 December 2018
Publisher : Faculty of Ushuluddin UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (819.343 KB) | DOI: 10.15408/ushuluna.v1i2.15298

Abstract

This article explores the book of al-Sunnah Qabla al-Tadwīn by M. Ajjaj al-Khatib, an Islamic thinker who is an expert in the field of hadith science, coming from the city of Damascus. The purpose of this paper is to uncover, study and find out about the biography of M. Ajjaj al-Khatib and how systematic and fleeting about discussing the contents of the book al-Sunnah Qabla al-Tadwin then related to the rebuttal of Ajjaj al-Khatib sunnah. Then do not need attention about the advantages and disadvantages that exist in the book. The method used in this paper is a descriptive-text analysis method for the book as-Sunnah Qabla Tadwīn by using a supported book.
Studi Kitab Hadis: Kitab Al-Nihayah Fi Al-Fitan Wa Al-Malahim Karya Ibnu Katsir risqo faridatul ulya; Ummi Kalsum Hasibuan
Jurnal Ulunnuha Vol 9, No 2 (2020)
Publisher : Universitas Islam Negeri Imam Bonjol Padang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15548/ju.v9i2.1824

Abstract

This article examines the study of the hadith book, namely the book al-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim by Ibn Kathir which refers to the biography of Ibn Kathir and the general description of the book, its characteristics, methods and systematics of discussion, as well as the advantages and disadvantages of the book. This article aims to examine the book al-Nihayah fi al-Fitan wa al-Malahim in a comprehensive manner, and to provide lessons for readers to know the events of the last day. The method used in this writing is descriptive-qualitative method. The result of the research is that this book is compiled to complement the previous book entitled Al-Bidayah wa Al-Nihayah. The main discussion is about various kinds of slander or disasters, wars and major events towards the end of time and a picture of life in the hereafter. The systematics of this book begins with the theme of the Prophet's messages, regarding the signs of the end for Muslims, starting with the signs of a fire in the Hijaz region until the fall of Prophet Isa As. The method used is a thematic method, and the theme raised is eschatological hadith. Referring to sources such as the Koran, hadiths, and other narrations accompanied by explanations of the truth of the hadith. This book consists of one volume with two discussion chapters. The discussion in this book also describes several traditions (having different eyes but has the same meaning) and describes a hadith that ends with an explanation of the traditions of the hadith in the book.
GODAAN SETAN DAN CARA MENGATASINYA MENURUT AL-QURAN Meta Eltika Putri; Inong Satriadi; Ummi Kalsum Hasibuan
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 1, No 1 (2019): Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (418.492 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v1i1.1508

Abstract

Penelitian ini berdasarkan fenomena banyak orang yang berilmu pengetahuan agama dan mengaku beriman kepada Allah Swt dan Rasul-Nya, namun tidak sedikit di antaranya yang mengikuti langkah-langkah setan. Tujuan penelitian ini adalah: (1) mengetahui bentuk-bentuk godaan setan. (2) mengetahui cara mengatasi godaan setan. Jenis penelitian ini merupakan penelitian kepustakaan, metode analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode tafsir Maudhu’i. Sumber data primer dalam penelitian ini adalah ayat-ayat al-Qur’an yang berkaitan dengan godaan setan. Sedangkan sumber data sekunder meliputi kitab-kitab tafsir dan buku-buku yang berkaitan dengan pokok pembahasan. Teknik pengumpulan data yang penulis gunakan adalah dengan menggunakan al-Mu’jam al-Mufahras li Alfazh Alquran al-Karim. Pengolahan data dilakukan dengan mengklasifikasikan ayat tentang godaan setan, kemudian diolah dan digali penafsirannya dengan mengacu kitab tafsir yang ada. Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa bentuk godaan setan dijelaskan didalam surat Al-Hajj: 52, yaitu Godaan setan terhadap keinginan manusia. Sedangkan cara mengatasi orang yang terganggu godaan setan ada 3 yaitu: membaca ayat kursi dan al-Mu’awwidzatain, Ruqyah Syar’iyah, Khusyuk berdoa kepada Allah, tobat, cepat-cepat Mengerjakan kebaikan, meninggalkan kemungkaran, dan tawakkal kepada Allah.
Mahmud Yunus dan Kontribusi Pemikirannya Terhadap Hadis Ummi Kalsum Hasibuan
Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya Vol 2, No 1 (2020): Istinarah: Riset Keagamaan, Sosial dan Budaya
Publisher : IAIN Batusangkar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (73.671 KB) | DOI: 10.31958/istinarah.v2i1.2005

