Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN ALAT TRANSPORTASI LAUT DI KABUPATEN BURU MENGGUNAKAN AHP ( ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) Mentari Rasyid; Erwin Syaiful Wagola
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol 9, No 1 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i1.9025

Abstract

Kebutuhan akan alat transportasi yang efektif, efisien, dan aman menjadi sangat mutlak diperlukan oleh konsumen. Kapal laut merupakan salah satu jenis transoprtasi laut yang sering digunakan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan perjalanan dan bepergian. Kabupaten Buru adalah  salah satu kabupaten pada Provinsi Maluku yang letak pulaunya berbeda dengan kota Ambon yakni ± 161,4 km. Untuk dapat menghubungkan kedua pulau tersebut, hanya dapat ditempuh dengan transportasi laut dan udara. Terdapat 3 alat transportasi laut yang dapat digunakan oleh konsumen yakni (a) Kapal Laut (Kapal Besar/kapal Putih) contohnya  ( KMP Sangiang, KMP Dororonda), (b) Kapal Angkutan milik PT ASDP Indonesia, yakni Kapal Ferry, dan (c) Kapal Cepat (kapal berukuran kecil & cepat). Tujuan dari penelitian ini agar dapat memberikan gambaran dan rekomendasi kepada masyarakat dalam melakukan pengambilan keputusan untuk memilih alat transportasi yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dengan menggunakan metode dan perhitungan AHP maka diperoleh nilai pembobotan tertinggi atau prioritas adalah Kapal Pelni sebesar 36%, Kapal Ferry ASDP dengan bobot 33% dan Kapal Cepat dengan bobot 31%. Adapun kriteria dalam memeprtimbangkan adalah kriteria jumlah armada, harga, waktu tempuh, keamanan, pelayanan dan perfroma.
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN DALAM PEMILIHAN ALAT TRANSPORTASI LAUT DI KABUPATEN BURU MENGGUNAKAN AHP ( ANALYTIC HIERARCHY PROCESS) Mentari Rasyid; Erwin Syaiful Wagola
Jurnal Ilmiah Teknik Industri Vol. 9 No. 1 (2021): Jurnal Ilmiah Teknik Industri : Jurnal Keilmuan Teknik dan Manajemen Industri
Publisher : Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik Universitas Tarumanagara

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24912/jitiuntar.v9i1.9025

Abstract

Kebutuhan akan alat transportasi yang efektif, efisien, dan aman menjadi sangat mutlak diperlukan oleh konsumen. Kapal laut merupakan salah satu jenis transoprtasi laut yang sering digunakan oleh masyarakat untuk melakukan kegiatan perjalanan dan bepergian. Kabupaten Buru adalah  salah satu kabupaten pada Provinsi Maluku yang letak pulaunya berbeda dengan kota Ambon yakni ± 161,4 km. Untuk dapat menghubungkan kedua pulau tersebut, hanya dapat ditempuh dengan transportasi laut dan udara. Terdapat 3 alat transportasi laut yang dapat digunakan oleh konsumen yakni (a) Kapal Laut (Kapal Besar/kapal Putih) contohnya  ( KMP Sangiang, KMP Dororonda), (b) Kapal Angkutan milik PT ASDP Indonesia, yakni Kapal Ferry, dan (c) Kapal Cepat (kapal berukuran kecil & cepat). Tujuan dari penelitian ini agar dapat memberikan gambaran dan rekomendasi kepada masyarakat dalam melakukan pengambilan keputusan untuk memilih alat transportasi yang digunakan. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data dengan menggunakan metode dan perhitungan AHP maka diperoleh nilai pembobotan tertinggi atau prioritas adalah Kapal Pelni sebesar 36%, Kapal Ferry ASDP dengan bobot 33% dan Kapal Cepat dengan bobot 31%. Adapun kriteria dalam memeprtimbangkan adalah kriteria jumlah armada, harga, waktu tempuh, keamanan, pelayanan dan perfroma.
Inovasi Pemanfaatan Limbah Beton terhadap Kuat Lentur Beton Self Compacting Concrete (SCC) Erwin Syaiful Wagola
JUSTE (Journal of Science and Technology) Vol. 2 No. 1 (2021): JUSTE
Publisher : LLDIKTI WIlayah XII Ambon

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (1383.435 KB) | DOI: 10.51135/justevol2issue1page97-110

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis kuat lentur balok beton dengan pemanfaatan limbah beton sebagai agregat kasar. Dimensi benda uji yang digunakan dalam pengujian kuat lentur berdasarkan pada SNI 2493:2011 yaitu 40x10x10 cm. Metode pengujian yang digunakan dalam pengujian benda uji mengacu pada SNI 4431:2011, dengan menggunakan sistem pembebanan two poin load dengan pembacaan dial vertikal setiap kenaikan beban sebesar 1000 N. Sampel benda uji dibuat dalam dua variasi campuran beton Self Compacting Concrete (SCC) dengan variasai campuran 100% limbah beton dan 50% limbah beton ditambah 50% batu pecah. Hasil pengujian menunjukkan bahwa, nilai kuat lentur rata-rata beton Self Compacting Concrete (SCC) untuk variasi satu pada usia beton 3,7, da 28 hari sebesar 3,27 Mpa, 3,85 Mpa dan 5,25 Mpa, sedangkan kuat lentur rata-rata beton Self Compacting Concrete (SCC) untuk variasi dua pada usia beton 3,7, dan 28 hari sebesar 4,20 MPa, 4,90 MPa dan 5,72 MPa.