Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

KEMAMPUAN MENULIS PUISI DENGAN TEMA HIDUP SEHAT PADA SISWA KELAS X TATA BOGA SMKN 3 KOTA BENGKULU Ririn Anggraini; Agus Joko Purwadi; Didi Yulistio
Jurnal Korpus Vol 3, No 2: AGUSTUS 2019
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (569.886 KB) | DOI: 10.33369/jik.v3i2.10204

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui kemampuan menulis puisi dengan tema hidup sehat siswa kelas X SMKN 03 Kota Bengkulu. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X SMKN 03 Kota Bengkulu. Sampel penelitian diambil menggunakan teknik random sampling. Pengumpulan data dengan teknik tes. Hasil penelitian kemampuan menulis puisi dengan tema hidup sehat siswa kelas X tataboga SMKN 3 Kota Bengkulu memperoleh nilai rata-rata 66,28. Termasuk dalam kategori cukup, karena terletak pada interval  56-69. Dengan demikian, kemampuan menulis puisi dengan tema hidup sehat siswa kelas X SMKN 03 Kota Bengkulu termasuk dalam kategori cukup. Rincian kemampuan menulis puisi siswa yaitu: Tidak ada siswa siswa dalam kategori nilai sangat baik, 17 siswa termasuk dalam kategori nilai baik, 9 siswa termasuk dalam kategori nilai cukup, 6 siswa termasuk dalam kategori nilai kurang. 2 siswa termasuk dalam kategori nilai sangat kurang.Kata kunci: Kemampuan, Menulis, dan Puisi
PANTUN PADA SENI PERTUNJUKAN DALAM ADAT PERNIKAHAN DI KECAMATAN KAUR SELATAN KABUPATEN KAUR Changga Changga; Sarwit Sarwono; Agus Joko Purwadi
Jurnal Korpus Vol 2, No 3: DESEMBER 2018
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.325 KB) | DOI: 10.33369/jik.v2i3.6777

Abstract

Tujuan penelitian ini untuk mendeskripsikan proses, fungsi, dan makna pantun bersahut dalam seni pertunjukan adat pernikahan di Kecamatan Kaur Selatan. Jenis penelitian ini adalah penelitian kualitatif, sedangkan metode yang digunakan adalah metode etnografi. Data  penelitian ini didapat dari pengamatan langsung , dokumentasi, dan wawancara secara mendalam kepada informan. Dari hasil analisis yang dilakukan terhadap tradisi pantun bersahut, dalam penyelenggaraannya pantun bersahut diiringi dengan tarian mainang dan irama musik yang mengiringi tarian dan irama pantun yang diucapkan, adapun judul irama musik yang sering digunakan dalam pantun bersahut ini ialah yang pertama irama pembuka (1) Sumpaya, (2) Mainang Sayang, (3) Pulau Pinang, (4) Serawak, (5) Jali-jali, (6) Rembang Petangh,(7) Cerai kasih, (8) Bunga Mawar, dan penutup (9) Dayung Pariaman. Pada prinsipnya ini disajikan saat malam hari, warga dan perangkat desa setempat menyebutnya sebagai malam mainangan atau inai curi, dimana malam tersebut dilakukan khusus untuk tradisi pertunjukan pantun bersahut. Tradisi ini dilakukan setelah melalui proses lamaran, serah terima hantaran, dan akad nikah, belaak dan pengantin besanding. Makna teks dan konteks yang terkandung di dalam tradisi pantun bersahut mainangan ini adalah agar kita selalu beradab dalam kehidupan bersosial dan bermasyarakat serta terlebih lagi dalam berkomunikasi yang baik dan sopan dalam penggunaan bahasanya.Kata Kunci: Pantun, Tradisi Mainangan, Kaur
PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PUISI MELALUI PEMODELAN PADA SISWA KELAS VII A SMP NEGERI 16 KOTA BENGKULU Anes Marta Swara Utami; Agus Joko Purwadi; M. Arifin
Jurnal Korpus Vol 2, No 2: AGUSTUS 2018
Publisher : Universitas Bengkulu

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (439.89 KB) | DOI: 10.33369/jik.v2i2.6516

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan membaca puisi siswa kelas VII A SMP Negeri 16 Kota Bengkulu dengan menerapkan metode pemodelan. Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian tindakan kelas. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus. Teknik pengumpulan data menggunakan teknik observasi dan tes kerja siswa. Data yang diperoleh pada siklus I yaitu 13 siswa yang tuntas dan 19 siswa belum tuntas, dengan persentase ketuntasan klasikal sebesar 40,6%. Pada siklus II, 24 siswa memperoleh nilai tuntas dan 8 siswa masih belum tuntas dengan persentase ketuntasan klasikal 75% meningkat sebanyak 34,4% dari siklus I. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya peningkatan kemampuan membaca puisi siwa yang dilihat dari aspek pemahaman, ekspresi dan mimik, intonasi, pelafalan, serta penampilan dan kinesik. Berdasarkan hasil tersebut, metode pemodelan sangat baik untuk diterapkan dalam pembelajaran membaca puisi.Kata Kunci: Membaca puisi, peningkatan, pemodelan