Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

KKN-PPM (OH-BISA) OLAHAN BUAH PISANG “MANURUN” BERNILAI EKONOMI DAN BERBASIS TEKNOLOGI ADAFTIF LAHAN RAWA DI DESA MADUREJO KECAMATAN SAMBUNG MAKMUR KABUPATEN BANJAR Nurul Huda; Akhmad Yusuf
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (750.522 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v1i2.460

Abstract

Desa Madurejo merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan Sambung Makmur KabupatenBanjar Provinsi Kalimantan Selatan. Tanah Banjar yang sebagian berupa rawa-rawa yang subur danlahan perkebunan yang luas menjadikan Kabupaten Banjar terkenal sebagai penghasil pisang terbesarterutama pisang “Manurun” di Kalimantan Selatan. Panen buah pisang tidak mengenal musim. Namunketika masa panen besar, produksi buah pisang sangat melimpah. Permasalahan yang timbul darikondisi maraknya kebun buah pisang di Sambung Makmur Kab. Banjar adalah kesulitan dalammemasarkan produk buah pisang. Buah pisang setelah panen tidak dapat bertahan lama. Banyaknyapesaing menaikkan resiko buah pisang menjadi busuk ketika buah segar tersebut tidak habis terjual.Sebuah solusi menggunakan teknologi tepat guna diperlukan untuk mengolah buah pisang segartersebut menjadi suatu produk yang relatif bertahan lama, sehingga kerugian akibat tidak habisterjualnya buah pisang segar dapat dieliminasi. Hal inilah yang menjadi dasar tercetusnya hibahpengabdian dengan tema “KKN-PPM (OH-BISA) Olahan Buah Pisang “Manurun” Bernilai Ekonomi danBerbasis Teknologi Adaptif Lahan Rawa di Desa Madurejo Kecamatan Sambung Makmur KabupatenBanjar”. Tujuan umum dari pengolahan buah pisang segar ini,diharapkan program ini tidak hanya akanmenambah nilai (added value) dari buah pisang itu sendiri, namun juga meningkatkan taraf ekonomimasyarakat sekitar melalui potensi penciptaan lapangan kerja berbasis olahan buah pisang pascapanen. Adapun target capaian program ini adalah (1) Produksi olahan buah pisang(keripik, Sale, Selaidan dodol) dengan teknologi tepat guna, (2) Peningkatan pendapatan masyarakat sebesar 50% daripendapatan sebelumnya, (3) Pembuatan manajemen pemasaran produk yang efektif dan inovatif (4)Peningkatan swadana dan swadaya masyarakat, serta mengajak mitra untuk meningkatkan perhatianterhadap masyarakat sekitar, khususnya di bidang peningkatan taraf ekonomi.(5) Peningkatan SoftSkill Mahasiswa
PKM: KELOMPOK USAHA KERIPIK PISANG “CINTA” DAN “ROMANTIS” MANURUN KHAS BANJAR DI BANJARBARU DAN MARTAPURA Thresye Thresye; Nurul Huda
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 1, No 2 (2018): Mei
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (474.622 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v1i2.461

Abstract

Desa Pesayangan , Kec. Martapura, Kab. Banjar merupakan salah satu penghasil buah pisang. Di DesaPesayangan terdapat beberapa UKM keripik Pisang sebagai usaha utama masyarakat. Selain diMartapura terdapat pula UKM keripik Pisang yang berada di desa Guntung Manggis KecamatanLandasan Ulin Kota Banjarbaru. Dua UKM diataranya yang menjadi mitra kegiatan PKM adalah UKMMawar penghasil keripik Pisang “CINTA” di Guntung Manggis Banjarbaru dan UKM Kenanga penghasilkeripik Pisang “ROMANTIS” di Pesayangan Martapura.Berdasarkan keterangan yang dihimpun daridua kelompok UKM keripik pisang terdapat beberapa masalah dan kendala dalam menjalankanusaha keripik pisang. Kendala dan masalah tersebut adalah proses produksi, belum adanyadiversifikasi rasa, belum adanya ijin usaha atau PIRT dan menejemen usaha. Pembuatan atau produksikeripik pisang masih menggunakan peralatan tradisional dan dilakukan secara manual, sehinggaproduksi tidak optimal dan berakibat tidak dapat memenuhi permintaan pasar, belum adanyadiversifikasi rasa, dan belum adanya nomor ijin usaha atau PIRT, selain itu menejemen usaha yangmasih konvensional, yaitu mencampurkan antara keuangan rumah tangga dan keuangan UKM,menyebabkan tidak diketahuinya untung rugi dari usaha keripik pisang tersebut. Hal ini menjadikanusaha keripik pisang di Guntung Manggis dan Pesayangan belum berkembang. Hal ini juga yangmenyebabkan daya saing keripik pisang produksi UKM Mawar desa Guntung Manggis dan UKMKenanga desa Pesayangan belum bisa bersaing dengan produk dari Jawa yang dikemas sangat bagusdan serta variasi rasa yang menarik.Hasil Luaran yang dicapai dari program PKM ini khususnya untukpihak mitra adalah: terdapat peralatan produksi keripik pisang, peningkatan produksi keripik pisanghingga 50% dari 4 tandon per minggu menjadi 6 tandon perminggu, meningkatkan pendapatan UKMkeripik pisang hingga 45% dari 1,5 Juta perbulan menjadi 2 Juta perbulan, terdapat variasi rasa keripik,terdapat ijin usaha atau PIRT (Proses), terdapat kemasan yang menarik untuk mengemas keripikpisang dan terdapat jalinan kerja sama dengan minimarket dan toko oleh-oleh untuk memperluasjaringan pemasaran.