ABSTRACTBackground of study : Residents of Martapura city having wetland area are more vulnerable to have caries because they are continuously exposed by acid drainage. Most of them exploit dig well water and PDAM as a source of water to brush their teeth, gargle and cook the food. This condition affects the process of dental caries and pH. Objective: To analyse the correlation between salivary pH and index DMF-T of students who consume PDAM water and the dig well water in MTS Hidayatullah Martapura. Method: This research used analytic method with cross sectional. Respondent and sample is collected by random sampling. Total respondents is 68 cstudents that is divided into 2 groups, each sample consists of 34 students who consume PDAM Water and the orther ones, 34 students consume dig well water. Result: The pH average value of students who consume PDAM water is medium (6,6). The pH average value of students who consume dig well water is low (6,6). The DMF-T average value of students who consume PDAM water is medium (3,5). The DMF-T average value of students who consume dig well water is high (5,0). Conclusion: There is a significant relationship between student’s pH and index DMF-T who consume PDAM and dig well water.Keywords: Index DMF-T, Salivary pH, Wetland.ABSTRAKLatar Belakang: Penduduk Kecamatan Martapura Kota memiliki wilayah lahan basah yang lebih rentan terjadinya karies karena paparan air asam secara terus menerus. Sebagian besar penduduk memanfaatkan air sumur gali dan air PDAM sebagai sumber mata air untuk menyikat gigi, berkumur, minum, dan memasak. Kondisi air asam inilah yang dapat mempengaruhi proses terjadinya karies dan pH saliva. Tujuan: Menganalisis hubungan antara pH saliva dengan indeks DMF-T anak yang mengkonsumsi air PDAM dan air sumur gali di MTS Hidayatullah Martapura. Metode: Penelitian ini menggunakan metode observasional analitik dengan desain cross sectional. Responden dan sampel di ambil dengan teknik simple random sampling, besar responden sebanyak 68 anak yang dibagi menjadi 2 kelompok yaitu 34 anak yang mengkonsumsi air PDAM dan 34 anak yang mengkonsumsi air sumur gali. Hasil: Nilai rata-rata pH saliva anak yang mengkonsumsi air PDAM sebesar 6,6 dengan kategori sedang. Nilai rata-rata pH saliva anak yang mengkonsumsi air sumur gali sebesar 5,8 dengan kategori rendah. Nilai rata-rata indeks DMF-T anak yang mengkonsumsi air PDAM sebesar 3,5 dengan kategori sedang dan nilai rata-rata indeks DMF-T anak yang mengkonsumsi air sumur gali sebesar 5,0 dengan kategori tinggi. Kesimpulan: terdapat hubungan yang bermakna antara pH saliva dengan indeks DMF-T anak yang menggunakan air PDAM dan air sumur gali.Kata kunci: Indeks DMF-T, Lahan basah, pH saliva.