Claim Missing Document
Check
Articles

Found 8 Documents
Search

REALIZING SAMAWA FAMILY THROUGH MEDIA WISDOM Nur Sofyan; Suciati Suciati
JCES (Journal of Character Education Society) Vol 4, No 2 (2021): April
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jces.v4i2.3944

Abstract

Abstrak: Fenomena angka perceraian di Daerah Istimewa Yogyakarta tergolong tinggi. Seperti halnya yang terjadi di Desa Tejokusuman Kecamatan Ngampilan Yogyakarta. Di Desa ini, kasus perceraian semakin meningkat selama tiga tahun terakhir. Perceraian turut dipicu oleh hal-hal seperti ketika telpon selular dibuka oleh pasangannya dan kemudian ditemukan hal-hal yang bersifat pribadi, maka terjadilah percekcokan hingga berujung perceraian. Dengan kata lain melalui sebuah gadget, perselingkuhan terungkap. Berdasarkan permasalahan tersebut program pengabdian masyarakat ini diadakan bertujuan untuk memberikan pengetahuan secara persuasif akan kasus perceraian yang meningkat di Desa Tejokusuman kecamatan Ngampilan, Yogyakarta. Melalui pendampingan Gerakan bijak bermedia pada pasangan pernikahan, metode yang dilakukan Pertama, peningkatan pengetahuan dan penerapan nilai-nilai tentang perilaku pasangan rumah tangga. Sebelumnya dilakukan Focuss Group Discussion (FGD). Kedua, pemutaran film online tentang peran bijak penggunaan gadget. Ketiga, penyuluhan tentang pentingnya keterbukaan dan mengelola konflik pada pasangan rumah tangga yang dilengkapi dengan pembuatan poster persuasif untuk mengkampanyekan pentingnya bijak bermedia yang dipasang pada setiap rumah. Pengabdian ini berhasil membetuk komunitas Gerakan bijak bermedia dalam berumah tangga, sehingga program pengabdian akan berkelanjutan dan tercapai tujuan yang diharapkan serta modul dalam mewujudkan keluarga yang Sakinnah Mawadah Warohmah.Abstract: The phenomenon of the divorce rate in the Special Region of Yogyakarta is high. As happened in Tejokusuman Village, Ngampilan Yogyakarta District. In this village, divorce cases have been increasing in the last three years. Divorce is also triggered by things such as when the cell phone is opened by the spouse and personal matters are discovered, then disputes occur until they end in divorce. In other words, through a gadget, the affair is revealed. Based on these problems, this community service program was held to provide persuasive knowledge of the increasing divorce cases in Tejokusuman Village, Ngampilan sub-district, Yogyakarta. Through media wise movement assistance to married couples, the method used is first, increasing knowledge and application of values about the behavior of household partners. Previously, a Focuss Group Discussion (FGD) was held. Second, online movie screenings about the role of wise use of gadgets. Third, counseling on the importance of openness and conflict management among household partners, equipped with the creation of persuasive posters to campaign for the importance of media wise that is installed in every house. This service has succeeded in forming a wise media movement community in the household, so that the service program will be sustainable and achieve the expected goals and modules in realizing a Sakinnah Mawadah Warohmah family.
MEWUJUDKAN KELUARGA HARMONIS MELALUI PENGELOLAAN KONFLIK MERTUA DAN MENANTU   Suciati Suciati; Nur Sofyan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2020: 7. Edukasi Penyelesaian Pertikaian di Masyarakat (Litigasi)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (912.613 KB) | DOI: 10.18196/ppm.37.265

