Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Kajian Penggunaan Waktu Menonton Tayangan Layar Kaca Terhadap Disiplin Belajar Siswa di Rumah Aliahardi Winata; Muhamad Yunus; Zedi Muttaqin
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 7, No 1: Januari 2022
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v7i1.7429

Abstract

Abstrak: Tayangan layar kaca tidak bisa dipungkiri memberikan efek yang cukup besar dalam kehidupan masyarakat, baik itu secara positif maupun negative. Salah satu efek negative yang ditimbulkan oeh yayangan layar kaca ini adalah dapat menyita waktu keseharian masyarakat khususnya siswa yaitu disiplin belajar mereka. Televisi dan video gem sebagai media layar kaca yang paling disukai, sebagai factor penyebab siswa menjadi malas dalam belajar dan mengerjakan tugas-tugas sekolah. Berdasarkan isi pokok masalah dapat dirumuskan bagaimana penggunaan waktu menonton tayangan layar kaca terhadap disiplin belajar siswa dirumah yan kemudian di spesifikan lagi untuk mencari jumlah waktu yang digunakan, waktu penggunaaan ,tempat penggunaan baru kemudian dicari hubungannya dengan disiplin belajar siswa tersebut Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis penelitian deskriptif. Hasil penelitian ini menemukan bahwa jumlah waktu yang digunakan oleh siswa dalam menonton layar kaca rata-rata selama 4-5 jam dalam sehari anak laki-laki dan anak SMA lebih banyak menonton dari pada anak SMP dan anak perempuan. Sedangkan waktu yang digunakan untuk menonton lebih sering pada malam hari dari pada siang atau sore harinya. Tempat untuk menonton televisi juga lebih banyak dirumah daripada diluar rumah, tetapi untuk bermain video game lebih sering diluar rumah. Berasarkan jumlah, waktu dan tempat tersebut ditemukan bahwa sebanyak 80% siswa lebih banyak menggunakan waktunya untuk menonton tanyangan layar kaca daripada belajar dirumah. Abstract: It is undeniable that glass screen shows have a considerable effect on people's lives, both positively and negatively. One of the negative effects caused by the glass screen foundation is that it can take up people's daily time, especially students, namely their learning discipline. Television and video gems are the most preferred screen media, as factors that cause students to be lazy in studying and doing school assignments. Based on the main content of the problem, it can be formulated how the use of screen time watching television shows on students' learning discipline at home which is then specified again to find the amount of time used, the time of use, the place of use and then look for the relationship with the student's learning discipline. The approach in this study uses research qualitative with descriptive research type. The results of this study found that the average amount of time spent by students watching television for 4-5 hours a day, boys and high school students watched more than junior high school students and girls. While the time spent watching more often at night than in the afternoon or evening. There are also more places to watch television at home than outside, but to play video games more often outside the home. Based on the number, time and place, it was found that 80% of students spent more time watching television than studying at home. 
PKM PENINGKATAN KUALITAS HASIL EVALUASI PEMBELAJARAN SISWA MENGGUNAKAN ANALISIS BUTIR SOAL DENGAN PROGRAM ITEMAN DAN SPSS DI DESA JAGO KECAMATAN PRAYA KABUPATEN LOMBOK TENGAH PROVINSI NUSA TENGGARA BARAT Muhamad Yunus; Lalu Wirajayadi; Neni Suryanirmala; Aliahardi Winata; Zul Haeri
J-ABDI: Jurnal Pengabdian kepada Masyarakat Vol. 1 No. 3: Agustus 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.53625/jabdi.v1i3.157

