Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

MANAJEMEN STRES DAN ANSIETAS UNTUK PENURUNAN TEKANAN DARAH Ayu Pratiwi; Yunike Edmaningsih
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (120.796 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.2977

Abstract

ABSTRAKKesehatan jiwa merupakan kondisi dimana seseorang dapat berkembang secara fisik, mental, spiritual serta sosial, serta mampu memberikan kontribusi bagi masyarakatnya. Individu tidak dapat bebas dari stres. Apabila stres tidak dikelola dengan baik dapat berlanjut menjadi ansietas dan masalah kesehatan jiwa lainnya. Data Riskesdas 2018 menunjukkan terjadi peningkatan jumlah penderita psikosis dari 1,7% menjadi 7% per mil, sedangkan penderita gangguan mental emosional meningkat dari 6 menjadi 9% per mil. Jumlah penderita depresi di provinsi Banten mencapai 8.7%. Tingginya jumlah penderita gangguan jiwa dari waktu ke waktu membutuhkan tindakan promosi dan pencegahan gangguan jiwa. Pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan agar warga masyarakat mampu mengenali tanda dan gejala stres dan ansietas serta dapat melakukan cara pengelolaannya. Kegiatan ini dilakukan melalui penyuluhan dan demonstrasi cara mengelola stres dan ansietas berupa teknik relaksasi napas dalam dan afirmasi positif, yang dihadiri 50 warga yang dihadiri oleh kader dan pengurus RT dan Kepala RW kp Gandu  RT/RW 02/04 Desa Sindang Jaya kecamatan Sindang Jaya selaku mitra. Hasil kegiatan diukur dengan membandingkan nila pre-test dan post-test pengetahuan pasien sebelum dan sesudah dilakukan pemberian materi. Hasilnya, terdapat peningkatan pengetahuan warga sebelum dilakukan penyuluhan dengan persentase sebesar 60% dan setelah dilakukan penyuluhan persentase sebesar 100%. terkait kesehatan jiwa, tanda gejala stres dan ansietas. Warga juga mampu melakukan tindakan yang diajarkan untuk mengelola stres dan ansietas. Kegiatan ini diharapkan dapat dilaksanakan secara berkelanjutan dengan bantuan para kader masyarakat. Kata Kunci: ansietas; kesehatan jiwa; stres. ABSTRACTMental health is a condition in which a person can develop physically, mentally, spiritually and socially, and is able to contribute to his community. Individuals cannot be stress free. If stress is not managed properly it can lead to anxiety and other mental health problems. Riskesdas 2018 data shows an increase in the number of psychosis sufferers from 1.7% to 7% per mile, while people with mental emotional disorders have increased from 6 to 9% per mile. The number of people suffering from depression in Banten province reached 8.7%. The high number of people with mental disorders from time to time requires promotional action and prevention of mental disorders. This community service aims to make community members able to recognize the signs and symptoms of stress and anxiety and be able to do how to manage them. This activity was carried out through counseling and demonstrations on how to manage stress and anxiety in the form of deep breath relaxation techniques and positive affirmations, which was attended by 50 residents attended by cadres and administrators of RT and Head of RW Kp Gandu RT / RW 02/04 Sindang Jaya Village, Sindang Jaya District as partners. The results of the activity were measured by comparing the pre-test and post-test values of the patient's knowledge before and after giving the material. As a result, there was an increase in the knowledge of the residents before extension with a percentage of 60% and after extension the percentage of 100%. related to mental health, signs of stress and anxiety. Residents are also able to take actions that are taught to manage stress and anxiety. This activity is expected to be carried out in a sustainable manner with the help of community cadres. Keyword: anxiety; mental health; stress
Faktor Faktor Kejadian Kurang Energi Protein (KEP) Pada Anak Balita Bambang Mardisantosa; Daman Huri; Yunike Edmaningsih
Jurnal Kesehatan Vol 6 No 3 (2017): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (956.223 KB) | DOI: 10.37048/kesehatan.v6i3.14