Abstract

Faktor penyebab konflik antara menantu perempuan dan ibu mertua antara lain: faktor pekerjaan rumah tangga, faktor ekonomi, faktor perbedaan pola pikir, faktor perbedaan pola asuh anak, faktor salah paham dan komunikasi, perbedaan kepentingan yang disertai dominasi atau paksaan oleh ibu mertua terhadap menantu perempuan. Dampak konflik yang terjadi antara menantu perempuan dan ibu mertua membuat suasana rumah tidak nyaman. Tim abdimas telah melakukan pengabdian masyarakat yang bertujuan untuk mengantisipasi terjadinya konflik pada mertua dan menantu. Abdimas dilakukan dengan mitra ibu-ibu anggota PKK desa Karasan, Kenaiban, Juwiring, Klaten. Berdasarkan hasil observasi dan wawancara yang dilakukan oleh Tim, beberapa permasalahan yang dihadapi oleh mitra terkait konflik mertua menantu, yaitu: minimnya pengetahuan relasi mertua menantu, belum memahami tentang penyelesaian konflik yang tepat dalam pasangan ibu mertua dan menantu perempuan, belum memiliki alat peraga keluarga harmonis berupa poster dan modul pembelajaran. Adapun tahapan kegiatan yang telah dilakukan, antara lain: pertama, peningkatan pengetahuan melalui penyuluhan dengan tema birul walidain atau berbakti pada orang tua. Kedua, pemutaran film dan diskusi. Ketiga, penyuluhan tentang pentingnya keterbukaan dan mengelola konflik pada pasangan mertua dan menantu. Keempat, pembuatan poster dan modul unik untuk mengkampanyekan pentingnya keluarga harmonis. Kelima, pembentukan komunitas Gerakan Sayang Mertua (GSM). Selain tahapan kegiatan tersebut, pengabdian ini direncanakan menghasilkan keluaran (ouput) berupa publikasi di Jurnal yang memiliki ISSN, publikasi di repocitory perguruan tinggi, dan publikasi di media massa, serta publikasi melalui channel youtube.
PENDAMPINGAN TATA KELOLA DAN DIGITALISASI ADMINISTRASI PKK Ane Permatasari; Nur Sofyan
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2021: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (438.24 KB) | DOI: 10.18196/ppm.41.877

Abstract

Mitra pada kegiatan pengabdian masyarakat ini adalah PKK Kelurahan Tegaltirto yang terletak di Berbah, Sleman. Adapun permasalahan utama yang dihadapi mitra adalah berkaitan dengan masalah administrasi. Dengan adanya berbagai buku administrasi yang harus diisi secara manual, berkala dan terus menerus berdasarkan situasi dan kondisi terkini di lingkungan kelurahan, memunculkan kesulitan dan kerepotan sendiri karena sistem pengisiannya yang manual, sehingga kalau ada kesalahan entry data harus memulainya lagi dari awal. Hal ini terjadi karena anggota PKK sebagian besar masih belum paham tentang pengetahuan dan keterampilan yang berkaitan dengan masalah input data secara digital. Berdasarkan permasalahan tersebut maka dirumuskan sebuah program utama sebagai solusi, yaitu pendampingan tata kelola administrasi PKK Kelurahan Tegaltirto berbasiskan teknik informasi dan komunikasi. Metodenya adalah dengan pelatihan yang dilanjutkan dengan praktek pembuatan administrasi digital. Setelah pelaksanaan, ibu-ibu PKK sudah bisa membuat file buku-buku administrasi dan mengisinya. Rencana tindak lanjut dari program ini adalah mendampingi ibu-ibu PKK untuk secara bertahap mengubah sistem administrasinya menjadi terdigitalisasi untuk semua buku administrasi
Instagram Content Management for Interaction During the Covid 19 Pandemic Erwan Sudiwijaya; Nur Sofyan
ARISTO Vol 10, No 1 (2022): January
Publisher : Universitas Muhammadiyah Ponorogo

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.24269/ars.v10i2.4066

Abstract

Physical restrictions imposed during the pandemic stopped all concert activities, but @ykvvknd kept interacting with their followers. This study uses qualitative descriptive research method, where researchers collect data through field study techniques (interviews, observations, and document collection). These three data were collected through interviews. Our informant is the owner and manager of @ykvvknd content. Observations were made in the comment column for each @ykwknd content and document collection from articles in mass media. Authentic engagement is the only proven way for Instagram account managers to understand Gen Z, listen to them, and start forming relationships. Two-way communication among opinion leaders in their circle of friends is based on a high level of trust in opinion leaders.
STRATEGI KOMUNIKASI POLITIK KOMISI PEMILIHAN UMUM DAERAH (KPUD) KABUPATEN TEMANGGUNG DALAM PILKADA JATENG 2013 Nur Sofyan
Jurnal Audience: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol 3, No 2 (2020): AGUSTUS 2020
Publisher : COMMUNICATION MAJOR

