Claim Missing Document
Check
Articles

Found 40 Documents
Search

Perencanaan Mesin Pemotong Batu Alam Dengan Pertimbangan Keamanan Operator Melkiades Tualasi; Yeremias M. Pell; Rima Nindia Selan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 4 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (445.886 KB) | DOI: 10.1234/ljtmu.v4i1.900

Abstract

Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk merencanakan alat potong batu alam dengan pertimbangan keamanan operatornya dan bermanfaat untuk kegiatan produksi menjadi lebih aman dan lancar. Ukuran batu potong berdiameter maksimal 30 cm dengan bentuk persegi atau persegi panjang. Mekanisme alat direncanakan agar dapat memudahkan pekerjaan pemotongannya. Alat yang direncanakan ini juga biasa disebutdenganalatbantupegangfleksibel (Alat bantu dorong). Cara kerja alat, motor penggerak dihidupkan untuk menggerakan puli pada motor penggerak, Putaran motor penggerak diteruskan oleh sebuah sabuk – V tipe A sebanyak satu buah dengan panjang sabuk = 1626 mm. Sedangkan puli sebanyak = 2 buah, diameter puli penggerak = 70 mm dan diameter puli yang digerakan = 385. Mata pisau pemotong dari bahan besi baja berkekuatan tinggi (Pisau potong Blade). Bentuk mata pisau bulat dengan alas atau penutupnya baja ringan setengah lingkaran mata pisau = 800 mm dan diameter pisau potong 600 mm. Bantalan yang digunakan untuk menempuh poros dipilih bantalan gelinding jenis terbuka dengan nomor 6006 yang menggunakan baris tunggal dengan diameter dalam = 30 mm, diameter luar = 35 mm. Dari semua perhitungan terhadap kekuatan dari komponen-komponen yang digunakan maka mesin pemotong batu alam ini aman untuk digunakan.
Rancang bangun Generator Asitilin Untuk Pengelasan Pelat Body Kendaraan Dominggus G. H. Adoe; Rima Nindia Selan
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 4 No 1 (2017): April 2017
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (511.461 KB)

Abstract

Oxyacetylene Generator available in commercially has a price which is more expensive and has a complicated construction workings. Therefore it is necessary Oxyacetylene generator with a more simple construction made of materials that are easily obtainable and has a good safety factor and easy to operate. Oxyacetylene gas formation process which is not proportional to the strength of the materials used can result in damage of occurrence, because it needs to be calculated strength of the construction of the generator Oxyacetylene. This research used steel pipe with a diameter of 141.322 mm and a thickness of 9.7 mm and an overall length of 1510 mm. The maximum gas pressure that occurs Oxyacetylene 20.25 with the average voltage in the Oxyacetylene generator amounted to 60.65 N / m2. Test results indicate that the generator design asitelin result has been able to work well. From the test data showed that the length of the door frame welding Oxyacetylene generator is 93.31, while the welding length is 360 mm designed it can be said safely against the forces acting due to the pressure and stress that occurs in the Oxyacetylene generator still under stress and pressure of the material permits. With a force that will decide the generator cover amounting to 317,380.39 N Oxyacetylene declared safe to welding because σi = 125 N / mm2 greater than τ = 101.79 N / mm2. While the force will decide on the lintel of 317,380.39 N Oxyacetylene generator is declared safe to welding because σi = 125 N / mm2 greater than τ = 124.6 N / mm2.
Analisis Sistem Pencegahan dan Penanggulangan Bahaya Kebakaran di Gedung Rektorat Universitas Nusa Cendana JonsJonson H. Laning; Hari Rarindo; Dominggus G. Adoe; Rima N. Selan; Adi Y. Adoe
LONTAR Jurnal Teknik Mesin Undana (LJTMU ) Vol 8 No 01 (2021): April 2021
Publisher : Jurusan Teknik Mesin, Fakultas Sains dan Teknik, Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

