Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENGRAJIN TENUN KAMPUNG ALOR Ariency Kale Ada Manu; Rima Nindia Selan; Theodora M. Tualaka; Yosefina K.I.D.D Dhae
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6465

Abstract

ABSTRAKRumah Tenun Kampung Alor merupakan salah satu kelompok tenun yang sudah maju dan berkembang di kota Kupang. Rumah Tenun Kampung Alor sudah berdiri sejak tahun 2014, produk yang dihasilkan tidak hanya sarung atau selimut dan selempang tenun tetapi juga berbagai asesoris tenun seperti anting, kalung, gelang, sepatu, tas serta dasi dari bahan tenunan. Rumah Tenun Kampung Alor juga memiliki galeri sendiri untuk menjual produk – produknya. Dalam kondisi pandemi sekarang ini, hal yang menjadi pemasalahan yaitu proses pemasaran produk. Didasarkan dari permasalahan yang dihadapi mitra maka kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada mitra dalam hal manajemen usaha dan digital marketing. Dalam kegiatan pengabdian digunakan metode penyuluhan dan latihan membuat analisa SWOT sederhana untuk menganalisa usaha tenun yang sudah dijalankan selama ini. Dari kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Bulan Agustus didapat hasil yang sangat baik, karena mitra sudah dapat membuat analisa SWOT dan strategi pemasaran untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Kata kunci: kain tenun;kain tenun alor; manajemen usaha; analisa; SWOT. ABSTRACTThe Kampung Alor Weaving House is one of the weaving groups that has developed and developed in the city of Kupang. The Kampung Alor Weaving House has been established in 2014, the products produced are not only sarongs or blankets and woven sashes but also various weaving accessories such as earrings, necklaces, bracelets, shoes, bags, and ties made of woven materials. The Kampung Alor Weaving House also has a gallery to sell its products. In the current pandemic conditions, the problem is the product marketing process. Based on the problems faced by partners, this service activity is carried out to provide additional knowledge to partners in terms of business management and digital marketing. In-service activities, counseling, and training methods are used to make a simple SWOT analysis to analyze the weaving business that has been carried out so far. From the service activities carried out in August, very good results were obtained because partners were able to make SWOT analysis and marketing strategies to overcome the problems they faced. Keywords: woven fabric; alor woven fabric; business management; SWOT analysis.
PELATIHAN TEKNIK PEWARNAAN BAGI PENGRAJIN TENUN DESA NEKMESE KECAMATAN AMARASI SELATAN Rima Nindia Selan; Ariency K. Ada Kale; Theodora M. Tualaka
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6400

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memperkenalkan dan melatih para pengrajin untuk menggunakan teknik pewarnaan celup dengan zat warna napthol, yang dapat menjaga warna tetap awet dan kualitas hasil tenun lebih baik. Kain Tenun NTT memiliki banyak motif yang sangat menarik dan sudah terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Luar Negeri. Untuk mempertahankan kualitas kain tenun, maka pengrajin harus memperhatikan teknik pewarnaan. Selama ini pengrajin tenun Desa Nekmese menggunakan wantex sebagai bahan untuk pewarna, tetapi kelemahannya warna kain tenun akan luntur jika dicuci. Dengan kegiatan pengabdian ini pengrajin mendapat tambahan pengetahuan teknik pewarnaan dengan menggunakan zat warna napthol yang dapat menjaga kualitas warna kain tenun. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pelatihan dan praktek langsung, sehingga peserta bisa memahami setiap prosesnya serta hasil pengabdian peserta sudah mampu mengalikasikan teknik pewarnaan celup dengan zat warna napthol. Kata kunci: teknik pewarnaan; pengrajin tenun; zat warna napthol. ABSTRACTThis Community Service activity aims to introduce and train craftsmen to use the dyeing technique with naphthol dyes, which can keep the color durable and the quality of the weaving better. NTT Woven Fabrics have many very interesting motifs and are well known not only in Indonesia but also abroad. To maintain the quality of woven fabrics, craftsmen must pay attention to coloring techniques. So far, the weaving craftsmen of Nekmese Village use wantex as a dye, but the weakness is that the color of the woven fabric will fade when washed. With this service activity, craftsmen get additional knowledge of coloring techniques using naphthol dyes that can maintain the color quality of woven fabrics. This service activity is carried out using a training approach and direct practice so that participants can understand each process and the results of the service participants can apply dyeing techniques with naphthol dyes. Keywords: coloring technique; weavers; naphthol dye.