Zaini Bidaya
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Muhammadiyah Mataram

Published : 4 Documents Claim Missing Document
Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Integrasi Nilai-Nilai Pendidikan Multikultural Dalam Proses Pembelajaran PPKn di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat Linda Agustina; Zaini Bidaya
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No 2: September 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (447.053 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i2.674

Abstract

Integrasi nilai-nilai pendidikan multikultural yang dimaksud adalah upaya mengambungkan strategi pembelajaran yang mencangkup nilai-nilai multikultural dalam menerima dan menegaskan pada perbedaan dan kesamaan manusia yang mencangkup keragaman, ras, bahasa, agama dan gender. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana integrasi nilai-nilai pendidikan multikultural dalam proses pembelajaran Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan di SMP Negeri 3 Lingsar Lombok Barat. Metode penelitian yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif. Pengumpulan data yang telah digunakan adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Subyek penelitian yaitu, guru PPKn, siswa, serta kepala sekolah. Analisis data menggunakan model diskriptif melalui reduksi data, penyajian data, dan kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan: 1) guru PPKn melakukan pendekatan multicultural pada siswa dengan mengenalkan keragaman budaya, ras, adat, dan agama yang dimiliki siswa dikaitkan dengan lingkungan hidup siwa itu sendiri. 2) memperkenalkan bahwa keragaman budaya yang disebut multicultural itu indah, sebab dengan adanya keragaman Indonesia dikenal dan dikatakan Negara yang kaya akan multikulturalnya, dengan pendekatan tersebut, siswa dapat saling menghargai satu sama lain dan sadar bahwa indonesia merupakan negara yang kaya dengan keberagaman multikulturalnya yang digabungkan dalam bhineka tunggal ika. Sehingga sikap solidaritas sosial yang tertanam pada siswa sangat positif karna dapat menerima perbedaan-perbedaan yang berada di lingkungan sekolah dan tempat tinggal. Integration of the values of multicultural education is an attempt to connect learning strategies that include multicultural values in accepting and affirming human differences and similarities that cover diversity, race, language, religion and gender. The purpose of this study is to find out how the integration of multicultural education values in the learning process Pancasila and Citizenship Education at Lingsar 3 Public Middle School in West Lombok. The research method used is qualitative research with a descriptive approach. Data collection that has been used is observation, interviews, and documentation. The research subjects were PPKn teachers, students, and principals. Data analysis uses descriptive models through data reduction, data presentation, and conclusions. The results of the study show: 1) PPKn teachers take multicultural approaches to students by introducing the diversity of cultures, races, customs, and religions that students have associated with the student's own living environment. 2) introducing that the diversity of cultures called multicultural is beautiful, because with diversity Indonesia is known and said to be a country that is rich in multiculturalism, with this approach, students can respect each other and realize that Indonesia is a country rich in multicultural diversity combined in the singular diversity of ika. So that the social solidarity attitude that is embedded in students is very positive because it can accept differences that are in the school environment and place of residence.
Tradisi Belis dalam Perkawinan Adat Suku Weelewo Maria Lede; Zaini Bidaya; Zakaria Anshori
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 2: September 2017
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (465.918 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v5i2.432

Abstract

AbstrakBelis merupakan tradisi yang memiliki nilai-nilai luhur dan bentuk penghargaan terhadap perempuan.Permasalahan proses tradisi belis dalam perkawinan Adat Suku Weelewo.Mengapa masyarakat Desa Sangu Ate masih mempertahankan tradisi belis dalam perkawinan. Tujuan penelitian yang peneliti kemukan dalam penelitian ini adalah mendeskripsikan proeses tradisi belis dalam perkawinan Adat Suku Weelewo pada masyarakat Desa Sangu Ate. Metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif.Metode pengumpulan data yang digunakan ini adalah observasi, wawancara,dokumentasi yang terstruktur.Teknik analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif, melalui reduksi data,penyajian data,dan penarikan kesimpulan sehingga tersusun rangkaian sistematika. Hasil penelitian ini dapat  disimpulkan bahwa tradisi belis dalam perkawinana Adat Suku Weelewo pada masyarakat Desa Sangu Ate, ini terbagi yang mahal  sangat mahal dan keberlakuannya tetap wajib bagi siapa saja yang ingin menikah dengan putri-putri  yang ada dimasyarakat  Desa  Sangu Ate. Karena dengan Belis ini, mereka menganggap sebagai kesungguhan dari pria yang ingin menikahi putri-putri mereka. Masyarakat Desa  Sangu Ate masih mempertahankan Belis dalam perkawinan Suku Weelewo,selain itu Belis ini menciptakan keluarga yang kukuh hingga akhir hayat dalam ikatan keluarga yang kuat. Kata Kunci: Tradisi Belis; Perkawinan Adat Weelewo
UPAYA KEPOLISIAN DALAM PENANGGULANGAN TINDAK PIDANA KEKERASAN YANG DILAKUKAN PELAJAR (Studi wilayah hukum polres Dompu) Neneng Anggraeni; Zaini Bidaya
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 6 No. 1: Maret 2018
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (431.423 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v6i1.627