To build a building, it is very important to pay attention to occupational health and safety (K3) for its residents. At the Nusa Cendana University Rectorate Building, the availability of a fire prevention and control system is very important. The purpose of this study was to analyze the extent of the fire prevention and control system in the Rectorate Building, University of Nusa Cendana. The fire hazard prevention systems analyzed are Fire Alarm, Fire Detector, Light Fire Extinguisher (APAR), Automatic Sprinklers, Fire Hydrants, Upright Pipe Systems, Water Supply Systems, Fire Pumps. The fire hazard management systems analyzed are the Fire Management Organization, Fire Emergency Action Procedures, and Fire Emergency Action Education and Training. The regulations that are used as a comparison with conditions in the field are the Minister of Public Works Regulation Number 26 / PRT / M / 2008, Number 20 / PRT / M / 2009, and NFPA (National Fire Protection Association) 10, 13, 14, 72, 101, 251. Based on the results of the analysis of the fire prevention and control system at the Rectorate Building of the University of Nusa Cendana, it is known that there are systems that are by accordance with the applicable regulations and there are also systems that are not by accordance with the applicable regulations. For this reason, the management of the Rectorate Building at the University of Nusa Cendana is advised to improve the existing fire prevention and control system so that it is by accordance with applicable regulations
UPAYA MENCIPTAKAN LINGKUNGAN YANG SEHAT MELALUI PEMBUATAN MCK BAGI WARGA KAMP PENGUNGSI TIMOR BARAT Kristomus Boimau; Rima Nindia Selan; Adi Yermia Tobe; Jack C. Pah
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (597.321 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3387

Abstract

ABSTRAKKamp pengungsi Dilor Tuapukan adalah salah satu contoh kamp pengungsi di Timor Barat yang masih dihuni oleh pengungsi sejak tahun 1999.  Kamp pengungsi seluas ± 2,25 ha (150 m x 150 m) ini dihuni oleh 111 KK dengan jumlah jiwa sebanyak 275 orang. Seluruh KK tinggal di rumah darurat yang tidak layak huni sesuai standar rumah sehat dengan kondisi ALADIN (atap, lantai, dinding) seadanya yakni atap dari daun gewang, dinding dari bebak/pelepah dan lantai tanah. Selain itu, ketersediaan MCK pun sangat kurang, bahkan mayoritas KK (± 85%) di kamp ini tidak memilik MCK sendiri, sehingga mereka memanfaatkan kebun di sekitar kamp untuk buang air besar (BAB). Dari hasil pantauan di wilayah kamp pengungsi Dilor terlihat ada sebuah MCK permanen, 12 MCK darurat berdinding daun gewang tanpa closet. Saluran pembuangan air dari MCK pun macet sehingga air tergenang disepanjang saluran. Hal ini tentu menciptakan lingkungan yang tidak sehat. Tidak tersedianya MCK yang layak sesuai standar kesehatan disebabkan karena keterbatasan dana untuk membangun MCK serta ketidakpahaman warga akan pentingnya kesehatan lingkungan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk mengatasi ketidaktersediaan MCK dengan membuatkan MCK umum bagi warga. Kegiatan ini dilaksanakan selama 2 bulan dan menghasilkan 2 unit MCK permanen dengan masing-masing MCK memiliki 3 kamar. Setelah MCK selesai dibuat dan digunakan, selanjutnya tim pelaksana melakukan monitoring ke lokasi setiap 2 minggu sekali untuk memantau aktifitas warga dalam menggunakan MCK. Hasilnya menunjukkan bahwa warga tidak buang air besar (BAB) sembarangan. Kata kunci: kamp pengungsi; lingkungan; MCK. ABSTRACTThe DilorTuapukan refugee camp, is one of the refugee camps in West Timor that has been inhabited by refugees since 1999. The area of this camp is approximately 2.25 hectares (150 m x 150 m).This refugee camp is inhabited by 111 families with a total of 275 people.The whole family lives at emergency houses. The houses are not suitable for habitation (viewed from the Healthy Home Standard).  The condition of the houses that they live in, especially in terms of ALADIN (roof, floor, walls) conditions is very unhealthy and very simple. The roof of the houses are made of Gewang Leaves, the walls are made of Bebak / Midrib and the floor are made of land only. In addition, the availability of facilities for bathing, washing clothes, and defecating (MCK) are very lacking. The majority of families (± 85%) in this camp do not have their own toilet. To carry out the MCK activities, they used the garden around the camp. For example, to defecate (BAB) is stiffened in the garden area. From the results of monitoring in the area of the Dilor refugee camp, it can be seen that there is a permanent toilet only, 12 emergency toilets with Gewang leaf walls without watercloset. The drainage channel from the toilets was jammed, so that the water was stagnant along the channel. This certainly creates an unhealthy environment. The unavailability of proper toilets according to health standards, are due to limited funds to build toilets, and residents' lack of understanding of the importance of environmental health. Therefore, to overcome the unavailability of toilets, the implementation team will make public toilets for residents. This activity was carried out for 2 months, and has succeeded build 2 permanent MCK units with each MCK having 3 rooms. Keywords: refugee camp; environment; MCK.
PELATIHAN KEWIRAUSAHAAN DAN MANAJEMEN USAHA BAGI PENGRAJIN TENUN KAMPUNG ALOR Ariency Kale Ada Manu; Rima Nindia Selan; Theodora M. Tualaka; Yosefina K.I.D.D Dhae
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6465

