Claim Missing Document
Check
Articles

Found 17 Documents
Search

STUDI KELAYAKAN INVESTASI THE CORAL HOTEL DI SURAKARTA Sugiyarto Sugiyarto; Timotheus Ardya Pradipta; Fajar Sri Handayani
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 3 (2016): September 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (248.658 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i3.37065

Abstract

Sebelum membangun sebuah hotel dilakukan studi kelayakan investasi. Perhitungan ini sangat penting mengingat modal yang dikeluarkan cukup besar untuk membangun sebuah hotel agar jangan sampai nantinya hotel tersebut bangkrut setelah beroperasi sekian tahun. Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan metode Net Present Value (NPV), Revenue Cost Ratio (RCR), Internal Rate of Return (IRR), Perhitungan Analisis titik impas (Break Event Point), Return On Investment (ROI) sebelum dan sesudah pajak, dan Tingkat Pengembalian Modal Sendiri (Return on Equity). Perhitungan biaya mengacu pada data harga tanah dari nilai jual objek pajak Kota Surakarta Tahun 2015 dan harga satuan gedung yang didasarkan pada Surat Keputusan Walikota Surakarta nomor : 974 / 049 / 2000 tentang pedoman teknik pembangunan gedung negara. The Coral Hotel Surakarta memiliki 11 lantai yang terdiri dari 10 lantai di atas permukaan tanah dan 1 lantai basement dan memiliki kamar sejumlah 96 kamar. Luas per kamar sebesar 16,52 m2 dan luas total seluruh kamar sebesar 1585,92 m2. Sedangkan untuk bunga kredit yang berlaku adalah sebesar 14% per tahun berdasarkan informasi data dari Bank BRI pada tahun 2015 dengan jangka waktu pengembalian 15 tahun. Studi ini memberikan hasil bahwa biaya investasi total adalah senilai Rp39.219.589.179,00. Penilaian kelayakan usulan proyek dilakukan dengan delapan cara teknik analisis yaitu NPV dihasilkan NPV positif sesuai yang diinginkan, RCR diperoleh 1,0941 lebih besar dari 1, IRR diperoleh 16,56 % lebih besar dari suku bunga komersil 14 %, BEP diperoleh 14 tahun yaitu lebih cepat dari syarat umur ekonomis 40 tahun, BEP Okupansi diperoleh 41,54 %, ROI sebelum pajak diperoleh 1,0046 lebih besar dari 1, ROI setelah pajak diperoleh 1,0087 lebih besar dari 1, RE diperoleh 1,2761 lebih besar dari 1 sehingga dapat dikatakan proyek pembangunan hotel tersebut layak untuk dikerjakan dengan harga sewa minimum kamar hotel adalah Rp240.531,20 / kamar / hari dan tingkat okupansi sebesar 41,54 % dari total seluruh kamar.
ANALISIS PENGENDALIAN BIAYA PROYEK PADA KONTRAKTOR SEDANG (GRADE 4 DAN 5) DI YOGYAKARTA Fajar Sri Handayani; Sugiyarto Sugiyarto; AB Kusuma AB Kusuma Wardani
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 2 (2016): Juni 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (222.473 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v4i2.36985

Abstract

Biaya dianggap penting karena dapat menjadi tolak ukur keberhasilan suatu proyek. Dengan adanya sistem pengendalian biaya yang baik maka kemungkinan pembengkakan biaya akan bisa diminimalisir. Sehingga diperoleh hasil yang sesuai dengan rencana anggaran biaya. Kontraktor di Yogyakarta didominasi oleh kontraktor kelas 2, 3, 4, dan 5. Dalam penelitian hanya memfokuskan pada kontraktor kelas 4 dan 5 yang mempertimbangkan pengendalian biaya proyek yang dilakukan kontraktor berdasarkan nilai proyek. Penelitian ini menggunakan metode pendekatan analisis deskriptif. Adapun penelitian secara kuantitatif menggunakan metode Quartil dalam Likert Summating Rating (LSR) untuk mengetahui pengaruh sistem pengendalian biaya terhadap pengendalian biaya bagi kontraktor kelas 4 dan 5 di Yogyakarta. Setelah diketahui hasil pengaruhnya dilakukan penelitian lanjut mengenai penerapan sistem pengendalian biaya pada kontraktor kelas 4 dan 5 di Yogyakarta. Hasil penelitian menunjukkan pengaruh sistem pengendalian biaya terhadap kinerja proyek sangat berpengaruh khususnya dalam hal pengendalian biaya. Penerapan sistem pengendalian biaya pada kontraktor kelas 4 di Yogyakarta memiliki rata-rata nilai kesesuaian aspek sebesar 79,61% dan untuk kontraktor kelas 5 memiliki rata-rata nilai kesesuaian aspek sebesar 74,22%.
STUDI KELAYAKAN INVESTASI THE HIMANA CONDOTEL & RESIDENCE Sugiyarto Sugiyarto; Rheo Ramadhan; Fajar Sri Handayani
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 2 (2017): Juni 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (427.557 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i2.36889

