Desy Puspa Putri
Fakultas Kedokteran, Universitas Sebelas Maret

Published : 2 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PENGELOLAAN PENYAKIT DIABETES MELLITUS TIPE 2 MELALUI PEMBERDAYAAN PENDERITA DIABETES MELLITUS DI RUMAH SAKIT UNS Desy Puspa Putri; Nurhasan Agung Prabowo; Risalina Myrtha; Hendrastutik Apriningsih; Berty Denny Hermawati
LOGISTA - Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat Vol 5 No 2 (2021)
Publisher : Department of Agricultural Product Technology, Faculty of Agricultural Technology, Universitas Andalas Kampus Limau Manis - Padang, Sumatera Barat Indonesia-25163

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25077/logista.5.2.224-229.2021

Abstract

Insidensi Diabetes Mellitus (DM) tipe 2 meningkat di Indonesia seiring dengan perubahan pola hidup masyarakat ke arah sedentary lifestyle. DM tipe 2 merupakan penyakit katastrofik karena angka kecacatan dan kematiannya cukup tinggi, serta memerlukan pembiayaan yang besar. Pengelolaan diabetes yang baik perlu melibatkan kemandirian penderita dalam hal diet, aktivitas fisik, pemakaian obat dan pemeriksaan gula darah berkala. Tujuan pengabdian ini adalah meningkatkan pemberdayaan penderita DM tipe 2 dalam tata kelola penyakit sehingga didapatkan luaran dan kualitas hidup yang lebih baik. Metode yang digunakan adalah edukasi melalui live Instagram, webinar awam dan pelatihan melalui pembentukan Persadia. Persadia (Persatuan Diabetes Indonesia) merupakan organisasi mandiri yang aktif bergerak khususnya di bidang diabetes. Dalam Persadia, penderita DM dapat berinteraksi dengan penderita DM lainnya, tenaga kesehatan dan simpatisan sehingga memberikan dukungan untuk pengelolaan DM yang baik. Kegiatannya meliputi senam rutin tiap minggu, pemeriksaan kesehatan gratis, dan diskusi mengenai diabetes dan penyakit metabolik. Sebelum dan sesudah kegiatan diberikan kuesioner mengenai pengetahuan dan kepuasan penderita DM tipe 2 terhadap pelayanan yang diberikan. Didapatkan peningkatan rerata pengetahuan, kepuasan dan kunjungan penderita DM tipe 2 di poliklinik RS UNS (p<0.005). Pengabdian ini secara tidak langsung meningkatkan kualitas hidup melalui pemberdayaan penderita diabetes. Kata kunci: diabetes mellitus, edukasi, kepuasan, persadia, pengetahuan ABSTRACT The incidence of type 2 Diabetes Mellitus (DM) is increasing in Indonesia along with changes towards a sedentary lifestyle. Type 2 DM is a catastrophic disease because the rate of disability and death is quite high, and requires an enormous funding. We involved the patient's independence in terms of diet, physical activity, drug use, and regular blood sugar checks for better management. We aim to increase the empowerment of diabetic patients in disease management to improve disease outcomes and thus, their quality of life through this service. We used educational method through live Instagram, webinar, and Persadia. Persadia (IDA/Indonesian Diabetes Association) is an independent organization that is actively engaged in diabetes. In Persadia, diabetic patient can interact with another patients, health workers, and sympathizers to provide better support. We scheduled weekly gymnastics, free medical check-ups, and discussions about diabetes and metabolic diseases. Before and after the activity, we prepared questionnaires regarding knowledge and satisfaction level of diabetic patients. There was an increase in the average knowledge, satisfaction, and visits of diabetic patients at outpatient clinic in UNS Hospital (p<0.005). This service indirectly improves the quality of life by empowering diabetic patients. Keywords: diabetes mellitus, education, satisfaction, persadia, knowledge
Edukasi Bulan Ramadhan Bagi Penderita Autoimun Desy Puspa Putri; Nurhasan Agung Prabowo; Arief Nurudhin
Smart Society Empowerment Journal Vol 2, No 2 (2022): Smart Society Empowerment Journal
Publisher : Fakultas Kedokteran UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (214.735 KB) | DOI: 10.20961/ssej.v2i2.61105

Abstract

Pendahuluan: Saat ini angka kejadian penyakit tidak menular seperti diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit autoimun semakin meningkat, dimana salah satu dari penyakit autoimun tersebut adalah Lupus. Berkenaan dengan bulan suci Ramadhan, banyak juga penderita autoimun yang menghendaki puasa selama Ramadhan, namun sebagian besar khawatir berkenaan dengan keamanan, cara diet dan aturan minum obat. Hal tersebut mendasari peneliti melakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan memberikan edukasi seputar bulan Ramadhan bagi penderita autoimun.Metode: Pengabdian ini dilaksanakan dengan metode edukasi menggunakan media live Instagram. Acara ini dilaksanakan pada tanggal 3 April 2022 dengan durasi sekitar 45 menit, dengan format tanya jawab. Peserta live Instagram adalah penderita dan simpatisan autoimun yang tergabung dalam Yayasan Tittari (Komunitas Lupus Griya Kupu Solo).Hasil dan pembahasan: Sesi live Instagram dilaksanakan sekitar 45 menit dengan lebih dari 40 peserta, Acara dipandu oleh Odapus dan narasumber Dr. dr. Arief Nurudhin, Sp.PD-KR. Peserta aktif berinteraksi dengan mengajukan berbagai pertanyaan. Dari hasil sesi live tersebut, peserta memahami bahwa puasa bermanfaat bagi penderita autoimun melalui mekanisme penurunan respons inflamasi sehingga mengurangi aktivitas penyakit autoimun contohnya lupus. Dalam hal pemilihan makanan, masing-masing penderita memiliki kekhususan masing-masing, namun secara garis besar sebaiknya diterapkan pola hidup sehat. Penderita autoimun juga diperkenankan mengkonsumsi multivitamin, namun sebaiknya memilih jenis vitamin yang sediaannya terpisah, bukan merupakan pil kombinasi ataupun yang bersifat immunostimulant. Selain itu, bagi penderita autoimun yang kondisinya masih belum stabil, tidak disarankan untuk berpuasa karena dikhawatirkan akan terjadi penurunan kondisi. Kesimpulan: Penderita autoimun masih diperbolehkan berpuasa, sesuai dengan anjuran dokter masing-masing, sehingga sebaiknya berkonsultasi dengan dokter dahulu sebelum berpuasa. Pemberian edukasi melalui media live Instagram mampu menarik minat penderita autoimun dan membantu penderita berkonsultasi seputar puasa dan autoimun.Kata Kunci: puasa, autoimun, edukasi, ramadhan