Istiana Istiana
Pusat Penelitian Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Akses Perempuan Nelayan dalam Kegiatan Produktif (Studi Kasus di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Banten) Istiana Istiana
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol. 9, No. 1, Tahun 2014
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (228.162 KB) | DOI: 10.15578/marina.v9i1.205

Abstract

Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan akses perempuan nelayan dalam kegiatan produktif. Penelitian ini dilaksanakan pada tahun 2011 di Desa Teluk, Kecamatan Labuan, Kabupaten Pandeglang, Propinsi Banten. Subyek penelitian yaitu sebanyak 30 orang (diantaranya 15 perempuan nelayan). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan paradigma interpretatif. Pengumpulan data dengan cara observasi, wawancara bebas secara mendalam. Data terkumpul diklasifikasikan sesuai topik penelitian kemudian dianalisis dengan pendekatan analisis gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kegiatan produktif perempuan nelayan di lokasi kasus adalah sebagai pengolah pemindangan ikan tongkol. Akses perempuan nelayan terhadap sumberdaya, modal dan pasar tergolong mudah, namun masih terkendala pada akses informasi untuk pengembangan usaha. Perempuan nelayan masih mengalami dampak negatif dari ketimpangan gender, karena laki-laki nelayan selalu mendapatkan peluang informasi lebih besar dibandingkan perempuan nelayan. Semestinya perempuan nelayan sebagai anggota masyarakat nelayan punya hak dan kewajiban yang sama dengan laki-laki nelayan. Peranan perempuan nelayan sebagai pelaku ekonomi tidak boleh diabaikan karena potensi dan partisipasinya dalam pembangunan memang signifikan. Untuk itu, dibutuhkan upaya pemberdayaan bagi perempuan nelayan terutama yang bertujuan meningkatkan kualitas (kompetensi) dan akses produktif perempuan nelayan, sehingga perempuan nelayan memiliki kemampuan untuk berkontribusi dan mengembangkan potensinya secara maksimal dalam pembangunan ekonomi desa pesisir.
Difusi Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pengelolaan Sumberdaya Perikanan (Studi Kasus di Waduk Malahayu, Brebes Jawa Tengah) Istiana Istiana; Zahri Nasution
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol. 8, No. 1, Tahun 2013
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (201.134 KB) | DOI: 10.15578/marina.v8i1.3013

Abstract

Penelitian ini bertujuan menggali informasi tentang difusi peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat berbasis pengelolaan sumberdaya perikanan. Peningkatan kapasitas tersebut merupakan inovasi dalam pengelolaan sumberdaya perikanan. Inovasi yang dimaksud pada penelitian ini adalah peningkatan kapasitas kelembagaan pengelolaan sumberdaya perikanan. Penelitian kualitatif ini dilakukan pada bulan Juli 2012 pada nelayan di Waduk Malahayu, Brebes Jawa Tengah dengan mengangkat kasus inovasi peningkatan kapasitas kelembagaan lokal. Lokasi dan sasaran penelitian ditentukan dengan sengaja, mengikuti lokasi penerapan program BalitbangKP. Hasil penelitian menunjukkan bahwa inovasi yang dikenalkan pada masyarakat nelayan merupakan inovasi baru dengan memanfaatkan kelembagaan lokal. Belum ada anggota masyarakat lainnya yang menggunakan inovasi yang dikenalkan. Respon masyarakat (97,22%) terhadap inovasi karena sudah sesuai dengan kebutuhan masyarakat nelayan. Penetapan lokasi atau lokasi penerapan inovasi sejalan dengan kebijakan dan Program Pemerintah Daerah yaitu pemberdayaan ekonomi masyarakat. Inovator dalam difusi inovasi adalah tim Balitbang KP. Sebanyak 92,86% responden menyatakan bahwa mereka merespon inovasi tersebut karena mudah dipraktekkan.
Keragaan Teknologi Garam pada Beberapa Kawasan Sentra Produksi di Kabupaten Lamongan Budi Wardono; Istiana Istiana
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol. 9, No. 1, Tahun 2014
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (388.46 KB) | DOI: 10.15578/marina.v9i1.214

Abstract

Kabupten Lamongan mempunyai potensi tambak garam yang tergolong luas (350 ha). Untuk mencapai hasil produksi garam yang optimal, pemerintah telah mengimplementasikan berbagai program, seperti: PNPM Mandiri KP (Pemberdayaan Usaha Garam Rakyat/PUGAR), Iptekmas Garam, Teknologi Tepat Guna (TTG) garam Arifin Sedayu Lawas yang tumbuh dimasyarakat. Dalam pelaksanaannya, dalam program PUGAR dilakukan bantuan pengembangan usaha dan perberdayaan masyarakat dalam menumbuh kembangkan usaha garam rakyat sesuai dengan potensi, dan diharapkan mampu meningkatkan produktifitas dan nilai tambah usaha garam. Penelitian mengenai keragaan teknologi garam pada beberapa kawasan sentra produksi di Kabupaten Lamongan telah dilakukan pada tahun 2013. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui keragaan teknologi garam yang ada dimasyarakat dan peluang pengembangannya. Data yang digunakan merupakan data primer yang diperoleh dari hasil obeservasi dan wawancara di lapang. Data dianalisis dengan pendekatan deskriptif-kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan produktifitas dapat dilakukan melalui program PUGAR, terutama dengan adanya bantuan paket yang disertai pendampingan oleh PPTK, dan upaya peningkatan produktifitas garam dihasilkan dari TTG Garam Arifin Sedayu Lawas serta upaya peningkatan kualitas garam rakyat dilakukan melalui proses pencucian yang dihasilkan dari rekayasa teknologi sederhana hasil P3SDLP yang mampu menghasilkan garam dengan kualitas garam konsumsi. Untuk mendukung peningkatan produktifitas tambak garam di Kabupaten Lamongan, perlu dilakukan peningkatan kapasitas kelembagaan khususnya melalui pembentukan kelembagaan koperasi sebagai wadah usaha yang menaungi kepentingan anggota kelompok terutama dalam hal menjaga stabiltas harga produksi garam.