Abstract

ABSTRAKRumah Tenun Kampung Alor merupakan salah satu kelompok tenun yang sudah maju dan berkembang di kota Kupang. Rumah Tenun Kampung Alor sudah berdiri sejak tahun 2014, produk yang dihasilkan tidak hanya sarung atau selimut dan selempang tenun tetapi juga berbagai asesoris tenun seperti anting, kalung, gelang, sepatu, tas serta dasi dari bahan tenunan. Rumah Tenun Kampung Alor juga memiliki galeri sendiri untuk menjual produk – produknya. Dalam kondisi pandemi sekarang ini, hal yang menjadi pemasalahan yaitu proses pemasaran produk. Didasarkan dari permasalahan yang dihadapi mitra maka kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan tujuan memberikan tambahan ilmu pengetahuan kepada mitra dalam hal manajemen usaha dan digital marketing. Dalam kegiatan pengabdian digunakan metode penyuluhan dan latihan membuat analisa SWOT sederhana untuk menganalisa usaha tenun yang sudah dijalankan selama ini. Dari kegiatan pengabdian yang dilaksanakan di Bulan Agustus didapat hasil yang sangat baik, karena mitra sudah dapat membuat analisa SWOT dan strategi pemasaran untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Kata kunci: kain tenun;kain tenun alor; manajemen usaha; analisa; SWOT. ABSTRACTThe Kampung Alor Weaving House is one of the weaving groups that has developed and developed in the city of Kupang. The Kampung Alor Weaving House has been established in 2014, the products produced are not only sarongs or blankets and woven sashes but also various weaving accessories such as earrings, necklaces, bracelets, shoes, bags, and ties made of woven materials. The Kampung Alor Weaving House also has a gallery to sell its products. In the current pandemic conditions, the problem is the product marketing process. Based on the problems faced by partners, this service activity is carried out to provide additional knowledge to partners in terms of business management and digital marketing. In-service activities, counseling, and training methods are used to make a simple SWOT analysis to analyze the weaving business that has been carried out so far. From the service activities carried out in August, very good results were obtained because partners were able to make SWOT analysis and marketing strategies to overcome the problems they faced. Keywords: woven fabric; alor woven fabric; business management; SWOT analysis.
PELATIHAN PEMBUATAN DIGESTER BIOGAS SEDERHANA BAGI KELOMPOK PKK NEFONAEK Rima Nindia Selan; Adi Yermia Tobe; Yeremias M. Pell
SELAPARANG: Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 4, No 1 (2020): November
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (343.259 KB) | DOI: 10.31764/jpmb.v4i1.3385