Abstract

Abstrak Tulisan ini mengeksplorasi tentang Mahmud Yunus dan kontribusi pemikirannya terhadap hadis. Fokus kajian dalam tulisan ini adalah menggambarkan secara umum terkait dengan biografi intelektual dari Mahmud Yunus dan mengupas pemikiran Mahmud Yunus terhadap hadis. Adapun metode yang dipakai dalam tulisan ini adalah metode  deskriptif-analisis dengan pendekatan historis. Tujuan tulisan ini untuk mengetahui dan menyingkap biografi kehidupan Mahmud Yunus, untuk mengetahui dan mengkaji secara mendalam tentang kontribusi pemikiran Mahmud Yunus terhadap hadis. Sehingga dari tulisan ini dapat ditarik  suatu kesimpulan: pertama, bahwa Mahmud Yunus lahir pada Sabtu 10 Februari 1899 (30 Ramadhan 1316 H) di Sungayang, Batusangkar, Sumatera Barat. Kedua, Mahmud Yunus dikenal dengan disiplin keilmuannya lebih kepada dunia pendidikan Islam di Indonesia yang sangat gigih dalam memperjuangkan masuknya pendidikan agama ke sekolah umum. Namun, dalam kajian hadis  Yunus berkontribusi pemikirannya terhadap kajian hadis dan ilmu hadis. Yang mana ia memberikan  perhatian yang begitu besar dalam kajian tersebut dengan memasukkannya ke dalam kurikulum pendidikan dan mampu menghadirkan kajian ilmu hadis dalam bentuk berbahasa Indonesia  yang pertama sekaligus digunakan sebagai bahan ajar di Madrasah-madrasah maupun pesantren-pesantren dengan bentuk yang sangat sederhana dan praktis. Selain itu, Mahmud Yunus juga memiliki kontribusi terhadap kajian hadis yang mana ia ingin menyamakan bahan ajar yang ada di Timur Tengah  dengan bahan ajar di Indonesia terutama di Sumatera Barat.
Keadilan Dalam al-Qur’an (Interpretasi Ma’na Cum Maghza Terhadap Q.S. Al-Hujurat {49} ayat 9) ummi kalsum hasibuan
Al FAWATIH:Jurnal Kajian Al Quran dan Hadis Vol 1, No 2 (2020)
Publisher : Institut Agama Islam Negeri Padangsidimpuan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (66.074 KB) | DOI: 10.24952/al fawatih.v1i2.2730

Abstract

 Abstrak Tulisan ini akan mengekplorasi tentang kadilan yang terdapat pada al-Qur’an melalui pendekatan ma’na cum maghza yang berfokus pada surah al-Hujurat ayat 9. Metode yang digunakan bersifat kualitatif dengan jenis penelitian pustaka (library research) serta memakai pendekatan hermeneutika ma’na cum maghza. Dari metode penelitian yang disebutkan, maka diharapkan untuk bisa menjawab persoalan-persoalan yang muncul terkait dengan keadilan yang ada. Adapun kesimpulan yang dapat di tarik dari tulisan ini adalah: adanya anjuran untuk tidak melakukan pertikaian antara suatu kelompok dan agar segera melakukan perdamaian dan kesejahteraan, serta adil dalam rangka membangun kedamaian dengan cara seimbang dalam mencari solusi dan saling rela maupun ridha. Yang mana adilnya tersebut sesuai dengan tipe-tipenya, saling menyalahkan terhadap yang salah serta membenarkan mana yang memang benar. Selanjutnya dijelaskan yang terdapat pada al-Qur’an pada cakupan lebih luas dan riil dengan sebenar-benarnya dan untuk saling bersikap adil dalam rangka memberi pelajaran kepada kaumnya baik siapapun itu. Terdapat penegasan didalamnya sekaligus juga ditegaskan oleh Allah SWT untuk berdamai, sejahtera serta tidak saling melakukan pertikaian, sebab Allah SWT mencintai orang-orang yang memiliki sikap adil atau bersikap adil.Kata Kunci: Al-Qur’an, Keadilan, Ma’na Cum Maghza, Perdamaian, Pertikaian