Claim Missing Document
Check
Articles

Found 3 Documents
Search
Journal : Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia

Pengaruh Diafragmatic Breathing Exercise Terhadap Frekuensi Nafas Pasien Asma selvia novitasari selvi; Weti weti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Asma bronkhial adalah jenis penyakit jangka panjang atau kronis pada saluran pernapasan yang di tandai dengan peradangan dan penyempitan saluran napas yang menimbulkan sesak atau sulit bernapas. Selain sulit bernapas, penderita asma juga bisa mengalami gejala lain seperti nyeri dada, batuk- batuk dan mengi. Penelitian ini adalah Untuk mengetahui tentang Pengaruh diafragmatic breathing exercise terhadap frekuensi pernapasan pada pasien asma di Puskesmas Lingkar Timur Kota Bengkulu. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan menggunakan rancangan Quasy Eksperimen dengan desain penelitian one groups pre test and post test design. Sampel dalam penelitian adalah sebanyak 15 pasien asma yang sesuai dengan kriteria inklusi. Dari hasil uji statistik diperoleh nilai p-value adalah sebelum dan sesudah dilakukan intevensi pursed lip breathing adalah 0,001 yang artinya bahwa ada pengaruh terhadap frekuensi nafas pada pasien asma dan pada intervensi sebelum dan sesudah dilakukan diafragmatik breathing exercise adalah nilai p value 0,002 artinya ada pengaruh terhadap frekuensi nafas pada pasien asma. Ada Pengaruh yang signifikan pada intervensi  diafragmatik breathing exercise terhadap frekuensi nafas pada pasien Asma
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Demam Berdarah di Wilayah Kerja Puskesmas Betungan Kota Bengkulu weti; selvia novitasari selvi
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 1 No. 1 (2022)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Penyakit Demam Berdarah (DBD) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang tergolong Arthropod-Borne Virus, genus Flavivirus, dan famili Flaviviridae. Salah satu untuk mengetahui Penyakit Demam Berdarah maka di lihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi terjangkitnya demam berdarah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Terjangkitnya Penyakit Demam Berdarah. Jenis penelitian yang digunakan adalah survey analitik dengan pendekatan cross sectional. dengan teknik pengambilan sampel total sampling yaitu sebanyak 50 orang dengan uji statistik pearson chi-square dan uji statistik continuity correction. Hasil uji pearson chi-square mendapatkan nilai 0,000 yang artinya terdapat hubungan pada Penyakit Demam Berdarah. Hasil uji statistik continuity correction mendapatkan nilai 0,018 yang artinya ada hubungan antara penguburan (3M) dengan terjangkitnya Penyakit Demam Berdarah. Kesimpulan ada hubungan antara pengetahuan dengan terjangkitnya Penyakit Demam Berdarah dan ada hubungan antara penguburan (3M) dengan terjangkitnya Penyakit Demam Berdarah. Saran, diharapkan penelitian ini dapat dijadikan sumber dan acuan untuk pengembangan penelitian selanjutnya.  
Perbedaan Tingkat Nyeri Disminore Pada Remaja Antara Rebusan Jahe Merah Dan Kunyit Asam Weti; Emi Kosvianti
Jurnal Ilmiah Kesehatan Mandira Cendikia Vol. 2 No. 1 (2023)
Publisher : YAYASAN PENDIDIKAN MANDIRA CENDIKIA

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar

Abstract

Disminore terjadi akibat peningkatan produksi postaglandin dan pelepasannya (terutama PGF2α) dari endometrium selama menstruasi menyebabkan kontraksi uterus yang tidak terkoordinasi dan tidak teratur sehingga timbul nyeri. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui adakah perbandingan efektifitas rebusan kunyit asam dengan rebusan jahe merah terhadap intensitas nyeri disiminore pada remaja putri di wilayah Kerja Puskesmas Telaga Dewa Kota Bengkulu. Desain penelitian yang dingunakan adalah penlitian analitik kuantitatif menggunakan metode kali kuadrat. Hasil analisis univariat diperoleh mayorita umur responden berumur 17-19 tahun. Hasil analisis bivariat didapatkan nilai p-value > nilai α 0,05 yang artinya tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua terapi tersebut yaitu rebusan kunyit asam dengan rebusan jahe merah. Kesimpulan di dapatkan tidak ada perbedaan yang signifikan antara kedua terapi tersebut yaitu rebusan jahe merah dengan rebusan kunyit asam dengan nilai p-value > nilai α 0,05. Kedua terapi ini sangat bermanfaat dalam penurunan intensitas nyeri remaja di Wilayah kerja puskesmas Telaga Dewa kota Bengkulu. Disarankan kepada Puskesmas untuk lebih memperhatikan remaja yang mengalami nyeri disminore dan merekomendasikan pemberian terapi seperti rebusan kunyit asam dengan rebusan jahe merah untuk mengurangi nyeri disminore.