p-Index From 2020 - 2025
0.817
P-Index
This Author published in this journals
All Journal Sintesis
Susilawati Endah Peni Adji
Unknown Affiliation

Published : 6 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 6 Documents
Search

STRUKTUR KEPRIBADIAN TOKOH UTAMA DALAM NOVEL ANAK BUNGSU KARYA SOESILO TOER Agustine Tryas Dani; Susilawati Endah Peni Adji
Sintesis Vol 15, No 1 (2021)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v15i1.3212

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan struktur kepribadian tokoh utama dalam novel Anak Bungsu karya Soesilo Toer dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud. Penelitian ini bersifat deskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini ditemukan persamaan dan perbedaan struktur kepribadian hasrat (id), hati nurani dan internalisasi (superego), dan apa yang dilakukan (ego) pada masing-masing tokoh.
KONSEP-KONSEP REALISME SOSIALIS DALAM DUA NASKAH DRAMA KARYA UTUY TATANG SONTANI: PERSPEKTIF SOSIOLOGI GEORG LUKACS Michael Yuan Nora; Yoseph Yapi Taum; Susilawati Endah Peni Adji
Sintesis Vol 16, No 1 (2022)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v16i1.4481

Abstract

Penelitian ini menganalisis konsep-konsep Realisme Sosialis dua naskah drama karya Utuy T. Sontani menggunakan perspektif sosiologi Georg Lukacs. Penelitian ini menggunakan dua pendekatan, pendekatan objektif untuk mengkaji struktur karya sastra yang berupa alur dan tokoh-penokohan dan pendekatan memetik menggunakan teori realisme sosialis Georg Lukacs untuk mengkaji konsep-konsep realisme sosialis yang terkandung dalam dua naskah drama. Metode dan teknik pengumpulan data yang digunakan adalah studi pustaka dan teknik catat. Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif-analisis. Metode penyajian data yang digunakan adalah metode deskripsi kualitatif. Lukacs membagi realisme sosialis menjadi tiga konsep, konsep realitas objektif, refleksi artistic atas realitas, dan ungkapan kritis emansipatoris. Hasil analisis kedua naskah drama ditemukan   persamaan konsep Realitas Objektif yaitu, nasib tragis orang miskin. Persamaan konsep Refleksi Kritis Atas Realitas yaitu, realita masyrakat yang masih terbelenggu kemiskinan dan kelas sosial. Sementara persamaan konsep Ungkapan Kritis Emansipatoris yaitu, adanya upaya atau gerakan pembebasan yang dilakukan kedua perempuan tokoh utama (Ani dan Mira) dari belenggu yang akhirnya mereka sadari.    
SASTRA DIASPORA-INDONESIA: KARYA IMIGRAN INDONESIA DI AMERIKA TAHUN 2010-AN Susilawati Endah Peni Adji
Sintesis Vol 12, No 1 (2018)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v12i1.1737

Abstract

Dalam khasanah sastra dunia, penelitian sastra diaspora telah banyak dilakukan. Namun, untukkhasanah sastra Indonesia kajian yang tentang sastra diaspora Indonesia belum banyakdilakukan.Untuk mengawalinya, studi ini akan mengkaji sastra diaspora yang ditulis oleh imigranIndonesia di Amerika pada tahun 2010-an. Genre sastra diaspora Indonesia karya imigran Indonesiadi Amerika tahun 2010-an ini, meliputi, pertama novel sejarah, yaitu Only a Girl: MenantangPhoenix(karya Lian Gouw) yang mengangkat kisah sejarah masyarakat Tionghoa di Indonesia zamanBelanda hingga Indonesia merdekadan Candik Ala 1965(karya Tinuk R. Yampolsky) yangmengisahkan sejarah G/30/S/PKI. Kedua adalah genre cerpen, yaitu Mantra Maia(karya SofieDewayani) dan ketiga adalah cerita kenangan, yaitu This is America, Beibeh(karya DianNugraheni)yang keduanya mengangkat masalah masyarakat migran Indonesia di Amerika.Permasalahan diaspora selalu lekat dengan konstruksi identitas. Identitas yang terdapat dalamOnly a Girl: Menantang Phoenix adalah kecenderungan bermigrasi dan menghindari konflik rasialyang melekat pada orang Tionghoa, baik saat yang bermigrasi ke Indonesia, maupun ketika akhirnyabermigrasi ke Amerika. Identitas dalam Candik Ala 1965 adalah politik migran Indonesia di Amerikayang memposisikan diri sebagai korban kekerasan rezim Suharto. Identitas yang terdapat dalamkumpulan cerpen Mantra Maia adalah dunia baru (Amerika) yang membuat para migran mengalamiketegangan psikologis antara keberhasilan dan kekalahan beradaptasi. Identitas yang tergambardalam cerita kenangan This is America, Beibeh adalah identitas migran Indonesia yangmampuberadaptasi secara positif, dengan selalu membandingkan pengalaman barunya dengan pengalamanlamanya di Indonesia.
IDEOLOGI DAN APARATUS NEGARA DALAM TIGA CERPEN KARYA PUTU WIJAYA : PERSPEKTIF LOUIS ALTHUSSER Atria Graceiya; Yoseph Yapi Taum; Susilawati Endah Peni Adji
Sintesis Vol 15, No 2 (2021)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v15i2.3119

