Claim Missing Document
Check
Articles

Found 5 Documents
Search

PENERAPAN MODEL PENGELOLAAN TANAMAN DAN SUMBERDAYA TERPADU PADI SAWAH IRIGASI DI KABUPATEN SUMEDANG Nurbaeti, Bebet; Lia Mulijanti, Siti; Fahmi, Taemi
Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian Vol 11, No 3 (2008): November 2008
Publisher : Jurnal Pengkajian dan Pengembangan Teknologi Pertanian

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

management by using straw or other organic matter as well as thresher machine, and 4) the development of strategy or the socialization of ICRM is done by conducting plot demonstration units in the field by extension workers in collaboration with local government Key words: Integrated crop management, The implementation of Integrated Crop and Resource Management (ICM) on Paddy in Sumedang District. Synergizes some technology components in ICM can increase yield and production input efficiency as well as to control environmental conservation. The assessment of ICM application on paddy was conducted at 2 places i.e. Cibeureum Wetan and Cibeureum Kulon villages, Cimalaka Sub District, Sumedang District during dry season 2007. In each village there were 20 farmers covering 7.5 ha areas of land. The ICM components consists of: 1) the use of modem and high yielding varieties, 2) the use of certified seeds, 3) the use of balanced nutrient on specific site, 4) the use of organic fertilization, 5) the arrangement of Legowo or Tegel planting system, 6) the planting of young seed (10-17 das) with 1-3 seedlings per hill, 7) the water management, 8) the integrated pest management, and 9) the use of thresher machine. The objectives of this assessment were to study the performance of ICM components, the improvement chance in the field level, the adoption level of users, and the development of strategy. The results showed that: 1) some farmers have not fully implemented the ICM components due to the uncertainty of new ICM technology components, especially the legowo planting system, 2) the implementation of ICM was able to increase yield to15% and production input efficiency by 35­45% (using of seedling) and by 30-66% (using of fertilizer), 3) the implementation chance of ICM at farmer level can be increased through the improvement of water adoption, efficiency Pengelolaan Tanaman dan Sumberdaya Terpadu (PTT) padi sawah merupakan strategi pengelolaan tanaman padi yang mensinergiskan berbagai komponen teknologi yang dapat meningkatkan hasil dan efisiensi masukan produksi serta menjaga kelestarian lingkungan. Pengkajian penerapan model PTT padi sawah telah dilaksanakan di tiga kelompoktani masing-masing di Desa Cibeureum Wetan dan Cibeureum Kulon, Kecamatan Cimalaka Kabupaten Sumedang, pada MK I dan MK II tahun 2007 dengan jumlah petani peserta masing­masing 20 orang dengan luas areal penanaman 7,5 ha. Komponen PTT yang dikaji mencakup: 1) penggunaan varietas unggul barn berdaya hasil tinggi, 2) penggunaan benih bersertifikat, 3) penggunaan pupuk berimbang spesifik lokasi, 4) penggunaan bahan organik, 5) pengaturan tanam legowo atau tegel, 6) penanaman bibit muda (10-17 hss) dengan 1-3 bibit per lubang, 7) pengaturan pengairan, 8) pengendalian OPT secara terpadu, dan 9) penggunaan alat perontok gabah mekanis (mesin). Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengetahui kinerja komponen teknologi, peluang perbaikan penerapan ditingkat lapangan, tingkat adopsi oleh pengguna serta strategi pengembangannya. Hasil yang dicapai adalah: 1) sebagian petani belum sepenuhnya melaksanakan PTT sesuai dengan anjuran yang disebabkan petani masih ragu untuk menerima teknologi barn, terutama dalam cara tanam legowo, 2) penerapan PTT yang dilakukan sesuai anjuran dapat meningkatkan hasil panen (GKP) 15 % dan efisiensi masukan produksi terutama dalam penggunaan benih dan pupuk masing-masing 35-40% dan 30­66% bila dibandingkan dengan teknologi petani, 3) peluang penerapan ditingkat pengguna dapat ditingkatkan melalui perbaikan aspek teknologi pengaturan air, penggunaan jerami padi atau bahan organik lain dan penggunaan alat perontok gabah, dan 4) strategi pengembangan atau pemasyarakatan model PTT tersebut adalah dengan melaksanakan unit-unit percontohan di wilayah kerja Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) bekerjasama dengan pemerintah daerah setempat. Kata kunci: Pengelolaan tanaman dan sumberdaya terpadu, adopsi, dan efisiensi
TINGKAT ADOPSI PETANI TERHADAP KOMPONEN TEKNOLOGI PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG DI MAJALENGKA FARMERS ADOPTIONF OF COMPONENT TECHNOLOGY INTEGRATED CROP MANAGEMENT OF CORN IN MAJALENGKA Haryati, Yati; Nurbaeti, Bebet; Permadi, Karsidi
Agros Journal of Agriculture Science Vol 16, No 2: Edisi Juli 2014
Publisher : Faculty of Agriculture, Janabadra University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (297.176 KB)