Abstract

Sebelum membangun sebuah condotel dilakukan studi kelayakan investasi. Perhitungan ini sangat penting mengingat modal yang dikeluarkan cukup besar untuk membangun sebuah condotel agar jangan sampai nantinya condotel tersebut bangkrut setelah beroperasi sekian tahun. Analisis kelayakan investasi dilakukan dengan metode Net Present Value (NPV), Revenue Cost Ratio (RCR), Internal Rate of Return (IRR), Perhitungan Analisis titik impas (Break Event Point), Return On Investment (ROI) sebelum dan sesudah pajak, dan Tingkat Pengembalian Modal Sendiri (Return on Equity). The Himana Condotel & Residence memiliki 7 lantai yang terdiri dari 2 lantai basemant dan 5 lantai di atas permukaan tanah dan memiliki kamar sejumlah 190 kamar dengan luas total yang disewakan 6776,6 m2. Sedangkan untuk bunga kredit yang berlaku adalah sebesar 14% per tahun berdasarkan informasi data dari Bank Mega pada tahun 2012 dengan jangka waktu pengembalian 15 tahun. Studi ini memberikan hasil bahwa biaya investasi total adalah senilai Rp 311.364.523.668,00. Penilaian kelayakan usulan proyek dilakukan dengan delapan cara teknik analisis yaitu NPV dihasilkan NPV positif sesuai yang diinginkan, RCR diperoleh 1,39 lebih besar dari 1, IRR diperoleh 17,84 % lebih besar dari suku bunga komersil 14 %, BEP diperoleh 11 tahun 7 bulan 17 hari yaitu lebih cepat dari syarat umur ekonomis 40 tahun, BEP Okupansi diperoleh 31,66 %, ROI sebelum pajak diperoleh 1,0095 lebih besar dari 1, ROI setelah pajak diperoleh 2,1576 lebih besar dari 1, RE diperoleh 1,0233 lebih besar dari 1 sehingga dapat dikatakan proyek pembangunan condotel tersebut layak untuk dikerjakan dengan harga sewa minimum kamar Rp 89.000,00/m² dan tingkat okupansi sebesar 31,66 % dari total seluruh kamar.
ANALISIS KELAYAKAN INVESTASI DAN OPTIMALISASI KOMPOSISI JUMLAH TIPE RUMAH UNTUK MENDAPATKAN KEUNTUNGAN OPTIMUM PADA PERUMNAS JERUK SAWIT PERMAI KARANGANYAR Arief Prasetya Adi; Fajar Sri Handayani; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37057

