Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Biomedika

Minimalisir Kadar Kolesterol Pada Telur Asin Olahan Dengan Pemanfaatan Media Seduhan Teh Hitam Nur Hidayati; Dewi Sulistyawati
Biomedika Vol 8 No 1 (2015): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (212.895 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v8i1.191

Abstract

Tingginya kadar kolesterol dalam tubuh dapat menjadi pemicu munculnya berbagai penyakit seperti tekanan darah tinggi, jantung, stroke, batu empedu, dan gagal ginjal. Di dalam kuning telur mengandung kolesterol yang tinggi yaitu dengan kolesterol 550 mg setiap 100 gram telur dan termasuk dalam kategori membahayakan. Usaha untuk meminimalisir kadar kolesterol pada kuning telur asin telah dilakukan yaitu dengan inovasi pembuatan telur asin dengan menggunakan media campuran bata merah dan pasir, diperam selama 12 hari selanjutnya direndam dalam seduhan teh hitam selama 0, 3 dan 6 hari. Telur asin hasil olahan ditentukan kadar kolesterolnya dengan metode spektrofotometri. Sebagai kontrol perlakuan ditetapkan juga kadar kolesterol pada telur itik mentah dan telur asin dipasaran. Hasil penelitian penurunan kadar kolesterol tertinggi dicapai pada penggunaan media pengasinan dengan perendaman seduhan teh hitam 6 hari, kadar kolesterol sebesar 507,33 mg/100g. Penurunan kadar kolesterol dibandingkan telur mentah dengan kadar kolesterol 611,33 mg/100g maka diperoleh angka penurunan sebesar 17,02 %. Tingkat kesukaan konsumen paling tinggi pada pengasinan dengan perendaman seduhan teh hitam 3 hari dengan skor 3,26. Analisis Statistik Anova satu jalan menunjukkan ada perbedaan kadar kolesterol secara nyata pada semua media pengasinan dan dapat diketahui bahwa media pengasinan dengan perendaman seduhan teh hitam 6 hari berperan paling besar dalam menurunkan kadar kolesterol pada telur asin.
Perubahan Kadar Lemak Telur Asin Pasca Pemeraman dengan Variasi Komposisi Media Serbuk Bata Merah dan Limbah Serbuk Gergaji Nur Hidayati; Mardiyono Mardiyono
Biomedika Vol 8 No 2 (2015): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (188.607 KB) | DOI: 10.31001/biomedika.v8i2.203

Abstract

Telur asin dibuat dari telur itik melalui proses pengasinan, telur asin ini banyak disukai oleh masyarakat, tua maupun muda, pada bagian kuning telur asin banyak mengandung lemak, kuning telur itik mengandung lemak 35%. Lemak dalam kuning telur terdiri atas LDL, dan VLDL yang cukup berbahaya bagi tubuh yang dapat mengakibatkan peningkatan kadar kolesterol plasma dan risiko penyakit jantung koroner. Pada pembuatan telur asin biasanya digunakan media bubuk bata merah dan abu gosok.Based on the results occur with fat content decreased the average fat content of the egg before salting (X) is36,26%, salted eggs in the market (Y) 35,89%. Average fat content in processed salted eggs with red bricks mediacomposition variations and sawdust respectively is a type of salted egg (Z) 35,79%, (A) 28,65%; (B) 26,21% and22,77% (C). The highest fat levels percentage decrease on the composition of red bricks media: sawdust : salt (C) is4 : 4 : 2 is 37,20%.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan kadar lemak pada kuning telur asin pasca pemeramandengan variasi komposisi media bata merah, serbuk gergaji dan garam dapur. Sebagai kontrol digunakan telur itikmentah dan telur asin yang dijual dipasaran. Lemak pada kuning telur asin dipisahkan dengan pelarut eter melaluiekstraksi Soxhlet, selanjutnya kadar lemak ditentukan dengan metode Thermogravimetri.Berdasarkan hasil penelitian terjadi penurunan kadar lemak dengan rerata kadar lemak telur sebelum pengasinan(X) adalah 36,26 %, telur asin di pasaran (Y) 35,89 %. Rerata kadar lemak pada telur asin hasil olahan dengan variasikomposisi media bata merah dan serbuk gergaji berturut turut adalah jenis telur asin (Z) 35,79 %, (A) 28,65 %; (B)26,21 % dan (C) 22,77 %. Prosentase penurunan kadar lemak tertinggi pada komposisi media bata merah : gergaji :garam (C) = 4 : 4 : 2 yaitu 37,20 %
The Effect of Variations of Red Bricks, Sand, Sawdust, and Green Tea (Camellia sinensis) Media on the Fat Content of Salted Egg Yolks Nur Hidayati; Mardiyono Mardiyono; Dian Kresnadipayana
Biomedika Vol 15 No 1 (2022): Jurnal Biomedika
Publisher : Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Setia Budi Surakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31001/biomedika.v15i1.1203

Abstract

Salting is done to extend the shelf life of duck eggs. A variety of media can be used for salting eggs, including a mixture of salt, sand, red brick, sawdust, and brewed tea. Salted eggs are popular among the general public, but they contain a lot of fat, which, if consumed in excess, can cause blood vessel blockage (atherosclerosis). Green tea is a plant that has many benefits, one of which is that it can help people lose weight. Duck eggs were ripened for 12 days in a variety of salting media with different ingredients for this study. Red bricks, sand, sawdust, salt, and brewed green tea are among the materials used. This study aimed to determine the fat content of salted egg yolks using the Soxhlet extraction method, as well as the color, aroma (smell), and taste of salted eggs. The data in this study were analyzed using One-Way ANOVA and the results revealed that variations in salting media had a significant effect on fat content in salted egg yolks. The results showed the changes in fat content in salted egg yolks without treatment with a fat content of 36.28 percent, and with treatment with media A (sand, red bricks, and sawdust); media B (sand, red bricks, and sawdust); media 1 (media A added with green tea); and media 2 (media B added with green tea), with the fat contents of 35.22%; 32.86%, and 30.49%. Mixed media of green tea affects the fat content of salted egg yolks, from 36.50% to 32.86% and 30.49%.