Cicilia Cristin Septa Nanda
Universitas Katolik Musi Charitas

Published : 1 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 1 Documents
Search

DM Pengaruh Komorbid Hipertensi dan Diabetes Mellitus terhadap Kejadian COVID-19 : Comorbid COVID-19 Cicilia Cristin Septa Nanda; Sri Indaryati; Dheni Koerniawan
Jurnal Keperawatan Florence Nightingale Vol 4 No 2 (2021)
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Stella Maris Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (233.751 KB) | DOI: 10.52774/jkfn.v4i2.72

Abstract

Hipertensi dan Diabetes Melitus (DM) merupakan penyakit komorbid COVID-19 tertinggi. Tekanan darah dan Gula darah yang tidak terkendali akan meningkatkan risiko terpapar 0,007 (p< 0,05) 0,007 (p< 0,05) infeksi COVID-19 dan memperburuk kondisi pasien COVID-19 sehingga mengancam kematian dengan cepat. Jenis Penelitian survey analitik ini menggunakan pendekatan case control. Analisis yang digunakan untuk mencari pengaruh kedua komorbid terhadap kejadian COVID-19 adalah Uji Regresi Logistik Binari. Populasi adalah seluruh kasus klien dewasa dan lansia yang dirawat inap kecuali ruang maternitas pada bulan Januari-Maret 2021, berjumlah 1.619. Sampel berjumlah 404 dibagi menjadi kelompok kasus Covid-19 dan kelompok kontrol. Hasil penelitian menunjukkan ada pengaruh komorbid hipertensi (nilai p value = 0,007< 0,05) dan ada pengaruh diabetes mellitus (nilai p value = 0,000 < 0,05) terhadap kejadian COVID-19. Hipertensi memiliki risiko terinfeksi COVID-19 sebesar 2,109 kali lebih tinggi dibandingkan pasien yang tidak memiliki hipertensi, sedangkan pada diabetes mellitus memiliki risiko sebesar 0,307 kali. Penderita hipertensi akan mengalami peningkatan ACE 2 di paru, arteri, jantung sebagai reseptor yang baik bagi corona virus. Gula darah yang tinggi akan mempercepat replikasi coronavirus. Faktor ini akan mempercepat proses penyakit COVID-19. Para penderita hipertensi dan diabetesi perlu lebih meningkatkan perilaku pencegahan terhadap penyakit COVID-19.