Abstract

ABSTRAK Artikel ini membahas ideologi dan aparatus negara dalam tiga cerpen karya Putu Wijaya. Penelitian ini menggunakan paradigma Abrams, yaitu pendekatan objektif dan pendekatan diskurtif. Pendekatan objektif digunakan untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik tiga cerpen Putu Wijaya. Pendekatan diskurtif digunakan untuk membongkar ideologi dengan perspektif ideologi Louis Althusser. Pengumpulan data dilakukan dengan studi pustaka dengan mengandalkan jenis data kualitatif. Hasil penelitian ini menujukkan bahwa bentuk ideologi dan aparatus negara yang ditemukan beragam, yakni (1) tiap tokoh utama direpresentasikan hal-hal yang melekat pada permasalah tokoh utama; (2) ada interpelasi pada tokoh utama agar diakui sebagai subjek; (3) bentuk ideologi yang ditemukan yakni ideologi dominan, ideologi terkungkung, ideologi bebas, ideologi resistensi, dan ideologi tengah terdapat di dalamnya; (4) aparatus ideologi negara (ISA) mendominasi dalam tiga cerpen karya Putu Wijaya.Kata Kunci: ideologi, aparatus negara, Putu Wijaya, Althusser ABSTRACT This article discusses ideology and the state apparatus in three short stories by Putu Wijaya. The study employs the Abrams paradigm, namely an objective and discursive approach. This study applies an objective approach to analyzing the intrinsic elements of three short stories by Putu Wijaya. A discursive approach is used to dismantle ideology with the ideological perspective of Louis Althusser. Qualitative data were collected using library research method. The results of this study show that ideology and state apparatus are represented in a variety of ways; first, each main character is represented by the problems he experiences; second, there is an interpellation on the main character to be recognized as subject; third, the ideological forms found are dominant ideology, confined ideology, free ideology, ideological resistance, and central ideology; last, the ideological state apparatuses are prominent in three of Putu Wijaya's short stories..Keywords: ideology, state apparatus, Putu Wijaya, Althusser
RELASI KEKUASAAN DALAM NOVEL LOLONG ANJING DI BULAN KARYA ARAFAT NUR Susilawati Endah Peni Adji
Sintesis Vol 13, No 1 (2019)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v13i1.1907

Abstract

Relasi kekuasaan sangat kuat tergambar dalam novel Lolong Anjing di Bulan karya Arafat Nur(2018), sebuah karya sastra yang mengangkat permasalahan Gerakan Aceh Merdeka. Topik yangdikaji menggunakan kerangka berpikirnya Fairclough, Bourdieu, dan Gramsci ini mengungkapkantiga gagasan, yaitu bahasa sebagai modal, dominasi kekuasaan, dan konterdominasi/hegemoni.Kemampuan berbahasa merupakan modal untuk memperluas arena kekuasaan,secara khusus dalam berelasi dengan kelompok yang mendominasi. Dominasi dilakukan olehmasyarakat politik, tentara RI, yang bertindak sangat koersif kepada masyarakat sipil di Aceh.Ideologi dominasi RI tersebut adalah keuntungan ekonomi. Dalam relasi kekuasaan tersebut terdapatjuga hegemoni parsial bersifat minimum yang melekat pada masyarakat sipil. Konterdominasi/hegemoni dilakukan oleh kelompok intelektual. Mereka berasal dari (1) masyarakat sipil dankemudian berubah menjadi masyarakat politik; (2) masyarakat politik yang berhasil melakukanhegemoni kepada masyarakat sipil untuk melawan dominasi RI. Ideologi konter dominasi/hegemoniini adalah pengelolaan alam untuk bertahan hidup, ketenteraman hidup, serta harga diri.
Eksploitasi Alam dalam Novel Si Anak Pemberani Karya Tere Liye: Kajian Ekokritik Stevanny Yosicha Putri; Susilawati Endah Peni Adji; Yoseph Yapi Taum
Sintesis Vol 17, No 1 (2023)
Publisher : Universitas Sanata Dharma

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24071/sin.v17i1.5158

Abstract

Penelitian ini membahas tentang eksploitasi alam yang terdapat di dalam novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye. Tujuan penelitian ini adalah, (1) mendeskripsikan faktor penyebab perilaku eksploitasi alam, (2) mendeskripsikan dampak eksploitasi alam, dan (3) mendeskripsikan perlawanan para tokoh terhadap tindakan eksploitasi alam. Penelitian ini menggunakan teori ekokritik yang terdiri dari dua model kajian, yaitu model kajian etika lingkungan dan model kajian sastra apokaliptik. Model kajian etika lingkungan digunakan untuk menganalisis faktor penyebab serta dampak dari eksploitasi alam dan model kajian sastra apokaliptik untuk menganalisis perlawanan beberapa tokoh terhadap eksploitasi alam dalam novel Si Anak Pemberani karya Tere Liye.  Hasil analisis penelitian ini diklasifikasikan menjadi tiga, sebagai berikut. (1) Terdapat dua faktor utama penyebab eksploitasi alam dalam novel ini yaitu ekonomi dan kekuasaan. Faktor tersebut telah melanggar enam prinsip moral terhadap kearifan lingkungan. (2) Dampak eksploitasi alam yang terdapat dalam novel ini adalah pencemaran dan kerusakan ekosistem alam, terganggunya mata pencaharian penduduk, dan adanya penindasan secara mental serta fisik. (3) Terdapat perlawanan para tokoh terhadap tindakan eksploitasi alam