Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search

PELATIHAN INSECT MACRO PHOTOGRAPHY MENGGUNAKAN SMARTPHONE DAN KOMERSIALISASINYA MELALUI PHOTO STOCK WEBSITE BAGI REMAJA DI DESA JUBUNG KABUPATEN JEMBER Ankardiansyah Pandu Pradana; Agung Sih Kurnianto; Wildan Muhlison; Hasbi Mubarak; Maria Azizah; Rachmi Masnilah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 6, No 1 (2022): Maret
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v6i1.7871

Abstract

ABSTRAKKeanekaragaman serangga di Desa Jubung – Kabupaten Jember berpotensi untuk dijadikan objek fotografi makro serangga. Foto makro serangga dapat dijual melalui situs stok foto. Program ini bertujuan untuk memberikan pelatihan fotografi makro serangga menggunakan smartphone, teknik editing foto makro, dan komersialisasi foto makro menggunakan photo stock website. Pelatihan dilakukan dengan metode ceramah dan diskusi dua arah, serta praktik langsung. Praktek langsung dibagi menjadi dua sesi, yaitu praktek fotografi dan praktek editing foto. Hasil pelatihan menunjukkan bahwa seluruh peserta mengalami peningkatan pengetahuan, keterampilan, dan motivasi. Berdasarkan hasil Wilcoxon Signed Rank Test dengan α 0,05 diketahui bahwa peningkatan yang terjadi setelah pelatihan cukup signifikan. Semua peserta juga memiliki akun di photo stock website dan dapat mengkomersialkan foto mereka secara online. Kata kunci: kreatif; digital; dreamstime; ekonomi; lensbong ABSTRACTThe diversity of insects in Jubung Village – Jember Regency has the potential to be used as an object for insect macro photography. Macro photos of insects can be sold through the photo stock website. This program aimed to provide training on insect macro photography using smartphones, macro photo editing techniques, and macro photo commercialization using photo stock websites. The training was conducted using the lecture method, two-way discussion, and hands-on practice. The hands-on practice is divided into two sessions, namely the photography practice and the photo editing practice. The results of the training showed that all participants experienced increased knowledge, skills, and motivation. Based on the Wilcoxon Signed Rank Test results with α 0.05, it was found that the increase that occurred after the training was significant. All participants also have an account on the photo stock website and can commercialize their photos online. Keywords: creative; digital; dreamstime; economy; lensbong
Produksi Dan Mutu Benih Bayam Hijau (Amaranthus hybridus L.) pada Aplikasi Pupuk Boron dan Pemangkasan Pucuk : Seed Production and Quality of Green Spinach (Amaranthus hybridus L.) on Boron Fertilizer Application and Shoot Pruning Maria Azizah; Mela Rosantika
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 23 No 2 (2023): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v23i2.3895

Abstract

Bayam hijau adalah salah satu komoditi hortikultura populer di Indonesia. Produktivitas bayam dapat dijaga dengan menjaga ketersediaan benih bermutu. Produksi benih yang tinggi dapat dicapai dengan baik dengan menerapkan teknis budidaya yang tepat termasuk pemupukan dan pemangkasan pucuk. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh aplikasi pupuk boron dan pemangkasan pucuk pada produksi dan mutu benih bayam hijau. Penelitian dilaksanakan pada bulan Agustus - November 2022 di Munder, Yosowilangun, Kabupaten Lumajang. Penelitian dilaksanakan menggunakan Rancangan Acak Kelompok Faktorial yang terdiri dari dua faktor yaitu pemangkasan pucuk yang terdiri dari 3 taraf (T1: 15 cm, T2: 25 cm dan T3: 35 cm) dan dosis pupuk boron terdiri dari 3 taraf  (B1: 1 kg/ha, B2: 1,5 kg/ha dan B3: 2 kg/ha). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemangkasan pucuk tidak berpengaruh pada parameter produksi benih yaitu bobot benih per tanaman produksi benih per plot, produksi benih per hektare dan bobot 1000 butir benih. Pemangkasan pucuk memberikan pengaruh sangat nyata pada parameter kecepatan tumbuh (20,15 %) dan daya berkecambah (93,69 %). Dosis pupuk boron 2 kg/ha (B3) menunjukkan hasil paling baik pada parameter bobot benih per tanaman (12,78 gram), produksi benih per plot (329,87 gram), produksi benih per hektare (616,45 kg) dan bobot 1000 butir (0,829 gram), namun tidak memberikan pengaruh yang nyata pada parameter kecepatan tumbuh dan daya berkecambah
Respon pertumbuhan dan produksi benih kenikir (Cosmos caudatus Kunth) pada aplikasi Pupuk kandang kambing dan giberelin: Growth and seed production response of cosmos caudatus to aplication of sheep manure and giberellin Diska Olivia Putri; Maria Azizah; Ismail Saleh
Jurnal Ilmiah Inovasi Vol 24 No 2 (2024): Agustus
Publisher : Politeknik Negeri Jember

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.25047/jii.v24i2.4426

Abstract

Kenikir (Cosmos caudatus) merupakan sayuran indigenous yang berpotensi untuk dikembangkan. Permasalahan utama sayuran indigenous adalah ketersediaan benih bermutu masih belum terpenuhi dan kualitasnya belum terstandar. Produksi benih dapat dioptimalkan dengan budidaya tanaman dengan penggunaan pupuk kandang yang berperan meningkatkan sifat fisik tanah dan giberelin untuk meningkatkan pembungaan dan produksi benih. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh dosis pupuk kandang dan konsentrasi giberelin terhadap produksi benih Cosmos caudatus. Penelitian dilaksanakan pada bulan September 2022 hingga Maret 2023 di Desa Tegalwaru, Mayang, Jember. Metode yang digunakan adalah Rancangan Acak Kelompok faktorial. Faktor pertama yaitu dosis pupuk kandang yang terdiri ari 10 ton/ha (P1), 15 ton/ha (P2), 20 ton/ha (P3). Faktor kedua yaitu konsentrasi giberelin yang terdiri dari 20 ppm (G1), 30 ppm (G2), 40 ppm (G3). Hasil penelitian menunjukkan bahwa dosis pupuk kandang 20 ton/ha paling baik pada diameter batang (2,04 cm). Perlakuan konsentrasi giberelin 40 mg/l memberikan respon nyata pada parameter tinggi tanaman (204,28 cm), diameter batang (20,02 cm), dan jumlah bunga (70 bunga). Perlakuan yang diberikan belum menunjukkan pengaruh pada produksi benih dan bobot 1000 butir benih yang dihasilkan.