Abstract

Tingkat adopsi komponen teknologi PTT jagung dipengaruhi oleh pengetahuan dan keterampilan petani, sehingga dalam meningkatkan penerapan teknologi tersebut perlu dilakukan pendampingan oleh penyuluh di lapangan dalam penerapan komponen teknologi. Penelitian dilaksanakan Juli 2014 di Kelompok Tani Sawah Datar, Desa Talaga Kulon, Kecamatan Talaga dan di Kelompok Tani Mitra Sejahtera, Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, Majalengka. Teknik pengumpulan data menggunakan kuesioner dengan responden 25 orang pada masing-masing kelompok Tani. Data dianalisis secara deskriptif dan analisis non parametrik  menggunakan uji Chi Square. Tujuan: mengetahui respon petani terhadap komponen teknologi PTT jagung. Hasil: preferensi petani terhadap komponen teknologi PTT jagung di Kecamatan Talaga yang  menyatakan sangat setuju dengan persentasenya paling besar pada komponen teknologi penyiapan lahan dan pembumbunan (95,24 persen) dan di Kecamatan Maja pada komponen teknologi pengendalian hama dan penyakit sebesar 77,78 persen. Di Kecamatan Talaga minat petani terhadap komponen teknologi dasar dan pilihan PTT jagung berbeda, sedangkan di Kecamatan Maja mempunyai minat yang samaThe adoption rate of the technology components PTT corn influenced by the knowledge and skills of farmers, so as to improve the application of the technology necessary assistance by extension workers in the field in the application of technology components. The experiment was conducted July Month 2014  Farmergroup Sawah Datar, Talaga Kulon village, District Talaga and in Farmergroup Mitra Sejahtera, Wanahayu Village, District Maja, Majalengka. Data was collected using a questionare with 25 respondents in each farmer group data were analyzed by descriptive and non-parametric analysis using Chi Square test. The purpose of the assessment to determine the response of farmers to corn  Integrated Crop Management technology components. The study showed that the preferences of farmers on corn Integrated Crop Management technology components in District Talaga that states could not agree more with the greatest percentage of the component technologies hoard with soil and  land preparation (95.24 percent) and in District Maja on component technologies for pest and disease control 77.78 percent. In Sub Talaga interest of farmers on the basis of technology components and corn Integrated Crop Management different options, while in the District of Maja has the same interests.
PERTUMBUHAN DAN HASIL BEBERAPA VARIETAS UNGGUL BARU PADI DI KABUPATEN MAJALENGKA Haryati, Yati; Nurbaeti, Bebet; Noviana, Irma
CREATIVE RESEARCH JOURNAL Vol 6 No 02 (2020): Creative Research Journal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34147/crj.v6i2.260

Abstract

Varietas unggul yang cocok dan disukai oleh konsumen dapat dijadikan salah satu alternatif komponen inovasi teknologi untuk dikembangkan dalam mendukung pencapaian target peningkatan produktivitas dan produksi padi. Kegiatan Uji Adaptasi dan preferensi Varietas Unggul Baru Padi (Padjadjaran, Cakrabuana, Munawacita dan Rindang-2). Rancangan yang digunakan Rancangan Acak Kelompok dengan 6 ulangan. Parameter yang diamati tinggi tanaman (30, 60 dan 90 HST), jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah per malai (isi dan hampa) dan hasil (t ha-1 GKG). Data keragaan agronomis dianalisis menggunakan Uji Duncan dilanjutkan dengan uji jarak berganda (DMRT) dengan menggunakan SAS versi 9.0 for windows dan preferensi petani dianalisis menggunakan Uji Friedman. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa Varietas unggul baru memberikan keragaman antar varietas dalam karakter agronomi. Varietas Padjadjaran memberikan jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah isi per malai,  jumlah gabah hampa per malai relatif lebih baik dengan produktivitas 7,98 t ha-1. Preferensi konsumen menyukai Varietas Padjadjaran dan Cakrabuana sebagai alternatif untuk pergiliran varietas pada agroekosistem dan musim yang sama di lahan sawah.
PROSPEK PENGEMBANGAN TEKNOLOGI BUDIDAYA PADI RAMAH LINGKUNGAN (BPRL) PADA LAHAN SAWAH TADAH HUJAN Haryati, Yati; Hastini, Tri; Nurbaeti, Bebet
CREATIVE RESEARCH JOURNAL Vol 7 No 02 (2021): Creative Research Journal
Publisher : Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah Provinsi Jawa Barat