Abstract

ABSTRAKKelurahan Nefonaek merupakan salah satu kelurahan di Kota Kupang yang padat penduduknya,hal ini sudah tentu berpengaruh besar pada sampah yang dihasilkan. Karena banyaknya sampah yang dihasilkan, maka seringkali masyarakat membuang tidak pada tempatnya. Seperti yang terjadi di Jalan Supul 2, sampah - sampah dibuang oleh masyarakat di tanah kosong depan perumahan. Tujuan dari kegiatan ini adalah untuk memberikan pengetahuan tentang pengelolaan sampah rumah tangga dan praktek pembuatan digester biogas sederhana. Melalui kegiatan ini diharapkan ibu – iubu rumah tangga dapat mengolah sampah rumah tangga menggunakan digester biogas sederhana. Metode yang digunakan dalam pengabdian adalah metode ceramah, tanya jawab, diskusi, simulasi dan praktik. Hasil dari kegiatan pengabdian ini yaitu ibu – ibu kelompok PKK Nefonaek mendapat pengetahuan tentang cara mengelola sampah organik, serta dapat membuat digester biogas sederhana dengan menggunakan bahan yang ada disekitar perumahan. Kata kunci: sampah organik; pengelolaan sampah; digester biogas sederhana. ABSTRACTKelurahan Nefonaek is one of the urban villages in Kupang City which is densely populated, this of course has a big effect on the waste produced. Because of the large amount of waste generated, people often dispose of it inappropriately. As happened on Jalan Supul 2, the community discards garbage on the empty land in front of the housing. The purpose of this activity is to provide knowledge about household waste management and the practice of making a simple biogas digester. Through this activity, it is hoped that housewives can process household waste using a simple biogas digester. The methods used in the community service are lecture, question and answer, discussion, simulation, and practice methods.The results of this service were that the women of the Nefonaek PKK group got knowledge about how to manage organic waste, and were able to make a simple biogas digester using materials around the housing. Keywords: organic waste; waste management; a simple biogas digester.
PELATIHAN TEKNIK PEWARNAAN BAGI PENGRAJIN TENUN DESA NEKMESE KECAMATAN AMARASI SELATAN Rima Nindia Selan; Ariency K. Ada Kale; Theodora M. Tualaka
SELAPARANG Jurnal Pengabdian Masyarakat Berkemajuan Vol 5, No 1 (2021): Desember
Publisher : Universitas Muhammadiyah Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.31764/jpmb.v5i1.6400

Abstract

ABSTRAKKegiatan pengabdian kepada masyarakat ini bertujuan memperkenalkan dan melatih para pengrajin untuk menggunakan teknik pewarnaan celup dengan zat warna napthol, yang dapat menjaga warna tetap awet dan kualitas hasil tenun lebih baik. Kain Tenun NTT memiliki banyak motif yang sangat menarik dan sudah terkenal tidak hanya di Indonesia tetapi juga di Luar Negeri. Untuk mempertahankan kualitas kain tenun, maka pengrajin harus memperhatikan teknik pewarnaan. Selama ini pengrajin tenun Desa Nekmese menggunakan wantex sebagai bahan untuk pewarna, tetapi kelemahannya warna kain tenun akan luntur jika dicuci. Dengan kegiatan pengabdian ini pengrajin mendapat tambahan pengetahuan teknik pewarnaan dengan menggunakan zat warna napthol yang dapat menjaga kualitas warna kain tenun. Kegiatan pengabdian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan pelatihan dan praktek langsung, sehingga peserta bisa memahami setiap prosesnya serta hasil pengabdian peserta sudah mampu mengalikasikan teknik pewarnaan celup dengan zat warna napthol. Kata kunci: teknik pewarnaan; pengrajin tenun; zat warna napthol. ABSTRACTThis Community Service activity aims to introduce and train craftsmen to use the dyeing technique with naphthol dyes, which can keep the color durable and the quality of the weaving better. NTT Woven Fabrics have many very interesting motifs and are well known not only in Indonesia but also abroad. To maintain the quality of woven fabrics, craftsmen must pay attention to coloring techniques. So far, the weaving craftsmen of Nekmese Village use wantex as a dye, but the weakness is that the color of the woven fabric will fade when washed. With this service activity, craftsmen get additional knowledge of coloring techniques using naphthol dyes that can maintain the color quality of woven fabrics. This service activity is carried out using a training approach and direct practice so that participants can understand each process and the results of the service participants can apply dyeing techniques with naphthol dyes. Keywords: coloring technique; weavers; naphthol dye.
Pengaruh Variasi Ketinggian Reservoir Terhadap Daya Turbin Air Impuls Dengan Sudu Bolak-Balik Kristomus Boimau; Nurhayati Nurhayati; Rima N. Selan
Jurnal Mesin Nusantara Vol 3 No 1 (2020): Jurnal Mesin Nusantara
Publisher : Universitas Nusantara PGRI Kediri

