Moh. Shadiqur Rahman
Departemen Sosial Ekonomi Pertanian, Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya, Malang

Published : 3 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

Adopsi Nelayan terhadap Kredit Keuangan Skala Kecil Anthon Efani; Asfi Manzilati; Moh. Shadiqur Rahman
Buletin Ilmiah Marina Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan Vol 7, No 2 (2021): DESEMBER 2021
Publisher : Balai Besar Riset Sosial Ekonomi Kelautan dan Perikanan

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.15578/marina.v7i2.8703

Abstract

Sejumlah studi membuktikan banyaknya pemasalahan modal keuangan yang dihadapi oleh nelayan kecil dan berdampak terhadap kesejahteraan mereka. Salah satu upaya untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah adopsi kredit. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis faktor yang mempengaruhi nelayan kecil untuk mengadopsi kredit. Penelitian ini dilakukan di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur pada bulan November hingga Desember 2018. Responden yang digunakan adalah nelayan kecil dengan kriteria nelayan dengan perahu ≤ 5 GT. Penentuan responden ditentukan dengan teknik simple random sampling dengan jumlah responden yang digunakan sebanyak 100 nelayan. Analisis regresi logit digunakan untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi keputusan nelayan mengadopsi kredit. Hasil penelitian menunjukkan variabel pendapatan, tingkat pendidikan, partisipasi terhadap kelompok nelayan, dan lama trip memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap peluang nelayan untuk mengadopsi kredit. Tingkat pendapatan memiliki nilai koefesien sebesar 7.07E-07, pendidikan sebesar 0.538, koefesien partisipasi dalam kelompok nelayan diperoleh sebesar 1.486, dan lama trip sebesar 0.008. Hasil analisis menunjukkan bahwa partisipasi dalam kelompok nelayan merupakan faktor yang paling signifikan dibanding variabel lain. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa keberadaan kelompok nelayan dalam masyarakat pesisir memiliki peran penting dalam peningkatan kesejahteraan nelayan.Title: Fishermen’s Adoption of Small-Scale CreditSeveral studies have been proved that small-scale fishers face financial problems to achieve their well-being. One strategy to face those problems is credit adoption. This research aims to analyze the factors that affect small-scale fishers to participate in credit adoption—this study was conducted in Paiton District, Probolinggo Regency, East Java. The survey was conducted from November to December 2019. The respondent was used in this study is small-scale fishers who have boat ≤ 5 GT. The respondents were selected by using simple random sampling, with the total sample being 100 fishers. Logit regression analysis was used to estimate the factors affecting smallscale fishers to credit adoption. The result shows that fisher’s income, education level, participation in fishermen groups, and long trips positively and significantly impact fishermen’s probability of adopting the financial credit. Education level has a coefficient value of about 7.07E-07, education level is about 0.538, the coefficient of participation in the fishermen group is about 1.486, and the long trip is about 0.008. The results also indicated that the fishermen group was the most significant factor compared with others. This finding implies that the existence of fishermen groups in the coastal area has an essential role in improving the fishermen well-being.
APLIKASI DAN PENDAMPINGAN USAHA GREENHOUSE MELON DAN PAPRIKA HIDROPONIK SEBAGAI UPAYA PEMBERDAYAAN KORBAN BENCANA LETUSAN GUNUNG SEMERU Hery Toiba; Jaisy Aghniarahim Putritamara; Suyadi Suyadi; Moh. Shadiqur Rahman; Raushanfikr Bushron; Aulia Luqman Aziz; Muhammad Fattah
Jurnal Dinamika Pengabdian (JDP) Vol. 8 No. 2 (2023): JURNAL DINAMIKA PENGABDIAN VOL. 8 NO. 2 MEI 2023
Publisher : Departemen Budidaya Pertanian Fakultas Pertanian UNHAS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20956/jdp.v8i2.24088

