Djamari Djamari
Unknown Affiliation

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KAJIAN HISTORIS KOMPARATIF CERITA BATANG GARING Puji Santosa; Djamari Djamari
Sintesis Vol 9, No 2 (2015)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v9i2.913

Abstract

Penelitian ini mengkaji cerita Batang Garing, cerita rakyat dari Kalimantan Tengah, dengan pendekatan historis komparatif seperti yang dilakukan oleh mazhab Finlandia. Masalah penelitian adalah bagaimanakah tipe, motif, dan historis komparatif cerita Batang Garing? Tujuan penelitian adalah mendeskripsikan tipe, motif, dan historis komparatif cerita Batang Garing dengan cerita lain yang setipe dan semotif, seperti cerita Kalpataru, Pohon Bodhi, Pohon Pengetahuan Baik dan Buruk, Pohon Kuldi, dan Gunungan cerita Pewayangan dari Jawa. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif komparatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa cerita Batang Garing termasuk tipe cerita mitologi religius keagamaan yang bersifat supranatural, yakni cerita yang dipercayai oleh pemeluk agama Hindu Kaharingan yang termaktub dalam kitab Panaturan. Terdapat delapan motif utama dalam cerita Batang Garing, yaitu motif penciptaan alam semesta, motif kepercayaan akan adanya satu Tuhan, motif pohon kehidupan, motif binatang yang luar biasa, motif penciptaan manusia, motif kematian binatang sebagai awal kehidupan, motif kematian tanaman sebagai awal kehidupan, dan motif bagian-bagian tanaman yang melambangkan keberadaan Tuhan. Secara historis komparatif Batang Garing memiliki keluasan dan kedalaman makna yang berbeda dari cerita yang setipe dan semotif lainnya di dunia, bahkan lebih tua daripada Tree of Life kebudayaan Mesir. Cerita Batang Garing menjadi cerita sakral yang melegenda dan dipercayai sebagai cerita asal-usul nenek moyang suku Dayak di Kalimantan.Kata Kunci: deskriptif, tipe, motif, historis komparatif.
KAIIAN INTERTEKSTUAL TIGA PUISI TENTANG NABI IUTH BERSAMA KAUM SODOM DAN GOMORA Puji Santosa; Djamari Djamari
Widyaparwa Vol 41, No 1 (2013)
Publisher : Balai Bahasa Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (4208.317 KB) | DOI: 10.26499/wdprw.v41i1.63

Abstract

Penelitian ini mengkaji secara intertekstual tiga puisi modern Indonesia yang berisi kisah tentang Nabi Luth bersama Kaum Sodom dan Gomora, yaitu puisi "Sodom dan Gomora" Subagio Sastrowardojo, "Balada Nabi Luth AS" Taufiq Ismail, dan "Apakah Kristus Pernah?" Darmanto Jatman. Berdasarkan prinsip intertekstual, ketiga puisi modern Indonesia tersebut dikaji dengan cara membandingkan, menjajarkan, dan mengontraskan teks hasil transformasi dengan teks lain yang diacunya, yakni kisah Nabi Luth bersama Kaum Sodom dan Gomora yang termuat dalam Alkitab: Kitab Kejadian dan Alquran. Hasil kajian membuktikan bahwa ketiga teks puisi modern Indonesia itu merupakan mosaik, kutipan-kutipan, penyerapan dan transformasi teks-teks kisah Nabi Luth bersama Kaum Sodom dan Gomora yang terdapat dalam Alkitab, Alquran, Cerita-cerita Alkitab Perjanjian Lama, dan Qishashul Anbiya. Dengan metode membandingkan, menjajarkan, dan mengontraskan diperoleh makna bahwa ketiga penyair sastra modern Indonesia tersebut secara kreatif estetis mentransformasikan kisah Nabi Luth bersama Kaum Sodom dan Gomora ke dalam puisi mereka yang benilai sebagai teladan kesabaran, ketabahan, ketawakalan, dan kerelaan ketika menghadapi berbagai cobaan hidup yang dideritanya, termasuk masalah penyimpangan seksual kaum Sodom dan Gomora sehinggi mendapatkan azab dari Tuhan: hujan belerang dan api serta bumi dijungkir-balikan. This study examines the intertextual three modern Indanesian poetry which contains the story of Prophet Luth with The Sodom and Gommorah the poem "Sodom and Gommorah" Subagio Sastro Wardojo, "Ballad of Prophet Luth AS" Taufiq Ismail, and "Did Christ Ever?" Darmanto Jatman. Based on the principle of intertextual, three modern lndonesian poetry is studied by comparing, aligning, and contrast the results of the transformation of the text with other texts to which it refers, namely the story of Prophet Luth with the Sodom and Gommorah is contained in the Bible: the Book of Genesis and the Quran. Result of the study prove that the three texts of modern lndonesian poetry was a mosaic, quotations, absorption, and transformation of texts with the story of Prophet Luth's tribe contained Sodom and Gommorah in the Bible, the Quran, the Bible stories of the Old Testament, and Qishalul Anbiya. .With the method of comparing, aligning, and contrast is obtained meaaning that three poets of modern Indonesian literature is aesthetically creatively transform the story of Prophet Luth with The Sodom and Goommorah into their poetry as a valuable example of patience, fortitude, resignation, and compliance when faced with various trials of life he sufferer, including the issue of sexual deviance Sodom and Gomorrah so get Wrath of the Lord rained brimstone and fire and earth turned upside-reversal.