Claim Missing Document
Check
Articles

Found 2 Documents
Search

Andrographis paniculata extract induced apoptosis of adenocarcinoma mammae in C3H mice Nugrahaningsih Nugrahaningsih; Sarjadi Sarjadi; Edi Dharmana; Hartanto Wahyu Subagio
Universa Medicina Vol. 32 No. 2 (2013)
Publisher : Faculty of Medicine, Universitas Trisakti

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.18051/UnivMed.2013.v32.99-107

Abstract

BACKGROUNDApoptosis plays an important role in tumorigenesis. Induction of apoptosis is a strategy for developing cancer therapy. In vitro study found that andrographolide isolated from Andrographis paniculata has anticancer activity by an apoptotic mechanism in cancer cell lines. The aim of the present study was to prove theeffect of Andrographis paniculata extract administered orally on apoptosis of mammary adenocarcinoma in C3H mice.METHODSThis study was of post test randomized control group design. Twenty four C3H mice with transplanted mammary adenocarcinomas were divided into four groups. To three groups Andrographis paniculata extract was administered orally for14 days, at doses of 5, 10 and 15 mg/day, respectively, whereas to the control group no Andrographis paniculata extract was administered. On day 15 the mice were terminated. The mammary adenocarcinomas were examined by the terminal deoxynucleotide transferase dUTP nick end labeling (TUNEL) method. The values of the apoptotic index were expressed as mean±SD and analyzed using ANOVA and Pearson’s correlation test.RESULTSThe mean apoptotic index values differed significantly among the experimental groups (p=0.001). The highest value was found in the group receiving Andrographis paniculata extract 15 mg/day, while the lowest was in the control group, the values being significantly correlated (r=0.974).CONCLUSIONSOral administration of Andrographis paniculata extract induced apoptosis in C3H mice with mammary adenocarcinoma
The Implementation Of Integrated Patient Progress Notes In Interprofessional Collaborative Practice Puput Risti Kusumaningrum; Edi Dharmana; Madya Sulisno
JNKI (Jurnal Ners dan Kebidanan Indonesia) (Indonesian Journal of Nursing and Midwifery) Vol 6, No 1 (2018): MARET 2018
Publisher : Alma Ata University Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (89.178 KB) | DOI: 10.21927/jnki.2018.6(1).32-41

Abstract

ABSTRAKLatar Belakang  : Interprofessional Collaborative Practice (IPCP) merupakan bentuk kerjasama antar tenaga kesehatan dalam melakukan kolaborasi, komunikasi, dengan pendekatan yang terkoodinasi dalam berbagi pengambilan keputusan seputar masalah kesehatan untuk memastikan bahwa perawatan yang diberikan handal dan berkelanjutan. The World Health Organization (2010) juga menekankan pentingnya kolaborasi interprofesi. Kolaborasi interprofesi akan menurunkan angka komplikasi, lama rawat di rumah sakit, ketegangan dan konflik diantara tim kesehatan, tingkat kematian, serta mengurangi biaya perawatan dan durasi pengobatan, meningkatkan kepuasan pasien dan tim kesehatan. Pelaksanaan IPCP belum berjalan dengan baik salah satunya karena berbagai tenaga kesehatan masih menggunakan catatan medis yang terpisah dengan catatan perawatan dan catatan tenaga kesehatan lain untuk merekam kondisi pasien. Dengan demikian, untuk meningkatkan pelaksanaan IPCP membutuhkan media yang mendukung yaitu dengan mengintegrasikan catatan professional kesehatan menjadi satu catatan pasien yang terintegrasi.  Sehingga antar tenaga kesehatan dapat berkolaborasi dengan media berupa catatan perkembangan pasien terinteintegrasi. Tujuan : Penelitian ini untuk mengeksplor pengalaman dokter spesilais, perawat, apoteker, ahli gizi, dan fisioterapis pada pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi (CPPT) dalam IPCP di Ruang Rawat Inap RS UGM Yogyakarta.Metode : Rancangan penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan fenomenologi. Partisipan dalam penelitian ini diambil dengan teknik nonprobability sampling menggunakan teknik purposive sampling. Pengambilan data dilakukan dengan indepth interview semistructure selanjutnya peneliti menganalisis semua data dengan menggunakan inductive content analysis dengan melakukan pengkodean terbuka, membuat kategori dan abstraksi data.Hasil : Empat tema telah dididapatkan dalam studi ini, yaitu pemahaman tenaga kesehatan tentang Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi dalam IPCP, Tingkat Kepatuhan tenaga kesehatan, Faktor Pendukung, Faktor Penghambat pendokuemntasian CPPTKesimpulan : Pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasein Terintegrasi yang ditulis semua tenaga kesehatan merupakan media atau komunikasi non verbal yang dapat digunakan dalam pelaksanaan IPCP sehingga dengan adanya pendokumentasian Catatan Perkembangan Pasien Terintegrasi yang sesuai standar dapat menunjang pelaksanaan IPCP di Rumah Sakit. Peran masing-masing tenaga kesehatan sangat penting dalam keberhasilan pelaksanaan IPCP dan harus mendapat dukungan dari managemen rumah sakit. Kata Kunci: catatan teri terintegrasii; rekam medis; kolaborasi; multidisiplin ilmu.