Abstract

Persoalan pemulihan ekonomi pasca bencana erupsi Gunung Semeru menjadi perhatian para pemangku kepentingan dalam hal ini pemerintah untuk mendapatkan solusi cepat dan tepat agar berdampak secara langsung untuk masyarakat. Masyarakat di Candipuro Kabupaten Lumajang yang terkena dampak signifikan letusan semeru terhadap lahan pertanian. Berdasarkan citra data satelit yang dirilis Badan Nasional Penanggulangan Bencana pada tahun 2021 bahwa lebih dari 161,5 hektar lahan pertanian hancur di Lumajang. Akibat keterbatasan lahan pertanian tersebut, sangat efektif dalam aplikasi greenhouse di area sekitar warga yang tidak produktif sebagai potensi baru. Keunggulan dari greenhouse adalah tanaman dapat tumbuh dan produksi sepanjang tahun secara kesinambungan tanpa banyak dipengaruhi oleh musim, kualitas hasil tanam yang lebih terjamin, penggunaan pupuk dan pengairan yang lebih efisien, resiko serangan hama dan ancaman penyakit tanaman yang lebih rendah. Berdasarkan latar belakang tersebut maka kegiatan pengabdian masyarakat ini bertujuan untuk memberdayakan masyarakat melalui budidaya tanaman unggul dengan membangun unit greenhouse, pelatihan instalasi dan budidaya sampai pendampingan pemasaran hasil panen. Metode pelaksanaan yang digunakan dalam kegiatan ini meliputi tiga metode yakni Sosialisasi, Penyuluhan dengan Teknik Participatory Rural Appraisal dan Pendampingan. Hasil pelaksanaan program pengabdian menunjukkan bahwa antusiasme kelompok tani sangat tinggi, bahkan sampai dengan proses pemanenan masyarakat proaktif terhadap program yang diinisiasi oleh ketua melalui kegiatan Doktor Mengabdi yakni pembuatan greenhouse dengan sistem irigasi tetes pada tanaman melon dan paprika. Bahkan kegiatan pemberdayaan ini berhasil menjadi pelopor bagi kelompok tani lain untuk membangun greenhouse melon dan paprika hidroponik. Kata kunci: Bencana, greenhouse, hidroponik, melon, paprika, pemberdayaan masyarakat. ABSTRACT The issue of economic recovery after the eruption of Mount Semeru has become a concern for stakeholders, in this case the government wants to get a quick and appropriate solution so that it has a direct impact on the community. Communities in Candipuro, Lumajang district, were significantly affected by the Semeru eruption on agricultural land. Based on satellite data released by the National Disaster Management Agency in 2021, more than 161.5 hectares of agricultural land were destroyed in Lumajang. Due to the limited agricultural land, it is very effective in greenhouse applications as a new potential in unproductive areas. The advantages of the greenhouse are that plants can grow and produce throughout the year in a sustainable manner without being much influenced by the season, the quality of crop yields is more guaranteed, the use of fertilizers and irrigation is more efficient, the risk of pest attacks and the threat of plant diseases is lower. Based on this background, this community service activity aims to recover the economy through optimization of superior plant cultivation by building greenhouse units, installation and cultivation training to marketing assistance for crops. The implementation method used in this activity includes three methods, namely Socialization, Counseling with Participatory Rural Appraisal Techniques and Mentoring. The results showed that the enthusiasm of the farmer groups is very high, even up to the proactive community harvesting process for the program initiated by the chairman through Community service for doctoral degrees activities, namely making greenhouses with drip irrigation systems on melon and peppers plants. In fact, this empowerment activity has succeeded in becoming a pioneer for other farmer groups to build hydroponic melon and peppers greenhouses. Keywords: Disaster, greenhouse, hydroponics, melon, peppers, community empowerment.
Pekerjaan Alternatif Sebagai Strategi Adaptasi Nelayan terhadap Perubahan Iklim (Studi Kasus di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo) Moh. Shadiqur Rahman; Hery Toiba; Anthon Efani
HABITAT Vol. 30 No. 1 (2019): April
Publisher : Department of Social Economy, Faculty of Agriculture , University of Brawijaya

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21776/ub.habitat.2019.030.1.1

Abstract

Penelitian ini dilaksanakan untuk mengetahui dampak pekerjaan alternatif sebagai strategi adaptasi perubahan iklim terhadap pendapatan nelayan. Propensity Score Matching (PSM) adalah metode yang digunakan, dengan tujuan untuk memperoleh nilai dari dampak pekerjaan alternatif terhadap pendapatan nelayan tanpa adanya bias dari setiap responden. Responden dalam penelitian ini yaitu nelayan kecil di Kecamatan Paiton, Kabupaten Probolinggo. Hasil analisis menunjukkan bahwa pekerjaan alternatif memiliki dampak positif terhadap pendapatan nelayan. dimana nelayan yang melakukan pekerjaan alternatif memiliki pendapatan yang lebih tinggi dibanding nelayan yang tidak melakukan pekerjaan alternatif. Hal ini menyiratkan bahwa perlu adanya pemerataan informasi terhadap seluruh nelayan terkait pentingnya melakukan pekerjaan alternatif.