Muhammad Yakob
Pendidikan Fisika, Universitas Samudra

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

PENERAPAN ALAT CUCI TANGAN PORTABEL DENGAN TEKNIK MOVEABLE HAND WASHER (MHW) SEBAGAI UPAYA MENCEGAH PENULARAN COVID-19 Ratih Permana Sari; Muhammad Yakob; Molani Paulina Hasibuan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 5, No 4 (2021): Agustus
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (664.557 KB) | DOI: 10.31764/jmm.v5i4.5096

Abstract

Abstrak: Saat ini dunia sedang fokus pada penanganan wabah virus COVID-19 yang sudah dinyatakan sebagai pandemi pada awal Januari 2020. Desa Lhok Banie Relokasi Perumahan Pusong adalah salah satu wilayah di kota Langsa yang sudah dinyatakan sebagai daerah zona merah penyebaran COVID-19 oleh Bapak Walikota. Terdapat 9 kasus positif COVID-19 pada bulan Agustus 2020 di wilayah ini. Maka dari itu dilakukan suatu penanganan dengan cara menjaga kebersihan dari virus tersebut. Tujuan kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat ini adalah pelatihan mengenai penerapan alat cuci tangan portable dengan teknik moveable hand washer yang bisa digunakan dan dimanfaatkan oleh masyarakat desa sebagai upaya mencegah penularan Covid-19. Peserta pengabdian adalah masyarakat Desa Lhok Banie Relokasi Perumahan Pusong Kota Langsa Provinsi Aceh. Metode yang digunakan yaitu survai mitra, desain alat, konsultasi desaian, pembuatan alat, penyerahan alat, pelatihan penggunaan dan pelatihan perawatan alat. Hasil yang diperoleh adalah alat dapat dimanfaatkan dengan baik dan bermanfaat bagi masyarakat di lingkungan masyarakat Desa. Alat cuci tangan ini telah digunakan dengan baik oleh warga masyarakat Desa Lhok Banie Relokasi Perumahan Pusong. Setelah mendapat penyuluhan tentang pentingnya cuci tangan, berdampak pada peningkatan kesadaran masyarakat untuk cuci tangan. Abstract: Currently the world is focusing on handling the COVID-19 virus outbreak which was declared a pandemic in early January 2020. Lhok Banie Village Pusong Housing Relocation is one of the areas in Langsa city that has been declared a red zone area for the spread of COVID-19 by the Mayor. There were 9 positive cases of COVID-19 in August 2020 in the region. Therefore, a treatment is carried out by maintaining the cleanliness of the virus. The purpose of this Community Service activity is training on the application of portable hand washing equipment with a movable hand washer technique that can be used and utilized by village communities as an effort to prevent the transmission of Covid-19. The service participants are the people of Lhok Banie Village for Pusong Housing Relocation, Langsa City, Aceh Province. The methods used are partner survey, tool design, design consultation, tool manufacture, tool delivery, use training and tool maintenance training. The results obtained are that the tool can be used properly and is beneficial for the community in the village community. This hand washing tool has been used well by residents of Lhok Banie Village for Pusong Housing Relocation. After receiving counseling about the importance of hand washing, it has an impact on increasing public awareness to wash hands.
Design a System for Calculating the Number of People Passing Using the Arduino Uno Based PIR (Passive Infrared Receiver) Sensor Muhammad Yakob; Rachmad Almi Putra; Hendri Saputra; Miranda Miranda; Fajriani Fajriani
Jurnal Pendidikan Fisika Vol 7, No 3 (2019): PENDIDIKAN FISIKA
Publisher : Universitas Muhammadiyah Makassar

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (313.101 KB) | DOI: 10.26618/jpf.v7i3.2098

