Djunaidi Djunaidi
Dosen Program Studi Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Fakultas Perikanan

Published : 5 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PERSEPSI PELAKU UTAMA PERIKANAN TERHADAP PENYULUH PERIKANAN DI KECAMATAN RIMBO TENGAH KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Harnani Harnani; Djunaidi Djunaidi; Rini Hertati
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i2.183

Abstract

ABSTRAK  Terbatasnya jumlah penyuluh perikanan Di Kabupaten Bungo dibandingkan dengan luasnya potensi perikanan yang ada menjadikan kinerja penyuluh perikanan kurang dapat dirasakan oleh pelaku utama. Sinergitas penyuluhan perikanan yang melibatkan penyuluh perikanan sebagai identitas penyampai pesan belum dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku utama perikanan.Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana persepsi pelaku utama perikanan terhadap penyuluh perikanan di Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey dan kuisioner. Sampel dalam penelitian ini 60 orang anggota dan pengurus Pokdakan (Kelompok Budidaya Ikan) di Kecamatan Rimbo Tengah. Dalam penelitian ini analisis data yang digunakan adalah Analisis Deskriptif dan kuantitatif, untuk mengintpresikan data-data yang diperoleh dari hasil kuisioner kemudian di  analisis menggunakan Skala likert.Hasil penelitian menunjukan bahwa persepsi pelaku utama perikanan terhadap penyuluh perikanan di Kecamatan Rimbo Tengah adalah berkategori tinggi dengan rata-rata tertimbang masing-masing untuk kategori perencanaan sebesar 3,21 terdiri dari perencanaan (penyusunan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK), menyusun programa penyuluhan perikanan desa dan kecamatan, membuat Rencana Kerja Tahunan Penyuluh Perikanan (RKTPP)), dan kategori pelaksanaan sebesar 3,04 yang meliputi pelaksanaan (penerapan metoda penyuluhan perikanan di wilayah binaan dalam bentuk demonstran/SL, Temu lapang. Wicara, teknis, karya dan temu usaha, Kunjungan/tatap dan Kursus, melakukan peningkatan kapasitas pelaku usaha perikanan terhadap akses informasi, menumbuhkan kembangkan kelembagaan ekonomi pelaku usaha perikanan dari aspek jumlah, dan kualitas, meningkatkan produksi komoditi unggulan di WKPP dan melakukan evaluasi pelaksanaan penyuluhan perikanan). Kata Kunci : Persepsi, Pelaku Utama dan Penyuluh Perikanan
SISTEM PENGELOLAAN LUBUK LARANGAN SEBAGAI BENTUK KEARIFAN LOKAL DI SUNGAI BATANG TEBO KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Merry Handayani; Djunaidi Djunaidi; Rini Hertati
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 3: Desember 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i3.206

Abstract

Lubuk Larangan merupakan salah satu bentuk kearifan lokal yang merupakan salah satu warisan budaya yang ada di masyarakat (tradisional) dan secara turun-menurun dilaksanakan oleh Masyarakat yang bersangkutan. Kearifan lokal tersebut umumnya berisi ajaran untuk memelihara dan memanfaatkan sumberdaya alam (hutan, tanah, dan air) secara berkelanjutan.          penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sistem pengelolaan lubuk larangan sebagai bentuk kearifan lokal di Perairan Sungai Batang Tebo, Kabupaten Bungo Provinsi Jambi.          Metode penelitian yang di gunakan adalah porposive sampling yaitu penentuan stasiun penelitian sesuai dengan tujuan penelitian, survey dan wawancara langsung kepada Masyarakat yang terlibat di dalam proses Sistem Pengelolaan Lubuk Larangan sebagai bentuk kearifan lokal di Perairan Sungai Batang Tebo Kabupaten Bungo.Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan maka dapat disimpulkan,  bahwa sistem pengelolaan lubuk larangan di :       Dusun Tanah Tumbuh Kecamatan Tanah Tumbuh sudah menggunakan  sistem pengelolaan yang sesuai dengan kearifan lokal baik dari sistem perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan.        Sistem pengelolaan  lubuk larangan Dusun Tuo Lubuk Mengkuang dan Dusun Muara Tebo Pandak  Kecamatan Limbur Lubuk Mengkuang belum terkelola secara baik hal ini dibuktikan tidak adanya sistem pengawasan terhadap lubuk larangan. Kata Kunci : Sistem Penegelolaan, Lubuk Larangan, kearifan lokal dan konservasi. 
UJI MUTU DAN UJI ORGANOLEPTIK IKAN LELE DUMBO (CLARIAS GARIEPINUS) SALAI PADA INDUSTRI RUMAH TANGGA DI DANAU BULUH KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Hesri Mega Hestina; Budiyono Budiyono; Djunaidi Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i2.184

