Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Alih Kode dan Campur Kode pada Novel Cinta Dalam Diam Karya Shineeminka Endang Kusnawan; Masrin Masrin
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 4, No 3 (2021): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.30998/diskursus.v4i3.10812

Abstract

This study aims to analyze the linguistic phenomena in the form of code switching and code mixing including the causal factors and functions attached to conversational events in the novel Cinta dalam Diam  by Shineeminka. The data analyzed include: 1) Forms, events, functions, and factors that cause code switching in Shineeminka's novel Cinta Dalam Diam. 2) Forms, events, functions, and factors that cause code-mixing in Shineeminka's novel Cinta dalam Diam. The research method used to analyze this novel is a qualitative approach. Data collection techniques by reading, listening, taking notes and library techniques. The results of the analysis can be concluded as follows: 1) There are forms, events, functions, and factors that cause code switching in the novel Cinta dalam Diam by Shineeminka 2) There are forms, events, functions, and factors that cause code mixing in the novel Cinta dalam Diam by Shineeminka. This research is useful to improve the quality of Indonesian language learning, especially about language. Keywords: Code Switching, Code Mixing, Novel “Cinta dalam Diam”
Tindak Tutur Direktif dan Maknanya pada Komunikasi Masyarakat Betawi di Kampung Selang Cau Kecamatan Cibitung dalam Kajian Hermeneutik Dwi Wahyu Ningsih; E. Zaenal Arifin; Masrin Masrin
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 4, No 2 (2021): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (122.171 KB) | DOI: 10.30998/diskursus.v4i2.9474

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Tindak Tutur Direktif dan Maknanya Pada Komunikasi Masyarakat Betawi di Kampung Selang Cau Kecamatan Cibitung dalam Kajian Hermeneutik. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode pustaka yang berarti peneliti mencari bahan data atau sumber data yang berhubungan dengan kegiatan peneliti ini melalui buku-buku yang relevan sebagai landasan teori. Metode penelitian yang digunakan untuk menganalisis penelitian ini dengan menggunakan pendekatan objektif deskriptif dan kualitatif yang mendeskripsikan gambaran unsur dalam Tindak Tutur Direktif dan Maknanya Pada Komunikasi Masyarakat Betawi di Kampung Selang Cau Kecamatan Cibitung dalam Kajian Hermeneutik. Penelitian ini memiliki langkah kerja untuk mendeskripsikan secara terperinci bentuk-bentuk tidak tutur direktif pada bahasa betawi pada komunikasi masyarakat di kampung Selang Cau. penggunaan tindak tutur direktif lebih dominan terdapat aspek direktif pertanyaan sebanyak 52 temuan dengan 44,07%, kedua aspek direktif menasehatkan sebanyak 19 temuan dengan 16,10%, ketiga aspek direktif larangan sebanyak 17 temuan dengan 14,41%, keempat aspek direktif meminta sebanyak 14 temuan dengan 11,86%, kelima aspek perintah sebanyak 11 temuan dengan 9,32%, dan terkahir aspek direktif memberikan wewenang sebanyak 5 temuan dengan 16,10%. Dengan demikian, penulis menyimpulkan bahwa aspek tindak pertanyaan pada komunikasi masyarakat betawi di kampung Selang Cau lebih dominan dibanding dengan unsur lainnya.Kata kunci: Tindak Tutur Direktif, Makna, Hermeneutik
Ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan stunting pada anak usia 6-23 bulan Masrin Masrin; Yhona Paratmanitya; Veriani Aprilia
Jurnal Gizi dan Dietetik Indonesia (Indonesian Journal of Nutrition and Dietetics) VOLUME 2, NOMOR 3, SEPTEMBER 2014
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.129 KB) | DOI: 10.21927/ijnd.2014.2(3).103-115

Abstract

ABSTRACTBackground: Food is one of human basic needs. If it is not fullfilled, both in their number and quality in the individual and household level will disturb the achievement of the life quality that are health, active, and sustainable and able to rise various health and nutrition problems. Stunting in children 6-23 monthswas one of chronical nutrition problems that was caused by access and afford to the food still low.Objectives: To analyze the correlation between food security of the household and stunting incidence in children aged 6-23 months in Sedayu Subdistrict, Bantul, Yogyakarta.Methods: This was an observational study with case-control design. The samples of the study were 126 children aged 6-23 months, each for case, and control group. The samples were chosen by total sampling method. Data were analyzed by using univariate, bivariate, and multivariate. Statistic test in bivariate analysis used chi-square test and in multivariate analysis used logistic regression test.Results: Bivariate analysis showed that food security of the household had correlation with stunting incidence in children aged 6-23 months (p=0.04, OR=2.70, 95% CI:0.94-8.77). The confounding variable which had significant correlation with stunting incidence in children aged 6-23 months were mother height (p=0.00, OR=2.03, 95% CI:1.14-3.65) and low birth weigth history (p=0.03, OR=3.02, 95% CI:0.98-11.04). Multivariate analysis by controlling mother height and low birth weigth history in children aged 6-23 months,showed that household food security had correlation with stunting incidence in children aged their 6-23 months (p=0.05, OR=2.62, 95% CI:0.97-7.12).Conclusions: There was significant correlation between household food security and stunting incidence in children aged at their 6-23 months in Sedayu Subdistrict, Bantul, Yogyakarta.KEYWORDS: household food security, stunting, children aged in 6-23 monthsABSTRAKLatar belakang: Pangan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia. Jika kebutuhan tersebut tidak terpenuhi, baik jumlah maupun mutunya pada tingkat individu dan rumah tangga akan mengganggu tercapainya kualitas hidup sehat, aktif, dan berkesinambungan serta dapat menimbulkan berbagai permasalahankesehatan dan gizi. Baduta stunting merupakan salah satu masalah gizi kronis yang disebabkan oleh akses dan keterjangkauan terhadap pangan masih rendah.Tujuan: Menganalisis hubungan ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting pada balita usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.Metode: Jenis penelitian ini adalah observasional dengan rancangan case-control. Sampel penelitian adalah baduta usia 6-23 bulan yang berjumlah 126 untuk masing-masing kelompok kasus dan kontrol dengan rasio 1:1. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode total sampling. Analisis data secarabertahap, yaitu analisis univariat, bivariat, dan multivariat. Uji statistik bivariat menggunakan chi-square dan multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil: Hasil analisis bivariat menunjukkan ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan (p=0,04, OR=2,70, 95% CI:0,94-8,77). Variabel luar yang berhubungan signifikan dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan yaitu tinggi badan ibu(p=0,00, OR=2,03, 95% CI:1,14-3,65) dan riwayat BBLR (p=0,03, OR=3,02, 95% CI:0,98-11,04). Hasil analisis multivariat dengan mengendalikan variabel tinggi badan ibu dan riwayat BBLR baduta menunjukkan ketahanan pangan rumah tangga berhubungan dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan (p=0,05, OR=2,62, 95% CI:0,97-7,12).Kesimpulan: Ada hubungan yang signifikan antara ketahanan pangan rumah tangga dengan kejadian stunting pada baduta usia 6-23 bulan di Kecamatan Sedayu, Bantul, Yogyakarta.KATA KUNCI: ketahanan pangan rumah tangga, stunting, baduta usia 6-23 bulan