Abstract

Tujuan mengoptimalkan keuntungan investasi biasanya dihubungkan dengan skala waktu jangka pendek, yaitu bagaimana mendayagunakan kapasitas dari suatu perusahaan yang telah tersedia sebaik mungkin. Berdasarkan komposisi dari Perumnas Jeruk Sawit Permai yang terletak di Jl. Lawu Raya, Jeruk Sawit, Gondangrejo, Karanganyar pada sektor 3 analisis investasi pada nilai sekarang menunjukan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp 15.838.718.000,-. Tujuan optimalisasi ini untuk mengetahui apakah komposisi jumlah unit rumah yang dibangun pada Perumnas Jeruk Sawit Permai dapat memberikan keuntungan lebih berdasarkan permintaan pasar. Evaluasi ini membahas beberapa aspek yaitu perhitungan harga jual minimum rumah, aspek analisis kelayakan investasi (metode : Net Present Value (NPV), Annual Equivalen (AE), Internal Rate of Return (IRR), Benefit Cost Ratio (BCR), dan Analisis Sensitivitas), optimalisasi dengan metode simpleks menggunakan program Quantitative System for Busines (QSB) dan perhitungan subsidi untuk Tipe 23 dan Tipe 27. Penelitian ini menghasilkan jumlah komposisi optimum sesuai dengan minat konsumen untuk rumah tipe 23/60 sebanyak 48 unit, tipe 27/60 sebanyak 259 unit dan tipe 36/84 sebanyak 25 unit. Nilai subsidi pada Perumnas Jeruk Sawit Permai Karanganyar untuk tipe 23 yaitu Rp 11.661.548,- s/d Rp 36.175.217,- dan tipe 27 yaitu Rp 11.472.976,- s/d Rp 35.216.090,-.
ANALISIS TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA PADA PROYEK KONSTRUKSI (STUDI KASUS : PROYEK PEMBANGUNAN JALAN TOL BOGOR RING ROAD SEKSI II A) Okyta Putri Cahya Ardika; Sugiyarto Sugiyarto; Fajar Sri Handayani
Matriks Teknik Sipil Vol 2, No 3 (2014): September 2014
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (378.501 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v2i3.37392

Abstract

Permasalahan konstruksi yang paling sering terjadi adalah keterlambatan dalam pelaksanaan proyek. Keterlambatan pada proyek akan mempengaruhi biaya proyek. Sebagai objek dari penelitian ini dipilih Proyek Pembangunan Jalan Tol Bogor Ring Road Seksi II A. Analisis konsep nilai hasil dilakukan dengan mencari nilai EAC dan EAS untuk mengetahui waktu dan biaya yang dibutuhkan pada akhir proyek. Tinjauan penelitian ini dilakukan pada minggu ke-24 dimana proyek mengalami keterlambatan yang ditunjukkan dari deviasi sebesar -2,34%. Setelah itu dilakukan analisis time cost trade off dengan penambahan jam kerja selama 4 jam per hari. Dari hasil analisis pada minggu ke-24 diketahui nilai EAS 562,34 hari dari rencana 510 hari dan nilai EAC sebesar Rp 350.147.243.076,54 dari biaya rencana Rp 309.870.356.826,84. Dengan pertukaran waktu-biaya, penambahan jam lembur selama 4 jam perhari diperoleh pengurangan durasi sebesar 5 minggu dari waktu pelaksanaan 73 minggu menjadi 68 minggu atau 476 hari dengan perubahan biaya total proyek yang terjadi akibat penambahan jam kerja yaitu dari biaya normal Rp 309.870.356.826,84 menjadi Rp 311.854.684.527,07 yang menyebabkan kenaikan biaya langsung dari Rp 303.672.949.690,30 menjadi Rp 306.081.209.386,18 dan variable cost mengalami penurunan dari Rp 6.189.407.136,54 menjadi Rp 5.765.475.140,89 karena berkurangnya durasi proyek.
ANALISIS KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA TAHAP PENGGUNAAN PERKERASAN KAKU RUAS JALAN KABUPATEN (Studi Kasus: Ruas Jalan Kabupaten Sragen) Muhammad Caesayuda Wijaya; Ary Setyawan; Fajar Sri Handayani; Florentina Pungky Pramesti
Matriks Teknik Sipil Vol 8, No 2 (2020): Juni
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (788.467 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v8i2.45189