Abstract

Peristiwa kenakalan anak-anak yang mengarah kepada tindak pidana kekerasan yang terjadi di Dompu yang berupa kekerasan fisik seperti memukul, menendang, menjambak dan lain-lain. Penegak hukum yang berwenang dalam hal ini adalah polisi mempunyai peran dan tanggung jawab menurut Undang-undang No.2 tahun 2002 tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia Pasal 13 mengatakan bahwa tugas pokok Kepolisian Negara Republik Indonesia adalah  Memelihara keamanan dan ketertiban masyarakat. Penegakan hukum dan Memberikan perlindungan, pengayoman, dan pelayanan kepada masyarakat. Tujuan penelitian ini yaitu untuk mengetahui upaya kepolisian dalam penanggulangan tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh pelajar dan untuk mengetahui kendala yang dihadapikepolisian dalam menangani masalah tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh pelajar di Dompu. Metode penelitian menggunakan metode hukum empiris, dengan pendekatan sosiologis hukum. Tehnik pengumpulan data digunakan yaitu, observasi, wawancara dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di polres Dompu. Tehnik analisis data di bagi menjadi tiga yaitu, reduksi data, penyajian data, dan menarik kesimpulan. Berdasarkan uraian hasil penelitian dan hasil data, dapat disimpulkan bahwa upaya kepolisian dalam penanggulangan tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh pelajar di Dompu, yaitu melakukan penyuluhan-penyuluhan,disetiap sekolah maupun desa-desa, melakukan kerja sama dengan berbagai komponen atau lembaga yang berkaitan,sedangakn kendala yang dihadapi kepolisian, yaitu pelaku bungkam,Balai Pemasyarakatan (BAPAS) dan orang tua.Children's mischief events that lead to criminal acts of violence that occurred in Dompu in the form of physical violence such as hitting, kicking, grabbing and others. The law enforcer in this case is that the police have roles and responsibilities according to Law No. 2 of 2002 concerning the National Police of the Republic of Indonesia Article 13 states that the main task of the National Police of the Republic of Indonesia is to maintain security and public order. Law enforcement and providing protection, protection and service to the community. The purpose of this study is to find out the police efforts in the handling of criminal acts of violence committed by students and to find out the obstacles faced by the police in handling the problem of criminal acts of violence committed by students in Dompu. The research method uses empirical legal methods, with a sociological legal approach. Data collection techniques are used, namely, observation, interviews and documentation. This research was conducted at Dompu police station. Data analysis techniques are divided into three, namely, data reduction, data presentation, and drawing conclusions. Based on the description of the results of the study and the results of the data, it can be concluded that the police effort in the handling of criminal acts of violence committed by students in Dompu, namely conducting counseling, in each school and villages, conducted cooperation with various related components or institutions, while obstacles faced by the police, namely the perpetrators of silence, the Correctional Center (BAPAS) and parents.
Upaya Kepolisian Dalam Penanggulangan Tindak Pidana Kekerasan Yang Dilakukan Pelajar (Studi Wilayah Hukum Polres Dompu) Neneng Anggraini; Zaini Bidaya; Zedi Muttaqin
CIVICUS : Pendidikan-Penelitian-Pengabdian Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Vol. 5 No. 2: September 2017
Publisher : Muhammadiyah University of Mataram

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (425.977 KB) | DOI: 10.31764/civicus.v5i2.433

Abstract

AbstrakTujuan peneliti ini adalahuntuk mengetahui upaya kepolisian dalam penanggulangan tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh pelajar dan untuk mengetahui kendala yang dihadapikepolisian dalam menangani masalah tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh pelajar di Dompu.Metode penelitian menggunakan metode hukum empiris,dengan pendekatan sosiologis hukum.tehnik pengumpulan data digunakan tiga yaitu,observasi,wawancara dan dokumentasi adapun lokasi penelitian di polres Dompu.tehnik analisis data di bagi menjadi tiga yaitu,Reduksi data,Penyajian data, dan Menarik kesimpulan. Berdasarkan uraian hasil penelitian dan hasil data,dapat disimpulkan bahwa upaya kepolisian dalam penanggulangan tindak pidana kekerasan yang dilakukan oleh pelajar di Dompu, yaitu melakukan penyuluhan-penyuluhan,disetiap sekolah maupun desa-desa, melakukan kerja sama dengan berbagai komponen atau lembaga yang berkaitan,sedangakn kendala yang dihadapi kepolisian, yaitu pelaku bungkam,Balai Pemasyarakatan (BAPAS) dan orang tua. Kata Kunci: Polisi; Penanggulangan; Tindak Pidana Pelajar