Fenomena transfer Bahasa dari sumber Bahasa pertama, kedua, ketiga, dan seterusnya ke dalam Bahasa lain atau yang disebut dengan interferensi menjadi suatu perhatian untuk dikaji dalam bidang kebahasaan. Indonesia adalah negara yang berkembang, dan untuk mendapatkan predikat sebagai negara maju maka masyarakatnya setidaknya mampu menguasai Bahasainggris sebagai Bahasa internasional. Oleh karenanya, Bahasa inggris sebagai Bahasa asing dijadikan sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah guna mendukung penguasaan Bahasa inggris untuk seluruh masyarakat di Indonesia. Namun, seringnya siswa di sekolah merasa sulit untuk mengaplikasikan struktur Bahasa inggris dengan benar, dan lebih memilih untuk mentransfer struktur Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa inggris. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi: (1) bentuk-bentuk interferensi leksikal dan gramatikal dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris, dan (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi interferensi. Penelitian ini menggunakan kualitatif yang berlokasi di SMA Negeri Ngoro, khususnya siswa X IPS 3, terdapat 25 responden yang dipilih sesuai dengan kriteria penelitian. Serta, kuisioner yang digunakan untuk menggali informasi lebih dalam terkait dengan faktor-faktor yang menyebabkan siswa menginterferensi Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris menunjukkan bahwa beberapa faktor menjadi pemicu adanya interferensi, antara lain adalah faktor sosial, faktor perkembangan siswa, markedness, dan prototypicality. Kesimpulannya, interferensi dari Bahasa Indonesia ke dalam Bahasa Inggris masih terjadi dengan jumlah yang besar, khususnya dalam penggunaan kata dan struktur Bahasa Indonesia yang diterjemahkan secara langsung. Namun, interferensi dapat saja diatasi dengan membiasakan penggunaan Bahasa Inggris selama kelas berlangsung dengan dampingan guru, guna membantu siswa untuk mengembangkan kemampuan berbahasa Inggris dalam segi penulisan dengan menggunakan leksikal dan struktur Bahasa yang sesuai dengan tata aturan Bahasa Inggris.