Abstract

Perkerasan jalan merupakan salah satu sarana terpenting dalam kehidupan manusia masa kini. Pada zaman dahulu sebelum ditemukannya alat transportasi yang menggunakan tenaga mesin sebagai penggeraknya, perkerasan jalan sebagai sarana transportasi masih meggunakan batu – batuan pecah maupun tanah dasar , hal tersebut dikarenakan belum ada kemajuan teknologi yang membutuhkan perkerasan jalan seperti sekarang.Fungsi utama pekerasan jalan yaitu menyebarkan beban ke tanah dasar , pada tahap penggunaan, perkerasan jalan berfungsi sebagai sarana transportasi berbagai jenis kendaraan mulai dari motor, truck ,bus maupun kendaraan berat lainnya. Perkembangan zaman dan sarana transportasi berupa jalan yang memadai berdampak pada bertumbuhnya kendaraan yang menimbulkan dampak positif maupun negatif. Dampak positif dari sarana transportasi yang baik yaitu sebagai penopang perekonomian negara dimana dengan sarana tranportasi yang baik maka akan mempercepat serta menambah kualitas pergerakan ekonomi berupa pengiriman barang dan jasa di suatu daerah. Namun dampak negatif dari sarana transportasi yang baik menimbulkan adanya pergerakan kendaraan yang masif menimbulkan konsumsi energi dan emisi yang dihasilkan mempengaruhi lingkungan sekitar. Maka dari itu diperlukan penelitian mengenai seberapa besar konsumsi energi dan emisi bahan bakar kendaraan yang di keluarkan , agar kedepannya dapat dijadikan acuan serta kontrol terhadap penggunaan jalan maupun kendaraan. Selain itu penelitian ini juga meneliti seberapa berpengaruhnya kondisi permukaan jalan terhadap kecepatan kendaraan yang beruhubungan dengan besarnya konsumsi bahan bakar yang dibutuhkan dan berpengaruh terhadap besarnya konsumsi energi dan emisi gas rumah kaca (GRK).Pada penelitian ini mengambil sampel ruas Jalan Kabupaten Sragen yaitu ruas Jalan HOS Cokroaminoto dan ruas Jalan KH Agus Salim pada tahap operasional ( use phase ) . Penelitian ini menggunakan pendekatan Life Cycle Assesment (LCA) dengan metode ini akan dihasilkan berupa konsumsi energi dan emisi GRK, setelah itu untuk mendapatkan konsumsi bahan bakar digunakan perasamaan melalui pedoman perhitungan biaya operasional kendaraan (BOK) yang dirilis oleh Balitbang PUPR untuk mengetahui konsumsi Bahan Bakar dan menggunakan pedoman didalam buku metodologi perhitungan tingkat emisi GRK yang dirilis oleh Kementrian Lingkungan Hidup yang berisi database konsumsi energi dan emisi GRK setiap jenis bahan bakar untuk mengetahui besarnya konsumsi energi dan emisi GRK. Untuk mengetahui kondisi fungsional jalan menggunakan metode Pavement Condition Index (PCI).
ANALISIS BIAYA DAN WAKTU MENGGUNAKAN METODE REGRESI LINIER Handry Anom Ervianto; Fajar Sri Handayani; Setiono Setiono
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (397.17 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36730

