Thomas Onggo Sumaryanto
STFT Widya Sasana

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MEMBERI KESAKSIAN TENTANG KEBENARAN DI TENGAH BUDAYA FEAR OF MISSING OUT: REFLEKSI TEOLOGIS YOH 18:28-40 Thomas Onggo Sumaryanto
Jurnal Teologi (Journal of Theology) Vol 10, No 2 (2021)
Publisher : P3TK, Sanata Dharma University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/jt.v10i2.3979

Abstract

This paper is a theological reflection of John 18:28-40. This theological reflection is used as a basic principle of living in the midst of the digital era, especially to fight the culture of fear of missing out (FOMO). This passage is part of the story of the passion of Jesus Christ. In the Gospel of John, the story of Jesus before Pilate is dominated by Jesus’ dialogue with Pilate. In this dialogue, Jesus is shown as the King who proclaims the truth but Pilate rejects this testimony of Jesus. With a strong element of drama in the Gospel of John, the readers of the Gospel will be invited to believe that truth is God’s revelation that requires human participatory communication. The theological reflection that I want to emphasize is that dialogue with Jesus leads people to the depths to understand the mystery of God. But people who are caught up in FOMO have a shallow view of life. People who experience FOMO actually experience isolation and loneliness and then look for shortcuts. Deep dialogue with Jesus is necessary to gain spiritual strength to face isolation and loneliness in life.
Allah sebagai Sumber Pengharapan dalam Pengalaman Petugas Medis Mendampingi Pasien Covid-19 Thomas Onggo Sumaryanto
Forum Vol 51 No 1 (2022)
Publisher : Sekolah Tinggi Teologia dan Filsafat Widya Sasana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (495.22 KB) | DOI: 10.35312/forum.v51i1.393

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk melihat proses pengenalan akan Allah sebagai sumber pengharapan di masa pandemi. Allah adalah sumber pengharapan di tengah penderitaan manusia. Rumusan masalah yang ingin dijawab dalam penelitian ini adalah bagaimana pengenalan akan Allah sebagai harapan di dalam pengalaman responden (dokter dan perawat) mendampingi pasien Covid-19? Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan fenomenologis. Teknik pengambilan data menggunakan metode wawancara dengan bantuan Zoom Meeting. Responden berjumlah 2 orang yaitu seorang dokter dan seorang perawat. Kedua responden bekerja di salah satu rumah sakit Katolik di Surabaya. Hasil penelitian dianalisis dengan menggunakan pendekatan IPA (Interpretative Phenomenological Analysis). Analisis ini dibantu dengan gagasan teologis Thomas Aquinas dalam Summa Theologica mengenai harapan dan gagasan teologis pengenalan akan Allah menurut Teresia Avila dalam The Interior Castle. Temuan penelitian ini adalah pengenalan Allah sebagai sumber pengharapan dalam pengalaman petugas medis mendampingi pasien Covid-19 bermula dari ketakutan mereka akan kematian. Ketakutan akan kematian mendorong manusia mengenal diri sendiri di hadapan Allah. Orang yang berpengharapan akan terus berjuang meskipun mengalami jatuh bangun dan menguatkan orang lain untuk terus memiliki pengharapan bersama Allah.
KATEKESE PENGHAYATAN EKARISTI DALAM TRADISI KENDURI UMAT PAROKI MARIA RATU DAMAI PURWOREJO MALANG: ANALISIS SHARED PRAXIS APPROACH MENURUT THOMAS H. GROOME Thomas Onggo Sumaryanto; Antonius Denny Firmanto
Bahasa Indonesia Vol 21 No 2 (2021): Oktober 2021
Publisher : Lembaga Penelitian STKIP Widya Yuwana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34150/jpak.v21i2.292

Abstract

This study focuses on the implementation of the Eucharistic appreciation catechesis in the tradition of kenduri by the Parish of Maria Ratu Damai Purworejo Malang. This research method is qualitative with a critical analysis approach. Researchers will use data from pastoral year reports which are the result of direct observation. The formulation of the problem to be answered is how the implementation of catechesis through kenduri in the light of the shared praxis approach according to Groome. Researchers found that the tradition of kenduri carried out by the parishioners of Maria Ratu Damai is indirectly a catechesis of the Eucharistic appreciation. Catechesis is carried out using symbols. The praxis dimension is very visible in the ujub-ujub (prayer) that the leader makes. However, the share dimension is still not strong enough. Therefore, the researcher provides a suggestion to carry out a deepening of faith with a shared praxis approach to strengthen the share dimension.
Pemaknaan Baru Konektivitas dalam Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus melalui Misa Live Streaming Thomas Onggo Sumaryanto; Raymundus I Made Sudhiarsa; Robert Pius Manik; Sermada Kelen Donatus; Febri Putra Dewa
Studia Philosophica et Theologica Vol 22 No 2 (2022)
Publisher : Litbang STFT Widya Sasana Malang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35312/spet.v22i2.439

Abstract

Artikel ini merupakan penelitian untuk merefleksikan fenomena misa live streaming yang terjadi di masa pandemi Covid-19. Fenomena ini bisa menjadi bahan untuk merefleksikan eklesiologi digital yaitu bagaimana model Tubuh Mistik Kristus hidup di dalam cyberspace. Metode yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan interpretif-hermeneutis. Peneliti membatasi variabel penelitian ini yaitu Paroki Katedral St. Perawan Maria Gunung Karmel Malang. Pengambilan data akan dilakukan dengan kuesioner, wawancara, dan dokumen-dokumen penting. Tujuan penelitian adalah bagaimana merefleksikan model Gereja sebagai Tubuh Mistik Kristus dalam konteks cyberspace dan pandemi. Hasil penelitian menunjukkan kehidupan paroki Ijen mau tidak mau harus berada dan hidup di dalam jaringan internet. Fenomena ini menghantar Gereja untuk melihat pemaknaan baru konektivitas dalam relasi interpersonal antara Kristus Kepala Tubuh dan anggota-anggota Tubuh-Nya. Konektivitas yang ditekankan yaitu ikatan mistik dalam Kristus Yesus. Ikatan ini berusaha dikuatkan dengan koneksi internet. Dalam dunia digital, kunci relasi interpersonal adalah koneksi. Paroki berusaha menjangkau ikatan spiritual dengan setiap keluarga melalui misa live streaming dan setiap keluarga selalu berusaha untuk terkoneksi dengan parokinya. Penelitian eklesiologi digital ini hanya ingin membuktikan bahwa banyak cara dan jalan untuk tetap menjadi Tubuh Mistik Kristus. Gereja tetap dapat mempertahankan identitasnya di tengah situasi apa pun.