Abstract

ABSTRAK Uji proksimat merupakan suatu metoda analis kimia yang bertujuan untuk mengetahui persentase nutrisi pada suatu bahan pangan berdasarkan sifat kimiawinya ,diantaranya (kadar air,kadar abu, kadar lemak dan kadar protein) komposisi kimia pada ikan lele salai tersebut dapat diketahui dengan cara menganalisis sampel secara kimia.Teknik analisis yang digunakan adalah analisis proksima. Uji organoleptik merupakan uji secara subyektif dengan bantuan panca indera manusia untuk menilai daya terima suatu bahan, berdasarkan kriteria  diantaranya(Warna, rasa, aroma dan tekstur)Metode penelitian yang digunakan yaitu metode servey lansung kelokasi pengolahan lele salai. Kemudian hasil analisis proksimat dan organoleptik disajikan dalam bentuk tabel dan di intrepretasikan.Sesuai dengan standar nasional indnesia   (SNI) pada kadar abu sebesar 9,3% (Mak), kadar air 65,11 (Mak),  kadar lemak 48,8 (Mak),  dan kadar protein 36,9 (Mak), hasil analisis proksimat lele salai pada awal penyimpanan dan akhir penyimpanan memenuhi syarat standar nasional Indonesia sehingga produk lele salai yang diproduksi masih layak untuk dikonsumsiuji kesukaan atau uji organoleptik menunjukan bahwa lele salai (Clarias Sp) memiliki katogori sedang yaitu kriteria warna 5,5, rasa 6,4 aroma 5,5 dan tekstur 6,4 hasil penelitian yang telah dilakukan produk lele salai masih layak di konsumsi karna masih memenuhi syarat standar nasional indinesia (SNI). Kata kunci: Uji Proksimat, Organoleptik ikan lele salai
PENGARUH UKURAN MATA JARING (MESH SIZE) ALAT TANGKAP JARING INSANG (GILL NET) TERHADAP HASIL TANGKAPAN DI SUNGAI LIRIK KECAMATAN JANGKAT TIMUR KABUPATEN MERANGIN PROVINSI JAMBI Ali Irpan; Djunaidi Djunaidi; Rini Hertati
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i2.181