Abstract

Perkembangan laju industri konstruksi di Indonesia berkembang pesat dengan masuknya berbagai teknologi pelaksanaan proyek, untuk mengimbanginya diperlukan penelitian-penelitian yang meneliti perihal manajemen biaya, mutu dan waktu agar diperoleh hal yang paling efisien. Untuk meningkatkan efektifitas dalam pengawasan dan pengendalian proyek maka dilakukan pengendalian biaya dan waktu. Pengendalian adalah aktivitas yang mengikat keseluruhan aktivitas yang terdapat pada manajemen proyek. Perencanaan dan pengorganisasian memang merupakan aktivitas yang berpengaruh terhadap proyek, tetapi pengendalian proyek yang efektif merupakan hal terpenting. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner yang pertanyaanya berdasarkan perbandingan dokumen pelaksanaan dan monitoring selama proyek berjalan. Dokumen Pelaksanaan sebagai alat pengedalian proyek diperlukan untuk mengantisipasi penyimpangan-penyimpangan yang dapat terjadi dengan memberikan suatu peringatan dini (early warning), bahwa seberapa prestasi pekerjaan yang harus dicapai pada suatu waktu tertentu melalui standar acuan yang dipakai sebagai dasar pengukuran, sehingga apabila terjadi penyimpangan, tindakan perbaikan ( corrective action ) dapat dilakukan sebelum terjadi masalah yang lebih serius. Sedangkan Monitoring dan pelaporan adalah alat-alat yang diperlukan untuk pengendalian dan pengawasan proyek. Monitoring dapat diartikan sebagai mengamat-amati dan mempengaruhi kegiatan-kegiatan pokok dan hasil pekerjaan. Pelaporan berarti memberikan informasi kepada seseorang tentang kemajuan, masalah-masalah dan kemungkinan-kemungkinan di kemudian hari. Dari penelitian ini didapatkan peningkatan kinerja biaya proyek dipengaruhi oleh kesesuaian kualitas pelaksanaan dilapangan yaitu tentang analisa harga satuan pekerjaan utama, kesesuaian penawaran harga kontraktor, kinerja pelaksanaan prakualifikasi, kenaikan upah dan harga. Peningkatan kinerja waktu proyek konstruksi dipengaruhi oleh kesesuaian kualitas pelaksanaan dilapangan yaitu tentang jumlah dan kondisi alat yang digunakan untuk pekerjaan utama, kesesuaian waktu penyelesaian, metode pelaksanaan kerja dan penangguhan pekerjaan. Diperoleh rumus regresi linier untuk kinerja biaya Y1 = 0,271 + 0,128X1 + 0,177X2 + 0,234X11 + 0,128X16, dan untuk kinerja waktu Y2 = 0,052 + 0,156 X3 + 0,006 X7 + 0,301 X8 +0,272X15.
ANALISIS PERCEPATAN PROYEK MENGGUNAKAN METODE TIME COST TRADE OFF DENGAN PENAMBAHAN JAM KERJA LEMBUR DAN JUMLAH ALAT Rizky Widyo Kisworo; Fajar Sri Handayani; Sunarmasto Sunarmasto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (757.998 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36702

Abstract

Proyek pada umumnya memiliki batas waktu (deadline), artinya proyek harus diselesaikan sebelum atau tepat pada waktu yang telah ditentukan. Proyek pembangunan Jalan Tol Semarang-Solo Ruas Bawen-Solo Seksi II dengan panjang 1,3 km, yang berlokasi di Desa Ngargosari, Kecamatan Ampel, Kabupaten Boyolali ini dipilih sebagai objek penelitian karena pihak owner menginginkan percepatan pada proses pelaksanaan pembangunan proyek dengan titik tinjauan pekerjaan Main Road. Hal ini disebabkan agar Jalan Tol Semarang-Solo tersebut dapat segera difungsikan. Metode yang dapat digunakan untuk mempercepat durasi proyek adalah metode time cost trade off. Alternatif yang digunakan adalah dengan penambahan jam kerja lembur dan kapasitas alat optimum. Tujuan penelitian adalah untuk mempercepat waktu pelaksanaan proyek dengan penambahan biaya minimum, menganalisis sejauh mana waktu dapat dipersingkat dengan penambahan biaya minimum dan membandingkan alternatif-alternatif percepatan yang lebih efisien untuk dilaksanakan. Rencana awal proyek yang dilakukan penelitian membutuhkan waktu penyelesaian 245 hari dengan biaya Rp 39.349.097.164,38. Penelitian ini menunjukkan bahwa pada proses crashing tahap ke-28 dengan penambahan jam kerja lembur mempunyai biaya optimal proyek sebesar Rp 39.236.409.113,12 efisiensi biaya sebesar 0,29% dengan waktu penyelesaian proyek 191 hari dan efisiensi waktu sebesar 22,0408%. Alternatif penambahan kapasitas alat menghasilkan waktu optimal 212 hari dengan efisiensi waktu sebesar 0,015% dan biaya optimal Rp 39.342.963.710,11 dengan efisiensi biaya sebesar 13,4694% pada proses crashing tahap ke-7.
ANALISIS TEKNIS DAN FINANSIAL PROYEK PEMBANGUNAN APARTEMEN U-RESIDENCE 3 KARAWACI TANGERANG SELATAN Hestu Prasetya; Fajar Sri Handayani; Sugiyarto Sugiyarto
Matriks Teknik Sipil Vol 5, No 3 (2017): September 2017
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | Full PDF (633.693 KB) | DOI: 10.20961/mateksi.v5i3.36729