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.34147/crj.v7i2.299

Abstract

Pengelolaan sumberdaya lahan, iklim dan air menjadi kunci optimalisasi lahan sawah tadah hujan dalam peningkatan produksi padi. Kajian diilaksanakan pada lahan milik petani Gapoktan Guna Tani seluas 10.000 m2 di Desa Babakanmanjeti, Kecamatan Sukahaji, Kabupaten Majalengka (ketinggian tempat 200 m dpl). Perlakuan terdiri atas : (a) budidaya padi ramah lingkungan dan (b) budidaya padi cara petani. Variabel yang diamati : tinggi tanaman, jumlah anakan produktif, panjang malai, jumlah gabah isi per malai, jumlah gabah hampa per malai, bobot 1000 butir dan hasil panen (t ha-1 GKG). Data dianalisis menggunakan Uji T-test melalui perangkat lunak SPSS versi 20 for windows. Hasil Pengkajian menunjukkan, bahwa penerapan teknologi budidaya padi ramah lingkungan mampu meningkatkan produktivitas rata-rata 0,85 t ha-1 (13,49%) dengan R/C 2,11.
PENERAPAN PENGELOLAAN TANAMAN TERPADU JAGUNG PADA BEBERAPA VARIETAS UNGGUL JAGUNG KOMPOSIT DI KABUPATEN MAJALENGKA Haryati, Yati; Nurbaeti, Bebet; Karsidi, Karsidi
Agrin Vol 19, No 2 (2015): Agrin
Publisher : Jenderal Soedirman University

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20884/1.agrin.2015.19.2.247

Abstract

Balai Penelitian Tanaman Serealia telah melepas beberapa varietas unggul baru (VUB) jagung komposit.Penggunaan varietas unggul baru merupakan salah satu komponen teknologi Pengelolaan Tanaman Terpadu (PTT)jagung. Pengkajian dilaksanakan pada bulan Juni-September 2014 di kelompok tani Sawah Datar, Desa TalagaKulon, Kecamatan Talaga dan kelompok tani Mitra Sejahtera, Desa Wanahayu, Kecamatan Maja, serta lahan milikBP3K Kecamatan Majalengka, Kabupaten Majalengka. Pelaksanaan kegiatan melibatkan petani sebagai pelaksanakegiatan. Perlakuan yang digunakan pada masing-masing lokasi yaitu penerapan komponen teknologi PTT dannon PTT. Tujuan pengkajian untuk mengetahui adaptasi varietas jagung komposit di wilayah KabupatenMajalengka. Data yang diamati yaitu data agronomis (tinggi tanaman, jumlah daun, diameter batang pada umur30, 60 dan 90 hari setelah tanam (hst), waktu berbunga 50%, jumlah tongkol per pohon, panjang tongkol (cm),diameter tongkol, bobot biji per tongkol (g), bobot 100 butir (g), bobot tongkol (g), bobot pipilan kering (t ha-1),berat brangkasan (t ha-1), berat tongkol jagung (t ha-1)), dan data penunjang (karakteristik wilayah dan curah hujanselama pengkajian). Data keragaan agronomi dianalisis menggunakan uji t dengan menggunakan SPSS forWindows 20.0 dan data penunjang dianalisis secara deskriptif. Hasil pengkajian menunjukkan bahwa produktivitasjagung komposit dengan menerapkan komponen teknologi Pengelelolaan Tanaman Terpadu (PTT) jagung lebihtinggi dibandingkan non PTT. Varietas Lamuru dan Sukmaraga cocok untuk ditanam di wilayah KabupatenMajalengka.Kata kunci : Varietas jagung komposit, PTT jagungABSTRACTCereal Crops Research Institute has released several new varieties composite maize. The use of newvarieties is one of the technology components of Integrated Crop Management (ICM) maize. Assessment conductedin June-September 2014, in kelompok tani Rice Flat, Kulon Talaga village, District Talaga, and kelompok taniMitra Sejahtera, Wanahayu Village, and District-owned lands BP3K Maja, District of Majalengka, Majalengka.Implementation of activities involving farmers as implementing activities. The treatments used in each locationthat adoption of the technology components Integrated Crop Management (ICM) maize and Non ICM. Objectiveassessment to determine adaptation composite maize varieties in the region Majalengka. Observed data areagronomic data (plant height, number of leaves, stem diameter at the age of 30, 60 and 90 days after planting,flowering time of 50%, the number of cobs per plant, ear length (cm), diameter of cob, grain weight per ear (g) ,100 grain weight (g), cob weight (g), dry seed weight (t ha-1), weight stover (t ha-1), corn cob weight (t ha-1), andsupporting data (characteristics of the region and rainfall during the assessment). The performance of agronomicdata were analyzed using t-test using SPSS for Windows 20.0 and supporting data were analyzed descriptively.The study showed that the composite maize productivity by implementing components of Integrated CropManagement (ICM) maize is higher than the non-ICM, Lamuru and Sukmaraga varieties suitable for planting inthe area Majalengka.Key words: composit maize varieties, maize integrated crop management