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33633/ja.v3i2.3720

Abstract

AbstrakSalah satu tantangan terbesar dalam penyelenggaraan  pemilihan kepala daerah (Gubernur  dan Wakil  Gubernur)  di  Jawa  Tengah   adalah rendahnya  tingkat partisipasi  politik.  Tingkat partisipasi  masyarakat Jawa  Tengah  yang  rendah menjadi hambatan bagi penyelenggara pemilu tingkat daerah. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan strategi komunikasi politik yang dilakukan oleh KPUD Kab. Temanggung    dalam   Pilkada   Jateng   2013   dan   2018.   Penelitian ini menggunakan   teori Organizational  Information Theory dan strategi Komunikasi Politik dengan  pendekatan  merawat  ketokohan, memantapkan  kelembagaan politik,   menciptakan kebersamaan,    dan  membangun   konsensus,   sehingga penelitian   ini   diharapkan  memberikan manfaat   bagi   perkembangan   kajian strategi  komunikasi  politik di tingkat kelembagaan penyelenggaraan  pemilihan umum. Jenis penelitian ini kualitatif deskriptif dengan minat studi kasus intrinsik. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara mendalam, studi dokumen serta observasi yang berperan pasif. Kriteria pengambilan data didasarkan pada pemilihan informan dengan kriteria tertentu. Teknik analisis data menggunakan analisis penjodohan pola. Uji validitas data dilakukan dengan cara serentak menggunakan  data  dengan karakter  sama.  Hasil penelitian  ini  membuktikan bahwa  kohesivitas dalam  strategi  komunikasi  politik  tidak  hanya diletakkan dalam aspek membangun kebersamaan dalam mencapai tujuan politik penyelenggaraan Pilkada, namun diletakkan juga pada merawat ketokohan, membangun konsensus dan memantapkan kelembagaan. Dengan demikian hasil dari  strategi  komunikasi politik  akan  memiliki  nilai  optimal  untuk  mencapai tujuan politik kelembagaan. Kata   kunci:      Ambiguitas   informasi,   Kebersamaan,   Kohesivitas   ketokohan, Partisipasi politik, Strategi komunikasi politik AbstractThe biggest challenge in organizing an election of the regional heads (Pilkada), including   the election   of  Governor   and   Deputy  Governor   in  Central   Java, Indonesia, is because of the low levels of public’ political participation. That case has become a challenge faced by regional election organizers of the province. In contrast,   Temanggung  shows   significant   data   on   its citizen   participation compared  to other districts  in Central  Java.  This research  used Organizational Information Theory and political communication strategy by approaching cohesiveness figure, creating togetherness, and build consensus, so that aims to explore the political communication strategy conducted by the Regional Election Commission  KPUD of Temanggung  Province  Pilkada in  2013  and  2018.  This research is expected to provide insights to the development of political communication strategies studies. This descriptive qualitative research employed an intrinsic case study as the research design. Post-positivism  was employed as the research  paradigm.  Research  respondents  and documentation  became  the source of data.  Data were gathered through an in-depth interview, a document analysis,  and  an observation.  This  research  shows  that the  cohesiveness  of political  communication   strategies is  not  only influenced  by  the  aspects  of building  togetherness  in achieving political  objectives of the elections  but also caring for the characters, build a consensus and establish the institutions.Keywords:  Ambiguity  of information,  Cohesiveness  figure, Political communication strategies, Political participation, Togetherness
Peningkatan Sumber Daya Manusia di Ranting Muhammadiyah Triwidadi Pajangan Muhammad Eko Atmojo; Nur Sofyan; Vindhi Putri Pratiwi
Prosiding Seminar Nasional Program Pengabdian Masyarakat 2022: 1. Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Publik
Publisher : Universitas Muhammadiyah Yogyakarta

