Penelitian ini menganalisis strategi Komunikasi Antar Pribadi (KAP) dalam mencegah love grooming di media sosial di Nusa Tenggara Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan pendekatan deskriptif, serta teori peluru sebagai landasan analisis. Hasil penelitian menunjukkan bahwa teori peluru membantu menjelaskan bagaimana pelaku grooming menggunakan media sosial untuk memengaruhi pikiran dan perilaku korban. Metode KAP, dengan tiga prinsip utamanya yaitu meningkatkan keakraban, teknik berbicara dan mendengarkan, serta komitmen, terbukti efektif dalam mencegah grooming. Me tode ini mampu meningkatkan pengetahuan kognitif, membangun empati afektif, dan mendorong tindakan konatif. Peningkatan literasi digital juga berperan penting dalam membantu anak-anak memahami risiko interaksi online. Dengan pendidikan dan penyuluhan yang tepat, anak-anak dapat lebih mudah mengenali dan menghindari upaya love grooming. Penelitian ini menyoroti pentingnya peran keluarga dan masyarakat dalam memberikan edukasi mengenai bahaya grooming dan pentingnya komunikasi terbuka untuk mencegah terjadinya kasus tersebut. This research analyzes the Interpersonal Communication (IEC) strategy in preventing love grooming on social media in West Nusa Tenggara. The research method used is qualitative, with a descriptive approach and bullet theory as the basis for analysis. The results show that bullet theory helps explain how grooming perpetrators use social media to influence victims' thoughts and behaviours. The KAP method, with its three main principles of increasing familiarity, speaking and listening techniques, and commitment, proved effective in preventing grooming. This method is able to increase cognitive knowledge, build affective empathy, and encourage conative action. Improving digital literacy also plays an important role in helping children understand the risks of online interactions. With proper education and counselling, children can more easily recognize and avoid love grooming attempts. This research highlights the important role of families and communities in providing education about the dangers of grooming and the importance of open communication to prevent such cases.