Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Instrumen Tes Diagnostik Konsepsi Lima Tingkat pada Materi Gerak Lurus: Pengembangan, Uji Validitas dan Reliabilitas serta Uji Coba Terbatas Indah Putri Maulidya Sari; Frida U. Ermawati
PendIPA Journal of Science Education Vol 5, No 2 (2021): MARCH - JUNE
Publisher : University of Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33369/pendipa.5.2.152-162

Abstract

 Mata pelajaran Fisika masih sulit dipahami siswa SMA, termasuk pada materi Gerak Lurus. Sebagai contoh, siswa menganggap bahwa sebuah bolpoin yang dijatuhkan di atas lantai merupakan contoh gerak jatuh bebas. Menurut konsep Fisika, pada peristiwa gerak jatuh bebas, benda yang bergerak hanya dipengaruhi oleh gaya gravitasi dan benda berada dalam keadaan tidak setimbang. Sementara saat bolpoin dijatuhkan, gaya yang berpengaruh tidak hanya gaya gravitasi saja, tetapi juga gaya dari tangan siswa. Ketidaksesuaian antara anggapan siswa dengan konsep Fisika tersebut menunjukkan bahwa siswa mengalami apa yang disebut miskonsepsi. Miskonsepsi ini penting untuk diidentifikasi dengan tes diagnostik konsepsi agar segera dibenahi. Namun sayang, tes diagnostik konsepsi yang terstandar belum tersedia. Makalah ini dimaksudkan untuk melaporkan hasil pengembangan tes diagnostik konsepsi lima tingkat untuk materi Gerak Lurus, menguji validitas dan reliabilitas serta uji coba terbatas kepada sejumlah siswa. 13 butir soal yang valid dan reliabel diperoleh sehingga siap diuji cobakan. Uji validitas internal memperoleh 94% (valid). Validitas eksternal terdiri dari validitas isi dan konstruk. Validitas isi instrumen dinyatakan valid karena nilai false positive (FP) dan false negative (FN) = 3,27% dan 8,22%. Validitas empiris konstruk ditentukan berdasarkan Pearson product moment dan reliabilitas dengan Alpha Cronbarch dengan rtabel = 0,388 (taraf signifikansi 5%) diperoleh rxy=0,549 dan r11=0,747. Hasil uji coba terbatas menyarankan bahwa sebagian besar siswa mengalami lack of knowledge.
Keterampilan Pemecahan Masalah Fisika Siswa dalam Konteks Kehidupan Sehari-hari: Antara Pengakuan dan Fakta Indah Putri Maulidya Sari; Budi Jatmiko; Nadi Suprapto
Jurnal Penelitian Pendidikan IPA Vol 9 No 1 (2023): January
Publisher : Postgraduate, University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29303/jppipa.v9i1.2561

Abstract

Physics is a science that can solve various problems that exist in everyday life in the form of technology. Therefore physics problem-solving skills are trained in school learning. This study aimed to determine the profile of students' physics problem-solving skills with physics case studies in everyday life. This study used a quantitative descriptive method and involved 55 students of senior high school in XII class who were randomly selected. The data used in this study were student response data to questionnaires and test results through problem-solving skills questions. Based on the questionnaire results, students felt they had problem-solving skills at the medium level of 38% and 62% high. Meanwhile, for test results using problem-solving skills questions, there was a decrease in level. As many as 7% of students have very high problem-solving skills, 18% high, 58% medium, and 17% low. The differences that arise show that there are problems in learning and the problem models given in physics learning at school.