Riska Shannia
Universitas Indraprasta PGRI

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

Kekhasan Penokohan Mandeh dalam Novel Limpapeh Karya A.R Rizal (Sebuah Kajian Semiotika) Riska Shannia; Apsanti Djokosujatno; Restoeningroem Restoeningroem
Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia Vol 3, No 02 (2020): Diskursus: Jurnal Pendidikan Bahasa Indonesia
Publisher : Universitas Indraprasta PGRI

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (227.4 KB) | DOI: 10.30998/diskursus.v3i02.6978

Abstract

Karya sastra adalah hasil kreasi artistik yang masuk ke dalam seluruh aspek kehidupan manusia, salah satunya adalah novel. Gambaran kehidupan manusia pada masyarakat di daerah tertentu di dalam novel membentuk sebuah penyajian yang khas. Novel Limpapeh menceritakan sebuah keluarga yang sarat dengan adat dan istiadat Minangkabau. Keluarga ini dipimpin oleh seorang Bundo Kanduang yang dipanggil Mandeh. Dalam kehidupannya, Mandeh banyak menghadapi permasalahan yang berkaitan dengan keluarga dan tradisi adat. Dalam penelitian ini akan dibahas mengenai kekhasan kedudukan Mandeh dalam alur cerita dan kekhasan penyajian tokoh dalam novel Limpapeh karya A.R Rizal. Penelitian ini menggunakan penelitain kualitatif dengan metode analisis isi. Pendekatan yang digunakan adalah pendekatan semiotik Todorov. Teori tiga tataran semantik Todorov membagi cerita ke dalam tiga aspek, yaitu aspek semantik, aspek sintaksis, dan aspek verbal. Novel ini terbagi menjadi dua puluh enam episode. Dari dua puluh enam episode tersebut, terlihat bahwa Mandeh selalu muncul dalam tiap episode sebagai pusat peristiwa. Itu menunjukan bahwa peran utama dalam novel Limpapeh adalah Mandeh. Sifat-sifat Mandeh terlihat lebih menonjol ketika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lainnya. Sifat-sifat Mandeh tersebut disimpulkan melalui tindakan-tindakannya yang dimunculkan pada setiap episode. Hal itu disebut dengan teknik ragaan. Mandeh digambarkan sebagai orang yang memegang erat adat, bijaksana, menyayangi keluarga, pekerja keras, penuh empati dan pereda konflik. Sosoknya merupakan contoh ideal untuk perannya sebagai Bundo Kanduang. Hal ini sesuai dengan judul novel, Limpapeh, yaitu tiang utama menyangga rumah.Kata Kunci: Minangkabau, Bundo Kanduang, Penokohan, Pendekatan Semiotika Todorov