Abstract

This study aims to build a system of counting people in the center of the crowd. This system uses PIR sensors to detect human movements so that the number of people passing through these sensors can be counted. The design of this tool uses hardware and software. The hardware used is like Arduino, PIR sensors, and also LEDs, while software uses programs arranged to adjust commands that will be sent to hardware. This tool is made by using two PIR sensors, where the first sensor is the marker of the person entering and the second sensor as a marker of people coming out. When the first sensor detects a person, the number of people passing through the sensor will be +1, when the second sensor detects a person, the number of people passing sensor -1.Keywords: Pir, Arduino, Infrared, Receiver, SensorPenelitian ini bertujuan untuk membangun sistem penghitungan orang di tengah keramaian. Sistem ini menggunakan sensor PIR untuk mendeteksi pergerakan manusia sehingga jumlah orang yang melewati sensor ini dapat dihitung. Desain alat ini menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak. Perangkat keras yang digunakan seperti Arduino, sensor PIR, dan juga LED, sedangkan perangkat lunak menggunakan program yang dapat diatur menyesuaikan perintah yang akan dikirim ke perangkat keras. Alat ini dibuat dengan menggunakan dua sensor PIR, dimana sensor pertama adalah penanda orang yang masuk dan sensor kedua sebagai penanda orang keluar. Ketika sensor pertama mendeteksi seseorang, jumlah orang yang melewati sensor akan +1, ketika sensor kedua mendeteksi seseorang, jumlah orang yang melewati sensor -1.Kata kunci: Pir, Arduino, Infrared, Receiver, Sensor
INOVASI TEKNOLOGI SISTEM PENGERING TERASI TIPE LORONG UNTUK MENINGKATKAN HASIL USAHA PRODUKSI TERASI BAGI PELAKU USAHA GAMPONG SIMPANG LHEE Ratih Permana Sari; Muhammad Yakob; Molani Paulina Hasibuan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 6, No 6 (2022): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v6i6.10922

Abstract

Abstrak: Indonesia merupakan negara kepulauan yang hampir dua pertiga wilayahnya berupa lautan. Salah satu produk hasil laut yang dihasilkan dan sangat terkenal dikalangan masyarakat adalah terasi. Sebagai salah satu kota yang terletak dipantai pesisir timur Aceh, kota Langsa menjadi salah satu kota penghasil terasi terbesar di Provinsi Aceh. Namun peningkatan produksi akan menurun jikalau musim hujan datang, dikarenakan pelaku usaha terasi di Kota Langsa menemukan kendala pada proses pengeringan. Tujuan kegiatan pengabdian adalah meningkatkan hasil dan kualitas produk terasi serta pemahaman mitra melalui inovasi teknologi berupa sistem pengering terasi berbentuk tipe lorong. Inovasi ini bermanfaat bagi mitra untuk meningkatkan pengetahuan mengenai solusi menghasilkan terasi meskipun musim penghujan tiba. Kegiatan dilaksanakan disalah satu pelaku usaha atau UKM di Gampong Simpang Lhee yaitu usaha Terasi Awaina. Metode yang digunakan adalah survei mitra, desain alat, konsultasi desain, pembuatan alat, penyerahan alat dan evaluasi produk yang dihasilkan. Hasil yang didapatkan adalah sebuah alat teknologi berupa sistem pengering terasi tipe lorong seperti rumah yang dapat menampung 5-10 kg udang sabu basah dan terdiri dari 2 penampungan berbentuk laci sebagai pengganti pengering manual dan dimodifikasi dengan teknologi sistem surya dan pemanas sehingga mampu memproduksi terasi dalam jumlah yang lebih banyak, kadar air lebih sedikit yaitu 20-30% serta waktu yang lebih singkat yaitu kurang dari 24 jam. Alat teknologi ini juga dilengkapi dengan penutup ruangan sehingga mampu meningkatkan kualitas terasi menjadi lebih higienis dan bersih.Abstract: Indonesia is an archipelagic country which almost two-thirds of its territory is ocean. One of the seafood products produced and very well known among the public is shrimp paste. As one of the cities located on the east coast of Aceh, Langsa city is one of the largest shrimp-producing cities in Aceh Province. However, the increase in production will decrease if the rainy season comes, because the shrimp paste business in Langsa City finds obstacles in the drying process. The purpose of the service activity is to increase the yield and quality of shrimp paste products as well as the understanding of partners through technological innovation in the form of an aisle-type shrimp paste drying system. This innovation is beneficial for partners to increase knowledge about solutions to produce shrimp paste even though the rainy season arrives. The activity was carried out in one of the business actors or SMEs in Simpang Lhee Village, namely the Awaina Terasi business. The methods used are partner survey, tool design, design consultation, tool manufacture, tool delivery and product evaluation. The result obtained is a technological tool in the form of a hallway-type shrimp paste dryer system that can accommodate 5-10 kg of wet shabu prawns and consists of 2 drawer-shaped reservoirs as a substitute for manual dryers and modified with solar and heating system technology so as to be able to produce shrimp paste in large quantities. which is more, less water content is 20-30% and shorter time is less than 24 hours. This technology tool is also equipped with a room cover so that it can improve the quality of the shrimp paste to be more hygienic and clean.
PENDAMPINGAN PEMBUATAN E-LKPD TERINTEGRASI PROJECT STEM DALAM KURIKULUM PENDIDIKAN GURU IPA DI KOTA LANGSA Ratih Permana Sari; Muhammad Yakob; Molani Paulina Hasibuan
JMM (Jurnal Masyarakat Mandiri) Vol 8, No 1 (2024): Februari
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jmm.v8i1.19685