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.29407/jmn.v3i1.14577

Abstract

Air adalah salah satu Sumber Daya Alam (SDA) yang dapat dimanfaatkan energinya, sehingga dari semula hanya memiliki energi potensial dapat diubah menjadi energi kinetik, dimana energi kinetik tersebut dapat dimanfaatkan menjadi energi mekanis pada sistem kerja turbin, dan kondisi debit air sangat mempengaruhi daya turbin, oleh karena itu penelitian ini memvariasikan ketinggian reservoir untuk merubah besar debit air dan mengamati pengaruhnya terhadap daya turbin air impuls dengan sudu bolak-balik. Reservoir yang digunakan dalam penelitian ini memiliki volume 0,2 m3, dan diameter saluran keluarnya adalah 0,055 m, sedangkan turbin airnya memiliki diameter 0,18 m dengan jenis impuls yang sudunya bolak-balik. Pada ketinggian reservoir 0 m, debit airnya adalah 0,008m3/s dan menghasilkan daya sebesar 37,040 W, sedangkan saat ketinggian reservoir dinaikkan pada 0,40 m daya yang dihasilkan turbin juga semakin meningkat menjadi 92,236 W. Ketika tinggi reservoir dinaikkan hingga 0,89 m, daya turbin adalah 192,987 W, kondisi ini menunjukkan bahwa tinggi reservoir berbanding lurus dengan daya turbin, sehingga jika reservoir semakin tinggi maka daya turbin juga semakin bertambah.
Studi Kinerja dan Konsumsi Energi Air Blast Freezer Menggunakan Refrigeran Hidrofluorokarbon dan Hidrokarbon Rima Nindia Selan; Matheus Magnus Dwinanto
Jurnal Dinamika Vokasional Teknik Mesin Vol. 6 No. 1 (2021): April
Publisher : Department of Mechanical Engineering Education

