Wibowo Hadiwardoyo
Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Hidayatullah

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Pandemi dan Skenario Penyelesaian Utang Endang Rudiatin; Wibowo Hadiwardoyo
BASKARA : Journal of Business and Entrepreneurship Vol 4, No 1 (2021): Baskara: Journal of Business and Entrepreneurship
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54268/baskara.v4i1.11514

Abstract

Banyak negara terpaksa menambah utang dalam menghadapi pandemi Covid-19 dengan asumsi akan diselesaikan setelah perekonomian kembali normal. Namun pandemi ternyata masih berlangsung meski telah melewati masa satu setengah tahun. Munculnya varian-varian baru dari virus Corona telah memaksa pemberlakuan kembali pembatasan-pembatasan bahkan kadang lebih ketat. Akibat langsungnya adalah defisit anggaran, karena pendapatan negara turun, sementara pengeluaran naik. Semakin lama pembatasan berlangsung akan semakin besar defisit terjadi, sehingga masih sangat dimungkinkan adanya tambahan utang baru. Dengan semakin banyaknya utang, diperlukan skenario-skenario untuk menyelesaikannya, termasuk pada opsi terburuk. Studi ini menyajikan berbagai kemungkinan yang dapat dilakukan suatu negara untuk membayar utang yang sulit terbayar, berdasar pada pengalaman beberapa negara yang telah mengalaminya di masa lalu. Juga alternatif terobosan baru yang mungkin dilakukan, meskipun menghadapi tantangan politik dalam negeri yang rumit. Alternatif tersebut didasarkan dari riset fenomenologis pada komunitas virtual melalui medium internet tentang fenomena pandemik dan hutang Negara. Hasilnya menunjukkan suatu tindakan popular Negara dalam mengatasi krisis ekonomi yaitu,  kenaikan tarif pajak, pengurangan gaji dan fasilitas pegawai/aparat, penjualan (saham) Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Lalu tawaran alternative yang tidak populer seperti penyewaan pulau/kawasan tertentu ke pihak asing, dan terobosan lainnya.
Pandemic and State Debt Settlement Scenarios Endang Rudiatin; Wibowo Hadiwardoyo
BASKARA : Journal of Business and Entrepreneurship Vol 4, No 1 (2021): Baskara: Journal of Business and Entrepreneurship
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.54268/baskara.4.1.1-9

Abstract

Many countries have been forced to increase their debt to face the Covid-19 pandemic with the assumption that it will be settled once the economy returns to normal. But the pandemic is still ongoing even though it has passed a year and a half. The emergence of new variants of the Coronavirus has forced the re-imposition of even stricter restrictions. The direct result is a budget deficit, as state revenues fall, while spending rises. The longer the restrictions last, the larger the deficit will be, so it is still very possible for additional new debt to occur. With the increasing number of debts, scenarios are needed to solve them, including the worst option. This study presents various possibilities that a country can do to pay off debts that are difficult to repay, based on the experiences of several countries that have experienced it in the past. It is also a possible new breakthrough alternative, despite facing complex domestic political challenges. The alternative is based on phenomenological research in virtual communities through the internet on the phenomenon of pandemics and state debt. The results show common actions by the State in overcoming the economic crisis, namely, increasing tax rates, reducing salaries and facilities for employees/officials, selling (shares) of State-Owned Enterprises (BUMN). Then unpopular alternative offers such as leasing certain islands/areas to foreign parties, and other breakthroughs.
Kerugian Ekonomi Nasional Akibat Pandemi Covid-19 Wibowo Hadiwardoyo
BASKARA : Journal of Business and Entrepreneurship Vol 2, No 2 (2020): Baskara: Journal of Business and Entrepreneurship
Publisher : Universitas Muhammadiyah Jakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (294.417 KB) | DOI: 10.54268/baskara.2.2.83-92

Abstract

Pembatasan aktivitas akibat pandemi Covid-19 telah menimbulkan kerugian ekonomi secara nasional. Kerugian itu hanya akan tertutupi apabila krisis dapat diakhiri sebelum menimbulkan kebangkrutan usaha secara massal. Tulisan ini dibuat sebelum PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar)  berakhir sehingga analisis ini masih didasarkan pada perhitungan apabila PSBB berjalan selama 1 bulan di area Jabodetabek. Sedangkan apabila PSBB diperlama dan atau diperluas ke kota-kota lain, maka otomatis dampak kerugian membesar, dan dapat diproyeksikan berdasar perbandingan waktu dan luasan area. Untuk memudahkan, pembahasan kerugian dibagi dalam kelompok kerugian nasional, sektoral, corporate, maupun individu.