Abstract

Balita adalah kelompok umur yang paling rentan menderita kekurangan gizi, terutama Kekurangan Energi Protein (KEP). PEM adalah kondisi kekurangan gizi yang disebabkan oleh rendahnya konsumsi zat energi dan zat protein dalam makanan sehari-hari sehingga tidak memenuhi Tingkat Kecukupan Gizi (RDA) dan atau penyakit tertentu. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif korelasi PEM pada bayi dengan asupan makanan, penyakit menular, ketersediaan makanan. Hasil penelitian menunjukkan proporsi balita yang mengalami KEP adalah 2,8%. Hasil dari faktor-faktor yang terkait dengan kejadian PEM pada bayi adalah asupan makanan, penyakit menular, pemanfaatan tunjangan kesehatan, pekerjaan ibu, pendidikan ibu. Saran untuk implementasi program intervensi gizi fokus pada kelompok rentan, promosi kesehatan gizi dan kerjasama lintas sektor. Karena ada hubungan antara asupan makanan dan kejadian KEP pada bayi, disarankan bagi ibu untuk memberikan asupan makanan bergizi seimbang kepada bayinya dan agar ibu tidak enggan mengambil keuntungan dari layanan yang ada di sekitar rumah mereka seperti posyandu, puskesmas sehingga bayi mereka dapat diketahui menumbuhkan bunga.
Kecerdasan Spiritual Dengan Tingkat Stres Perawat Pada Masa Covid-19 Di RSUD Kabupaten Tangerang Ayu Pratiwi; Yunike Edmaningsih; Tita Yulia; Achmad Abdul Lutfbis
Jurnal Kesehatan Vol 10 No 2 (2021): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v10i2.377

Abstract

ABSTRACT Background: pandemic covid-19 cause nurses to experience stress due to unstable emotions so easily angry, worried about exposed to covid-19, many duties and responsibilities can increase the workload so it takes high spiritual intelligence to lower stress levels. Research objective: to find out whether there is the relationship of spiritual intelligence with a nurse’s stress level on during covid-19 at RSU Kabupaten Tangerang. research metode: Using research quantitative descriptive correlation to find out variable spiritual intelligence with nurse’s stress level. Sampling technique are using total sampling with sample numer 107 respondents. research results: the data analysis technique used is chi square test on spiritual intelligence with nurse’s stress level the result are p-value 0,000 <0,05 with pearson correlation 0,403 wich mean is relationship rate moderate. Conclusions : That there is a relationship of spiritual intelligence with a nurse’s stress level on during covid-19 at RSU Kabupaten Tangerang. suggestion: The Nurses can do stress management, improve knowledge of high spiritual intelligence to lower stress levels.
Hubungan Kecerdasan Emosional Dengan Tingkat Stres Perawat Pada Masa Covid-19 Di RSU Kabupaten Tangerang Ayu Pratiwi; Yunike Edmaningsih; Tita Yulia; Mohamad Riki Fauzi
Jurnal Kesehatan Vol 11 No 2 (2022): Jurnal Kesehatan
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yatsi

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37048/kesehatan.v11i2.483

Abstract

Background: Pandemic covid-19 cause nurses to experience stress due to unstable emotions so easily angry, worried about exposed to covid-19, many duties and responsibilities can increase the workload so it takes high emotional intelligence to lower stress levels. Research objective: to find out whether there is the relationship of emotional intelligence with a nurse’s stress level on during covid-19 at RSU Kabupaten Tangerang. Research metode: using research quantitative descriptive correlation to find out variable emotional intelligence with a nurse’s stress level. Sampling technique are using total sampling with sample number 107 respondents. research resultsthe data analysis technique used is chi square test on emotional intelligence with nurse’s stress level, the results are p-value 0,000 <0,05 with pearson correlation 0,459 wich mean is relationship rate moderate. Conclusions : That there is a relationship of emotional intelligence with a nurse’s stress level on during covid-19 at RSU Kabupaten Tangerang. suggestion: The Nurses can do stress management, improve knowledge of high emotional intelligence to lower stress levels.