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.21831/dinamika.v6i1.36728

Abstract

Penggunaan refrigeran hidrokarbon yang lebih ramah lingkungan dibandingkan dengan hidrofluorokarbon telah menjadi tuntutan dan isu sentral pada masa yang akan datang baik itu di refrigerator rumah tangga maupun di refrigerator industri seperti air blast freezer. Hal ini disebabkan refrigeran hidrokarbon tidak memiliki potensi penipisan ozon ODP dan potensi pemanasan global GWP minimal. Makalah ini menyajikan studi kinerja teoritis penggunaan R290 dan R600a sebagai pengganti R404A dan R507A. Perangkat lunak CoolPack digunakan untuk mensimulasikan kinerja dan konsumsi energi sistem pada beberapa variasi temperatur evaporasi dengan temperatur kondensasi dipertahankan konstan. Hasilnya menunjukkan bahwa pada temperatur evaporator minimum, kinerja sistem yang menggunakan R290 dan R600a rata-rata lebih tinggi ±14% dibandingkan dengan R404A dan R507A. R290 memiliki karakteristik yang lebih dekat pada R404A dan R507A sehingga lebih sesuai menggantikan kedua refrigeran tersebut dibandingkan dengan R600a. Namun, ini adalah analisis teoritis sistem yang dapat mengarah pada kinerja yang lebih tinggi daripada kondisi normal. Namun, ini adalah analisis teoritis sistem yang dapat mengarah pada kinerja yang lebih tinggi daripada kondisi normal. The use of hydrocarbon refrigerants that are more environmentally friendly than hydrofluorocarbons has become a demand. It will be a central issue in the future, both in household refrigerators and in industrial refrigerators such as air blast freezers. That is because hydrocarbon refrigerants have zero ozone depletion potential (ODP) and minimal global warming potential (GWP). This paper presents a theoretical performance study of R290 and R600a as substitutes for R404A and R507A refrigerants. CoolPack software is used to simulate the system's performance and energy consumption at several variations of the evaporation temperature, with the condensation temperature being kept constant. The results show that at the minimum evaporator temperature, the system performance using R290 and R600a is ±14% higher on average compared to R404A and R507A. R290 has closer characteristics to R404A and R507A, so it is more suitable to replace the two refrigerants compared to R600a. However, this is a theoretical analysis of the system that can lead to higher performance than normal conditions.
PERANCANGAN SISTEM TRANSMISI MESIN PRES BIJI KELOR DENGAN PUTARAN MESIN 1400 RPM Rima Nindia Selan; Defmit. Riwu; Jack Pah
Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya Vol 5 No 2 (2020): Jurnal Fisika : Fisika Sains dan Aplikasinya
Publisher : Universitas Nusa Cendana

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.35508/fisa.v5i2.2967

Abstract

Abstrak Mesin pres biji kelor termasuk jenis mesin hidrolik dengan mekanisme tekan horizontal. Cara kerja mesin pres biji kelor dengan meneruskan daya putaran dari poros melalui media penghantar (fluida) menjadi daya tekan. Penelitian ini bertujuan untuk merancang sistem transmisi mesin pres biji kelor dengan putaran mesin 1400 rpm, daya 1 Hp dan kapasitas awal 100 gram. Metode penelitian berupa analisis numeric dengan variabel yang disesuaikan. Perancangan system transmisi menggunakan bahan S30C dengan kekuatan tarik 58 kg/mm2 dan tegangan geser diizinkan 4,83 kg/mm2 Mesin pres biji kelor menghasilkan kecepatan transmisi 18,70m/s dengan perkiraan waktu pemerasan 2,18 detik. Mesin pengepress biji kelor dengan mekanisme tekan horizontal memiliki hasil perasan yaitu sekitar 15,6% (100 g biji kelor = 16 ml minyak kelor) dengan gaya tarik transmisi 267,54 N. Kata kunci: Sistem transmisi, putaran mesin, daya, mesin pres Abstract Moringa seed press is a type of hydraulic machine with a horizontal pressing mechanism. The moringa seed press works by passing the rotational power from the shaft through the conveying medium (fluid) to become compressive power. This study aims to design a transmission system for the moringa seed pressing machine with an engine speed of 1400 rpm, 1 hp power, and an initial capacity of 100 grams. The research method is numerical analysis with adjusted variables. The design of the transmission system uses S30C material with tensile strength () 58 kg/mm2 and allowed shear stress () 4.83 kg/mm2. The moringa seed pressing machine produces a transmission speed of 18.70m/s with an estimated squeeze time of 2.18 seconds. The moringa seed pressing machine with a horizontal pressing mechanism has a yield of about 15.6% (100 g of moringa seeds = 16 ml of Moringa oil) with a transmission pulling force of 267.54 N.Keywords: Transmission system, engine speed, power, pressing machine