Abstract

ABSTRAKPenelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dari tanggal 07 November 2017 sampaitanggal 06 Maret 2018 di Sungai Lirik Kecamatan Jangkat Timur Kabupaten Merangin ProvinsiJambi. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ukuran mata jaring (mesh size) yang terbaikuntuk mengetahui hasil tangkapan dan jenis ikan yang tertangkap dengan ukuran mata jaring (meshsize) jaring insang yang berbeda di Sungai Lirik Kecamatan Jangkat Timur.Alat tangkap jaring insang (gill net) yang dioperasikan dalam penelitian ini sebanyak 3 unitdengan ukuran mata jaring yang berbeda yaitu mes size 1 inchi 1,5 inchi dan 2,5 inchi. Metodeyang digunakan dalam penelitian ini adalah metode observasi lansung ke lapangan dan metodepenentuan stasiun sampel dilakukan dengan cara Purpossive dengan menggunakan Rancak AcakLengkap (RAL) dengan 3 perlakuan dan 5 ulangan dan uji Anova. Parameter yang diamati adalahpengaruh perbedaan ukuran mata jaring (mesh size) terhadap ukuran total ukuran (berat, panjangdan Tinggi) hasil tangkapan, jumlah total (ekor) hasil tangkapan serta jenis ikan yang tertangkap diSungai Lirik.Hasil penelitian menunjukan bahwa perbedaan mata jaring insang (gillnet) 1 inchi, 1,5 inchidan 2 inchi berpengaruh nyata terhadap ukuran ikan (berat (Kg), panjang (cm) dan tinggi (cm)ikan), jumlah total (ekor) ikan yang tertangkap (F Hit > F Tabel). Jenis ikan yang tertangkappengaruh perbedaan mata jaring insang (gillnet) di sungai Lirik di jumpai 3 jenis ikan yaitu semah(Labeobarbus tambra) sebanyak 128 ekor, ikan Kepyur (Barbodes lateristriga) 7 ekor dan ikanBaung (Hemibagrus nemurus) sebanyak 1 ekor serta ukuran mata jaring (mesh size) alat tangkapjaring insang (gill net) yang terbaik digunakan adalah : 2 Inchi Berdasarkan ukuran ikan (Berat,panjang dan tinggi) dan mata jaring (mesh size) 1 Inchi untuk hasil tangkapan.Kata Kunci : Mesh Size, Mata Jaring
STUDI KASUS UJI MUTU PINDANG PRESTO IKAN TONGKOL (Euthynnus affinis) DI INDUSTRI RUMAH TANGGA DUA PUTRI KECAMATAN RIMBO TENGAH KABUPATEN BUNGO PROVINSI JAMBI Anti Anti; Rini Hertati; Djunaidi Djunaidi
SEMAH Jurnal Pengelolaan Sumberdaya Perairan Vol 2, No 2: Agustus 2018
Publisher : Universitas Muara Bungo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.36355/semahjpsp.v2i2.182

Abstract

ABSTRAK  Ikan Tongkol (Euthynnus affinis) adalah ikan yang berpotensi cukup tinggi serta memiliki nilai ekonomis tinggi akan cepat mengalami proses pembusukan dibandingkan dengan bahan makanan lain yang disebabkan oleh bakteri dan perubahan kimiawi pada ikan mati. Pindang Presto merupakan upaya pengawetan sekaligus pengolahan ikan yang menggunakan teknik penggaraman dan pemanasan.Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui uji proksimat (kadar protein, kadar air, kadar lemak dan kadar abu), dan uji organoleptik (warna, aroma, rasa dan tekstur) pada pindang presto ikan Tongkol (Euthynnus affinis ) terhadap Standar Nasional Indonesia (SNI) di Industri Rumah Tangga Dua Putri Kecamatan Rimbo Tengah Kabupaten Bungo Provinsi Jambi. Metode yang dipergunakan dalam penelitian adalah metode observasi (pengamatan) langsung kelapangan. Sedangkan metode pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah Metode Porposive Sampling yaitu, penentuan sampel di lakukan berdasarkan tujuan penelitian.Hasil penelitian menunjukan Uji proksimat terhadap pindang presto ikan Tongkol (Euthynnus affinis) adalah kadar air (73,60 %) dan kadar lemak (7,15 %) lebih tinggi dari Standar Nasional Indonesia (SNI) yaitu 65,70 % untuk kadar air dan 5,03 % untuk kadar lemak sedangkan rata-rata kadar abu (1,505 %) dan kadar protein (19,09 %) masih rendah dari Standar Nasional Indonesia (SNI) masing-masing 1,73 % untuk kadar abu dan 26,75 % untuk kadar protein. Sedangkan untuk uji organoleptik pindang presto ikan Tongkol (Euthynnus affinis) masih rendah dari Standar Nasional Indonesia baik dari segi warna, rasa, aroma dan tekstur. Uji organoleptik dilakukan pada 1 hari setelah produksi dengan hasil bahwa rata-rata panelis mempunyai kesukaan pada tingkat sedang pada semua parameter organoleptik yang diuji yaitu warna (5,50), rasa (6,54), aroma (6,60) dan tekstur (5,90). Kata Kunci : Uji Proksimat, Organoleptik, SNI