Claim Missing Document
Check
Articles

Found 4 Documents
Search

Perilaku berisiko HIV/AIDS pada Remaja SMA di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Harapan Raya Pekanbaru Tahun 2018 Guspratiwi Syahdinar Abadi; Toha Muhaimin; Lita Lita; Nurlisis Nurlisis; Syamsul Bahri Riva’i; Muhammad Muzakir Fahmi
Sistem Informasi Vol 9 No 2 (2019): Jurnal Photon
Publisher : LPPM Universitas Muhammadiyah Riau

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.37859/jp.v9i2.980

Abstract

The UPTD Puskesmas the hope of Raya Pekanbaru owns the number of be in the low teens the age of 15-24 the years that came and visited and hiv testing as much as 292 people, have been given counseling as much as 200 people, told there were hiv positive 2 a person, and given chief assessor numbers counseling after the test hiv as much as 207 people. Data on the sexually transmitted infection ( IMS ) in adolescents the age of 15-24 years who got serious disease would as much as 92 a person with 4 the syphilis and 15 a person gonorrhea (GO).The purpose of this research to gain an understanding of the factors causing the behavior runs the risk of HIV/AIDS in adolescents.The place of research in four to senior high school in the working areas of the UPTD Puskesmas the hope of Raya Pekanbaru. A design study analytic cross-sectional with the total sample 314 teenagers appeared.An analyzer used the univariat, bivariat (chi square), and multivariate (regression double logistic).The analysis multivariate variable are associated with risky behavior hiv the sexes (OR: 28,838 CI: 95 % 9,084-91,549) and neighborhood (OR: 0,104 CI: 95 % 0,026-0,418). Conclusions sexes 28 times had a chance to behave risky HIV/AIDS and neighborhood 3 times risky HIV/AIDS. Advice recommended for the UPTD Puskesmas and schools turn back pkpr and activities youth to enhancing teen health.
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Ibu Hamil Intan Pujilestari; Toha Muhaimin
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 04 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Indonesia Maju (STIKIM)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i04.1229

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan barometer pelayanan kesehatan. Salah satu upaya pencegahan AKI adalah dengan melakukan kunjungan antenatal minimal empat kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertma, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Sumurbandung, Kabupaten Bandung Barat. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-3 bulan yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Sumurbandung 150 orang. Sampel yang digunakan total sampling. Cara pengumpulan data menggunakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (chi square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian menunjukkan ibu yang melakukan kunjungan antenatal tidak lengkap sebanyak 64%. Faktor yang berpengaruh terhadap kunjungan antenatal adalah pekerjaan (Pv=0,000; OR=8,011), dukungan suami (Pv=0,001; OR=4,916) dan umur (Pv=0,020; OR=3,277) setelah dikontrol oleh variabel paritas, sikap dan pendidikan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kunjungan antenatal adalah pekerjaan. Ibu yang bekerja mempunyai peluang 8 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan antenatal. Perlu melibatkan suami dalam melakukan kunjungan antenatal dengan memperhatikan umur, status pekerjaan ibu hamil dalam setiap konseling antenatal.
Fungsi-Fungsi Keluarga dengan Hasil Pengobatan Tuberculosis Program DOTS Ricky Riyanto Iksan; Toha Muhaimin; Syamsul Anwar
Jurnal Keperawatan Silampari Vol 3 No 2 (2020): Jurnal Keperawatan Silampari
Publisher : Institut Penelitian Matematika, Komputer, Keperawatan, Pendidikan dan Ekonomi (IPM2KPE)

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (355.899 KB) | DOI: 10.31539/jks.v3i2.1118

Abstract

This study aimed to determine the function of the family with TB treatment in the DOTS program in the Sumenep District Health Center. This type of research is a survey using a cross-sectional design. The results showed that variables with a P-value <0.05 were affective function, socialization functions, and family care functions, and there were no variables with a P value> 0.05. In conclusion, the three dominant independent variables are the affective function in the success of TB treatment. Keywords: Jean Watson's Theory, Family Tuberculosis
Faktor-faktor yang Berhubungan dengan Kunjungan Antenatal Ibu Hamil Intan Pujilestari; Toha Muhaimin
Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat Vol 11 No 04 (2022): Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat
Publisher : UIMA Press

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.33221/jikm.v11i04.1229

Abstract

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) merupakan barometer pelayanan kesehatan. Salah satu upaya pencegahan AKI adalah dengan melakukan kunjungan antenatal minimal empat kali selama kehamilan, 1 kali pada trimester pertma, 1 kali pada trimester kedua dan 2 kali pada trimester ketiga. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kunjungan antenatal ibu hamil di wilayah kerja puskesmas Sumurbandung, Kabupaten Bandung Barat. Desain penelitian menggunakan cross sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai bayi usia 0-3 bulan yang tinggal di wilayah kerja puskesmas Sumurbandung 150 orang. Sampel yang digunakan total sampling. Cara pengumpulan data menggunakan data primer dengan alat bantu kuesioner. Analisis data dilakukan secara univariat, bivariat (chi square) dan multivariat (regresi logistik ganda). Hasil penelitian menunjukkan ibu yang melakukan kunjungan antenatal tidak lengkap sebanyak 64%. Faktor yang berpengaruh terhadap kunjungan antenatal adalah pekerjaan (Pv=0,000; OR=8,011), dukungan suami (Pv=0,001; OR=4,916) dan umur (Pv=0,020; OR=3,277) setelah dikontrol oleh variabel paritas, sikap dan pendidikan. Faktor yang paling dominan mempengaruhi kunjungan antenatal adalah pekerjaan. Ibu yang bekerja mempunyai peluang 8 kali lebih besar untuk melakukan kunjungan antenatal. Perlu melibatkan suami dalam melakukan kunjungan antenatal dengan memperhatikan umur, status pekerjaan ibu hamil dalam setiap konseling antenatal.