ABSTRACTBackground: Orthodontic treatment is one of the main dental to fix malocclusion. Treatment in orthodontic needs is divided into fixed and removable appliances. finger spring is components on a removable appliances that can. Wire length, wire diameter and spacing position of the coil on spring finger, can influence resilience. The length of the wire can be extended with the addition of a coil to obtain a more effective resilience. Purpose: Analyze the comparative resilience of the spring coil position finger with a distance of 2 mm, 8 mm and 14 mm from the base acrylic. Method: This study is a pre-experimental design with one shoot study design. This study uses a simple random sampling consisting of 3 treatment groups that spring coil position finger with a distance of 2 mm, 8 mm and 14 mm of acrylic base with a wire diameter of 0.6 mm and 3 mm diameter coil. Results: Data Do Shapiro-Wilk test and Levene's test to obtain normally distributed data and homogeneous. Data were analyzed using parametric tests One Way ANOVA p value = 0.000 (p <0.05), which showed a significant difference in the resilience of the most effective is the treatment group with a finger spring coil position 8 mm distance of 39.1 g / mm2. Conclusion: Based on the results of research can be concluded that there is a comparison of the resilience of the coil spring finger position distance of acrylic base. Key words : Resilience, Distance Of Coil Position, Finger Spring. ABSTRAKLatar Belakang: Perawatan ortodonti adalah salah satu perawatan untuk memperbaiki maloklusi gigi. Alat yang digunakan dalam perawatan ortodonti terbagi menjadi peranti cekat dan peranti lepasan. Peranti lepasan mempunyai komponen yang dapat menghasilkan pergerakan gigi salah satunya adalah pegas jari. Jarak posisi koil pada pegas jari, panjang kawat dan diameter kawat dapat mempengaruhi daya lenting. Panjang kawat dapat diperpanjang dengan penambahan koil untuk mendapatkan daya lenting yang lebih efektif. Tujuan: Untuk menganalisis perbandingan daya lenting pada pegas jari dengan jarak posisi koil 2 mm, 8 mm dan 14 mm dari basis akrilik. Metode: Penelitian pre eksperimental dengan rancangan one shoot study design. Penelitian ini menggunakan simple random sampling yang terdiri dari 3 kelompok perlakuan yaitu pegas jari dengan jarak posisi koil 2 mm, 8 mm dan 14 mm dari basis akrilik dengan diameter kawat 0,6 mm dan diameter koil 3 mm. Hasil: Dilakukan uji data Shapiro-wilk dan Levene’s test sehingga didapatkan data terdistribusi normal dan homogen. Data dianalisis menggunakan uji parametrik One Way Anova didapatkan nilai p = 0,000 (p < 0,05) yang menunjukkan adanya perbedaan bermakna dan daya lenting paling efektif yaitu pada kelompok perlakuan pegas jari dengan jarak posisi koil 8 mm sebesar 39,1 gr/mm2. Kesimpulan: Terdapat perbandingan daya lenting terhadap jarak posisi koil pegas jari dari basis akrilik. Kata-kata kunci: Daya Lenting, Jarak Posisi Koil, Pegas Jari.