Abstract

Abstrak: Pada saat ini guru IPA di Indonesia membutuhkan kegiatan profesionalitas dibidang keilmuwan dibidang Pendidikan, diantaranya pelatihan pengembangan media pembelajaran berbasis karakter, pengembangan media pembelajaran berbasis digital, serta pengembangan media berbasis literasi. Tujuan kegiatan pengabdian ini adalah untuk melatih guru IPA membuat bahan ajar berupa e-LKPD terintegrasi Project STEM yang mana produk hasil pelatihan dapat dijadikan referensi pembelajaran kurikulum Merdeka. Langkah-langkah yang digunakan untuk mengatasi permasalahan mitra yaitu: (1) sosialisasi program; (2) pelatihan dan praktik dalam membuat dan menggunakan e-LKPD terintegrasi Project STEM; (3) pendampingan; dan (4) monitoring dan evaluasi. Mitra yang terlibat berasal dari MGMP IPA sebanyak 40 guru IPA dari seluruh SMP di Kota Langsa. Hasil dari kegiatan pengabdian ini adalah raplikasi E-LKPD menggunakan platform liveworksheet terintegrasi Project STEM yang dapat digunakan dalam proses pembelajaran dikelas. Secara umum, berdasarkan hasil analisis angket awal dan akhir ini dapat dikatakan bahwa kegiatan yang dilaksanakan dalam meningkatkan keterampilan guru terhadap aplikasi E-LPKD terintegrasi proyek STEM dikategorikan berhasil. Berdasarkan aspek kebermanfaatan kegiatan pengabdian, hampir semua peserta pelatihan (75%) menyatakan bahwa kegiatan pengabdian yang telah dilaksanakan oleh tim pengabdian sangat bermanfaat.Abstract: At this time science teachers in Indonesia need professional activities in the field of science in the field of education, including training in developing character-based learning media, developing digital-based learning media, and developing literacy-based media. The purpose of this service activity is to train science teachers to make teaching materials in the form of e-LKPD integrated with Project STEM, where the training products can be used as a reference for learning the Merdeka curriculum. The steps used to overcome partner problems are: (1) program socialization; (2) training and practice in making and using Project STEM integrated e-LKPD; (3) mentoring; and (4) monitoring and evaluation. The partners involved came from MGMP IPA as many as 40 science teachers from all junior high schools in Langsa City. The result of this service activity is the replication of E-LKPD using the Project STEM integrated liveworksheet platform which can be used in the classroom learning process. In general, based on the results of the pre-test and post-test data analysis, it can be said that the activities carried out in improving teachers' understanding of the E-LPKD application integrated with the STEM project are categorized as successful. Based on the aspect of the usefulness of service activities, almost all training participants (75%) stated that the service activities that had been carried out by the service team were very useful.