Abstract

Pembangunan suatu proyek perlu dilakukan studi kelayakan untuk menghindari keterlanjuran investasi modal. Studi kelayakan yang dilakukan meliputi analisis dari segi teknis dan segi finansial pembangunan proyek. Salah satu proyek yang memerlukan perhitungan investasi adalah proyek pembangunan apartemen. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis kelayakan pada proyek Pembangunan Apartemen U-Residence 3 Karawaci, Tanggerang Selatan.Penelitian ini dilakukan analisis teknis dan finansial pembangunan proyek. Analisis dari segi teknis dilakukan dengan menganalisis pemenuhan lahan parkir untuk penghuni apartemen. Kelayakan segi finansial digunakan dengan analisis aliran kas proyek dengan 4 jenis parameter kelayakan investasi yaitu Net Present Value (NPV), Benefit Cost Ratio (BCR), Internal Rate of Return (IRR) dan analisis sensitivitas. Perubahan parameter untuk analisis sensitivitas yaitu tingkat okupansi, tingkat suku bunga dan penurunan harga jual unit.Hasil analisis kelayakan proyek dari segi teknis menunjukkan hasil layak karena telah tersedia 1329 Satuan Ruang Parkir (SRP) melebihi dari syarat minimal yang dibutuhkan yaitu 299 Satuan Ruang Parkir (SRP). Analisis dari segi finansial menunjukkan hasil layak dengan Net Present Value (NPV) sebesar Rp58.481.078.979, Benefit Cost Ratio (BCR) sebesar 1,10, dan Internal Rate of Return (IRR) 15,98 % yang lebih besar dari MARR 11,8%. Analisa sensitivitas menunjukkan proyek tidak layak pada saat tingkat okupansi dibawah 91%, tingkat suku bunga di atas 15,9% dan harga jual diturunkan lebih dari 10,5% dari harga awal.
ANALISIS PENGARUH KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) TERHADAP KINERJA PEKERJA KONSTRUKSI PADA PROYEK PEMBANGUNAN FLY OVER PALUR Ariza Eka Novianto; Sugiyarto Sugiyarto; Fajar Sri Handayani
Matriks Teknik Sipil Vol 4, No 4 (2016): Desember 2016
Publisher : Program Studi Teknik Sipil FT UNS

Show Abstract | Download Original | Original Source | Check in Google Scholar | DOI: 10.20961/mateksi.v4i4.37039

Abstract

Faktor - faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) sangat berpengaruh terhadap kinerja dari sebuah proyek, sehingga harus diperhatikan dengan sungguh - sungguh. Pengabaian faktor tersebut terbukti mengakibatkan tingginya tingkat kecelakaan kerja pada proyek konstruksi. Sehingga akan menambah biaya asuransi tenaga kerja dan mempengaruhi kinerja proyek. Oleh karena itu, saat pelaksanaan pekerjaan konstruksi diwajibkan untuk menerapkan sistem keselamatan dan kesehatan kerja (K3). Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh faktor keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pekerja konstruksi pada proyek pembangunan Fly Over Palur. Tahapan penelitian ini adalah studi berbagai literatur yang ada untuk menentukan variabel yang akan digunakan. Tahap selanjutnya mendesain kuisioner penelitian kemudian melakukan pengambilan data dengan cara wawancara langsung dan dengan metode Simple Random Sampling. Data yang diperoleh dari kuisioner dijelaskan melalui analisis deskriptif dan untuk mengetahui pengaruh keselamatan dan kesehatan kerja (K3) terhadap kinerja pekerja konstruksi digunakan analisis regresi linear berganda meluputi uji validitas & realibilitas, uji asumsi klasik (multikolinieritas, normalitas autokorelasi, heterokedasitas) uji regresi ( uji f & t ) Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa variabel bebas Kesehatan Kerja Keselamatan Kerja (X1) dan Kesehatan Kerja (X2) terhadap masalah K3 secara simultan dan parsial berpengaruh signifikan dan positif terhadap variabel kinerja pekerja konstruksi pada proyek pembangunan Fly Over Palur, dimana pengaruh variabel X1 sebesar 1,309 (54,38%) dan X2 sebesar 1,098 (45,62%). Pada penelitian ini juga menunjukkan bahwa variabel Keselamatan Kerja (X1) berpengaruh dominan dibandingkan variabel Kesehatan Kerja (X2).