Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Anak Melalui Metode Kerja Kelompok Pada Kelompok B TK Anata Pura Petimbe Nunik, Nunik
Bungamputi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Permasalahan dalam  penelitian  ini  adalah  apakah kemampuan interaksi sosial anak dapat ditingkatkan melalui metode kerja kelompok pada kelompok B di TK Anata Pura Petimbe. Penelitian dilaksanakan  di TK Anata Pura Petimbe, melibatkan 20 orang anak terdiri atas 11 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian  ini  menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri  atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat  tahap  yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan melalui  observasi selanjutnya diolah secara deskriptif dengan menggunakan kriteria penilaian dipindahkan ke dalam bentuk kuantitatif, untuk mengukur kemampuan motorik halus anak melalui metode kerja kelompok pada kelompok B di TK Anata Pura Petimbe. Data yang dikumpulkan sebelum tindakan kemampuan interaksi sosial anak yang saling berbagi dengan kategoti SB 0%, B 15%, C 35%, dan K 50%, kemudian kemampuan interaksi sosial anak yang bekerja sama kategori SB 10%, B 10%, C 40%, K 40%, dan kemampuan interaksi sosial anak yang tolong-menolong dengan kategori SB 0%, B 20%, C 30%, K 50%. Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak, terbukti ada peningkatan kemampuan interaksi sosial dari siklus I ke siklus II dalam saling berbagi kategori sangat baik dan baik dari 50% menjadi 85% (35%), kemampuan interaksi sosial anak yang bekerja sama dengan kategori sangat baik dan baik dari 45% menjadi 90% (45%), kemampuan interaksi sosial anak yang tolong-menolong dengan kategori sangat baik dan baik dari 50% menjadi 100% (50%).  Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 43,33% dari siklus satu ke siklus dua, walaupun masih ada anak yang belum meningkat kemampuan interaksi sosial  tetapi hanya berkisar 8,33% dari masing-masing aspek yang diamati dengan kategori kurang.   Kata Kunci :  Kemampuan Interaksi Sosial Anak, Metode Kerja Kelompok.
Meningkatkan Kemampuan Interaksi Sosial Anak Melalui Metode Kerja Kelompok Pada Kelompok B TK Anata Pura Petimbe Nunik, Nunik
Bungamputi Vol 1, No 1 (2013)
Publisher : Bungamputi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

ABSTRAK   Permasalahan dalam  penelitian  ini  adalah  apakah kemampuan interaksi sosial anak dapat ditingkatkan melalui metode kerja kelompok pada kelompok B di TK Anata Pura Petimbe. Penelitian dilaksanakan  di TK Anata Pura Petimbe, melibatkan 20 orang anak terdiri atas 11 orang anak laki-laki dan 9 orang anak perempuan yang terdaftar pada tahun ajaran 2012/2013. Penelitian  ini  menggunakan desain penelitian Kemmis dan Mc. Taggart yang terdiri  atas dua siklus. Di mana pada setiap siklus dilaksanakan tiga kali pertemuan di kelas dan setiap siklus terdiri empat  tahap  yaitu perencanaan, pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Data yang dikumpulkan melalui  observasi selanjutnya diolah secara deskriptif dengan menggunakan kriteria penilaian dipindahkan ke dalam bentuk kuantitatif, untuk mengukur kemampuan motorik halus anak melalui metode kerja kelompok pada kelompok B di TK Anata Pura Petimbe. Data yang dikumpulkan sebelum tindakan kemampuan interaksi sosial anak yang saling berbagi dengan kategoti SB 0%, B 15%, C 35%, dan K 50%, kemudian kemampuan interaksi sosial anak yang bekerja sama kategori SB 10%, B 10%, C 40%, K 40%, dan kemampuan interaksi sosial anak yang tolong-menolong dengan kategori SB 0%, B 20%, C 30%, K 50%. Setelah dilakukan tindakan maka hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa melalui metode kerja kelompok dapat meningkatkan kemampuan interaksi sosial anak, terbukti ada peningkatan kemampuan interaksi sosial dari siklus I ke siklus II dalam saling berbagi kategori sangat baik dan baik dari 50% menjadi 85% (35%), kemampuan interaksi sosial anak yang bekerja sama dengan kategori sangat baik dan baik dari 45% menjadi 90% (45%), kemampuan interaksi sosial anak yang tolong-menolong dengan kategori sangat baik dan baik dari 50% menjadi 100% (50%).  Secara umum terjadi peningkatan rata-rata 43,33% dari siklus satu ke siklus dua, walaupun masih ada anak yang belum meningkat kemampuan interaksi sosial  tetapi hanya berkisar 8,33% dari masing-masing aspek yang diamati dengan kategori kurang.   Kata Kunci :  Kemampuan Interaksi Sosial Anak, Metode Kerja Kelompok.
Perancangan Sistem Informasi Akademik Pada SMK Mutiara Insani Cibinong Jawa Barat Nunik, Nunik
Jurnal Ilmiah Multidisiplin Vol 1 No 3 (2023): Jurnal Ilmiah Multidisiplin
Publisher : PT KIMSHAFI ALUNG CIPTA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.59000/jim.v1i3.72

Abstract

Pendidikan sangat penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Sebagai institusi pendidikan resmi, sekolah menjadi tempat Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dan kegiatan pendukung lainnya. SMK Mutiara Insani Cibinong, sekolah menengah kejuruan swasta di Jawa Barat, berkomitmen memberikan pendidikan berkualitas. Pengelolaan kegiatan akademik sangat penting untuk mempertahankan kualitas ini, termasuk peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan kompetensi siswa. Namun, sekolah ini menghadapi tantangan dalam mengelola data akademik, khususnya dalam pemantauan dan evaluasi proses belajar. Studi ini menggunakan metode deskriptif untuk menghasilkan sistem informasi akademik yang membantu pelaksana pendidikan mengidentifikasi bidang yang perlu ditingkatkan, melakukan evaluasi periodik, dan mengambil langkah strategis guna meningkatkan kualitas pendidikan. Sistem ini menyediakan fitur seperti Data Siswa, Data Guru, Data Kelas, Data Jurusan, Data Mata Pelajaran, dan Data Nilai, memudahkan guru dalam menginput nilai dan membuat laporan, serta mengoptimalkan kinerja guru. Proses perhitungan nilai dijelaskan dalam diagram rinci level 3, yang terhubung dengan tabel relasi ERD. Kemudian, User Acceptance Test (UAT) memastikan sistem sesuai kebutuhan pengguna dan berfungsi dengan baik. Melalui UAT, sistem diharapkan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan data akademik, serta membantu semua pihak terkait mengakses informasi relevan. Tingkat kepuasan pengguna mencapai >= 94%, menandakan keberhasilan sistem yang dikembangkan.