Abstract

Tenaga pendidik (guru) sebagai fasilitator peserta didik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan dalamn melakukan analisis butir soal. Identifikasi terhadap setiap butir item soal dilakukan dengan harapan akan menghasilkan berbagai informasi berharga yang pada dasarnya akan menjadi umpan balik guna melakukan perbaikan, pembenahan, dan penyempurnaan terhadap butir soal. Madrasah Aliyah Miftahul Iman NW Bundua (mitra 1) dan Madrasah Aliyah Nurul Anwar (mitra 2) sebagai mana diketahui bahwa banyak tenaga pendidikanya yang tidak memiliki kompetensin menganalisis butir soal. Instrumen yang digunakan tenaga pendidik masih didominasi dari buku dan LKS. Hal tersebut menunjukkan bahwa guru belum mengetahui kualitas tes yang digunakan sehingga diperlukan peningkatan kompetensi guru melaui pelatihan analisis butir soal. Analisis butir soal yang diberikan berupa analisis butir soal dengan menggunakan program Iteman dan SPSS. Guru sebagai objek pelaksanaan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) diharapkan mampu menyusun butir soal yang memiliki tingkat kesukaran, daya pembeda serta fungsi distraktor yang baik. Butir soal soal yang sudah dilakukan analisis akan dikumpulkan menjadi satu kemudian akan dibentuk menjadi bank soal bagi. Pelaksanaan kegiatan ini akan dilaksanakan melalui beberapa tahapan diantaranya (1) tahap pelatihan program yang akan di isi dengan pemahan konsep dari setiap bentuk analisis. (2) Tahap pendampingan analisis butir soal bagi peserta. (3) Tahap implementasi program yang dilaksanakan melalui uji coba hasil analisis butir soal kepada peserta didik di masing-masing mitra. Luaran yang diperoleh dari Program Kemitraan Masyarakat ini adalah berupa bank soal, yang selanjutnya dapat digunakan sebagai acuan pembuatan dan pengembangan butir soal yang lebih berkualitas
CERMINAN BUDAYA DALAM BAHASA DAERAH: SEBAGAI PENANDA IDENTITAS DIRI MASYARAKAT SASAK Lalu Wirajayadi; Muhamad Yunus; Neni Suryanirmala; Aliahardi Winata; Zul Haeri
Journal of Innovation Research and Knowledge Vol. 1 No. 3: Agustus 2021
Publisher : Bajang Institute

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (159.792 KB)

Abstract

Cerminan budaya dalam bahasa daerah merupakan pernyataan bahwa bahasa sangat dipengaruhi oleh kebudayaan, sehingga segala yang ada dalam kebudayaan akan tercermin di dalam bahasanya, begitu juga sebaliknya. Hal ini memperlihatkan penggunaan bahasa daerah tersebut oleh masyarakat Sasak mencerminan kebudayaan masyarakat tersebut sekaligus memberikan kontribusi untuk mempertahankan identitas diri masyarakat Sasak dalam modernisasi kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu, Permasalahan yang hendak diungkapkan dalam penelitian ini, yaitu: bagaimanakah budaya tercermin dalam bahasa daerah dan penggunaan bahasa daerah sebagai penanda identitas diri masyarakat Sasak? Adapun penelitian ini bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai budaya tercermin dalam bahasa daerah dan penggunaan bahasa daerah sebagai penanda identitas diri masyarakat Sasak. Jenis penelitian adalah deskriptif kualitatif. Data penelitian ini adalah fenomena kehidupan bermasyarakat yang masih dilakukan dalam kegiatan tertentu oleh masyarakat Sasak. Data dikumpulkan dengan teknik observasi, wawancara dan catat. Sedangkan analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif. Artinya, teknik yang berusaha menguraikan dan menggambarkan data yang telah dikumpulkan atau ada, kemudian selanjutnya dianalisis. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kandungan setiap budaya terungkap dalam bahasanya. Cerminan budaya dalam bahasa daerah itu terlihat pada penggunaan kosa kata, dimana penggunaan bahasa daerah tersebut menandakan identitas diri masyarakat Sasak
Analisis Pengaruh Pendidikan dan Pelatihan Terhadap Kinerja Perangkat Desa pada Desa Pemepek Muhamad Yunus; Zul Haeri; Neni Suryanirmala
Jurnal Ilmiah Telaah Vol 8, No 1: January 2023
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/telaah.v8i1.13367

Abstract

This study aims to analyze the effect of education and training on the performance of village officials. This research was held in Pemepek Village, Pringgarata District, Central Lombok Regency. The sampling technique used in this study is Saturated Sampling. The sample in this study was employees of the Village Apparatus, which totaled 30 respondents. This research is a quantitative research and data analysis model using multiple linear regression. The results of this study show that partially in education and training research the calculated F value was obtained 9,061 while the F value of the table was 3.35, it can be known that the F value is calculated 9,061 > the F value of the table 3.35 with a significant level of 0.001 because the significant level < 0.05, then this regression model can be used for performance variables at the pekpek village office, in other words, it can be said that the variables of education and training together (simultaneously) have an effect on  significant to performance.