Kesetaraan gender merupakan isu yang sering menjadi topik bahasan ketenagakerjaan di Indonesia. Salah satu Isu yang paling banyak dibahas jika dikaitkan dengan perempuan adalah banyaknya perempuan yang bekerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang eksistensi pekerja perempuan sebagai bentuk keseteraan gender dalam perspektif al-Qur'an. Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian kepusatakaan yang mengambil data-data primer maupun sekunder yang bersumber dari data kepustakaan seperti buku-buku, jurnal penelitian terbaru maupun prosiding. Adapun pendekatan yang digunakan adalah pendekatan sosiologis dan hermeneutik. Setelah data terkumpul, kemudian dianalisis dengan menggunakan metode tematik (maudhu'iy). Hasil dari penelitian ini didapatkan bahwa: 1) Perbedaan gender sesungguhnya tidaklah menjadi masalah sepanjang tidak melahirkan ketidakadilan gender (gender inequalities), 2) Laki-laki dan perempuan mempunyai kesempatan dalam menuntut ilmu dan mengamalkan apa yang mereka ketahui, hal ini berarti selama perempuan mampu dalam melakukan sebuah pekerjaan, sekalipun pekerjaan tersebut umumnya dikerjakan oleh laki-laki maka hal tersebut bukanlah larangan dan menyalahi aturan. Kesimpulan dari penelitian ini adalah banyak sekali ayat-ayat yang dijadikan bahan rujukan ketika membahas tentang kesetaraan gender yang umumnya digugat oleh kaum feminis. Ayat-ayat tersebut banyak ditafsirkan yang sampai pada kesimpulan bahwa laki-laki dan perempuan memiliki strata yang sama. Sama-sama memiliki kesempatan dalam menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu tersebut, demikian pula untuk pekerjaan yang dipilih oleh perempuan sekalipun pekerjaan tersebut bersifat maskulin yang umumnya dikerjakan oleh laki-laki maka hal tersebut wajar dan sah-sah saja dalam Islam. Adapun saran dari peneliti bagi para perempuan yang bekerja adalah tetap memperhatikan kodratnya sebagai wanita terlebih dahulu. Bagaimanapun, kodrat perempuan adalah mengandung, melahirkan, dan menyusui anak, sehingga sebaiknya para perempuan pekerja membuat skala prioritas dengan mengutamakan keluarga bagi yang telah berkeluarga.