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18196/ppm.51.997

Abstract

Sumber daya manusia merupakan komponen paling penting dalam sebuah organisasi. Maka dari itu diperlukan sumber daya manusia yang kompeten dalam mengelola sebuah organisasi. Selain itu, diperlukan sumber daya yang mempunyai skill sehingga dapat membantu dan mengembangkan organisasi. Salah satunya adalah organisasi di tingkat desa yaitu Ranting Muhammadiyah Triwidadi. Organisasi ini perlu peningkatan skill sumber daya manusia terutama dalam hal kemampuan berbicara sebagai penceramah atau dai serta relawan Muhammadiyah yang ada ditingkat ranting. Salah satu metode yang digunakan pada kegaitan pengabdian masyarakat ini adalah dengan mengadakan pembekalan bagi relawan dan calon dai di lingkungan Ranting Muhammadiyah Triwidadi. Adapun hasil yang telah dilakukan pada pelaksanaan pengabdian ini adalah memberian pembekalan pada calon dai dan relawan Muhammadiyah di lingkungan Ranting Muhammadiyah Triwidadi. Apalagi pelaksanaan pembekalan Dai dan Relawan dilakukan di masa pandemi Covid-19, sehingga dapat membantu masyarakat terutama dalam hal tuntunan ibadah di masa pandemi dan pertolongan pertama bagi masyarakat yang membutuhkan
Jambi City Diskominfo's (Dinas Komunikasi dan Informasi) Public Service Communication Strategy Through the Jambi City SiKesal (Sistem Informasi Keluhan Masyarakat Online) Application in 2021 Diego Lamone; Nur Sofyan
Jogjakarta Communication Conference (JCC) Vol. 1 No. 1 (2023): The 4th Jogjakarta Communication Conference (JCC)
Publisher : Jogjakarta Communication Conference (JCC)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Communication strategies need to be planned and implemented optimally to improve the quality of public services and build good coordination in carrying out public services. The purpose of this study was to find out the public service communication strategy of DISKOMINFO in Jambi City through the SiKesal application for Jambi City in 2021. This study used a qualitative research method with a case study approach with interview and documentation data collection techniques. The results of this study show that the Jambi City Diskominfo implements strategic communication according to the planning, implementation, and evaluation stages. This study shows the results of how the communication strategy can affect the goals that have been set. Diskominfo aims to provide maximum public services and get satisfaction from the community; it can be proven that all reports from the people of Jambi City through the SiKesal application in 2021 have been successfully responded to.
To What Extent Political Education Can Influences Young Voters’ Perceptions? Ridho Al-Hamdi; Nur Sofyan
Journal of Government and Civil Society Vol 7, No 1 (2023): Journal of Government and Civil Society (April)
Publisher : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31000/jgcs.v7i1.7259

Abstract

This paper sought to examine the influence of the political education program on young voters’ perceptions in responding to a threefold issue: democracy, election, and political parties. By applying a quantitative method, this research employs a regional survey to gather data through a series of intensive training for university students with 17 to 24 in age. There are 37 questions, of which 68 valid respondents shall answer before the training (pre-test) and after the training (post-test). The finding reveals that intensive political education has an authoritative influence in transforming young voters’ perceptions of those issues. It can be proven that most young voters’ perceptions increased from pre-test to post-test. When positive perceptions reached 56.76% in the pre-test, they changed dramatically to 94.59% in the post-test. Conversely, negative perceptions declined from 43.24% in the pre-test to 5.41% in the post-test. This indicates that young voters believe in the fruitfulness and effectiveness of the political education program in constructing the way of thinking and behaving comprehensively toward those three issues. Therefore, this paper not only recommends but also strongly demands that all stakeholders organize such a political education earnestly for young voters to generate future generations who participate in consolidating the democratic fate.Artikel ini merupakan sebuah usaha mengkaji pengaruh program pendidikan politik terhadap persepsi pemilih pemula dalam merespon tiga isu, yaitu demokrasi, pemilu, dan partai politik. Dengan menggunakan metode penelitian kuantitatif, studi ini menggunakan teknik survei yang dilakukan secara regional untuk mengumpulkan data melalui serangkaian pelatihan yang intensif terhadap mahasiswa dengan usia antara 17 dan 24 tahun. Ada 37 pertanyaan di mana 68 responden yang valid harus menjawab sebelum pelatihan (pre-test) dan setelah pelatihan (post-test). Temuan studi ini menunjukkan, bahwa program pendidikan politik yang dilakukan secara intensif memiliki pengaruh yang luar biasa dalam merubah persepsi pemilih pemula terhadap tiga isu tersebut. Ini dibuktikan dengan hasil survei, bahwa mayoritas persepsi responden mengalami peningkatan dari saat pre-test ke post-test. Ketika persepsi positif hanya di prosentase 56,76% saat pre-test, persepsi tersebut meningkat tajam ke prosentase 94,59% saat post-test. Sebaliknya, persepsi negatif turun dari prosentase 43,24% saat pre-test ke prosentase 5,41% saat post-test. Hal ini menunjukkan kenyataan, bahwa pemilih pemula yakin terhadap keberhasilan dan efektivitas program pendidikan politik dalam membentuk cara berfikir dan bertindak yang komprehensif terhadap tiga isu tersebut. Oleh karena itu, artikel ini tidak hanya merekomendasikan tetapi juga meminta secara kuat terhadap sejumlah pihak yang terkait untuk menyelenggarakan program pendidikan politik secara serius terhadap para pemilih pemula agar dapat melahirkan generasi masa depan yang memiliki komitmen untuk mengonsolidasikan nasib demokrasi.